Cerita Muram Para Atlet Balap Sepeda Dunia Selama Pandemi Corona

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 19 Maret 2020 06:48 WIB

Ilustrasi Balap Sepeda. Antara/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona (COVID-19) telah memaksa para pembalap sepeda profesional di Eropa "menganggur" sementara, karena tak bisa turun ke jalan untuk berlatih maupun berkompetisi.

Semua ajang balap sepeda ditiadakan hingga akhir April, sedangkan para pembalap sepeda di Prancis dan Spanyol, dua negara yang menjadi basis, mengaku tak bisa berlatih di luar.

"Saat ini aku tidak berlatih, aku mengambil jeda satu pekan," ungkap pembalap Prancis Julien Bernard yang membalap untuk tim Trek-Sefafredos kepada Reuters, Rabu. "Kami tak tahu kapan balapan bisa dilanjutkan, paling cepat akhir Mei."

Menteri olahraga Prancis Roxana Maracineanu pun saat ini menyatakan tak ada pengecualian. "Jelas jika lockdown berlaku untuk semua, termasuk atlet."

Uni sepeda internasional UCI menyatakan pada Rabu, ketika musim kompetisi berlanjut, mereka akan memberi prioritas untuk melanjutkan kalender balapan dan termasuk lima balap sepeda klasik atau lima Monumen (Milan-Sanremo, Tour of Flanders, Paris-Roubaix, Liege-Bastogne-Liege dan Tour of Lombardy), serta tiga Grand Tour (Italia, Prancis dan Spanyol).

Sementara itu ada ketakutan jika balapan terakbar sedunia Tour de France, yang digelar akhir Juni, terancam penyelenggaraannya.

Namun, pihak penyelenggara Tour belum mempertimbangkan penundaan ajang yang digelar 27 Juni - 19 Juli itu, yang berakhir lima hari sebelum pembukaan Olimpiade 2020 di Tokyo.

"Saat ini hanya dua pekan kemudian otoritas kemungkinan akan mengambil tindakan bagi atlet profesional, jadi tak perlu panik," kata Bernard.

Pemerintah Prancis menerapkan status lockdown, melarang warga masuk atau keluar dari wilayahnya, selama dua pekan, namun mengisyaratkan jika kondisi tersebut bisa diperpanjang.

Italia menerapkan kebijakan serupa, namun para pembalap masih diperbolehkan berlatih di luar, tapi juara dunia U-23 Samuele Battistella mendapat kecaman di media sosial ketika warganet tahu ia mengendarai sepeda di pusat Bassano del Grappa, Provinsi Vicenza.

"Aku tak bisa membalap dengan spanduk di belakangku bertuliskan 'aku sedang bekerja'," keluh pembalap tim Veneto itu kepada La Gazzetta dello Sport.

Sementara atlet balap sepeda lainnya, seperti Sebastien Reichenbach asal Swiss memilih untuk tetap tinggal di dalam rumah dan menjalani latihan di ruangan.

"Akan buruk jadinya jika aku kecelakaan dan memenuhi kasur di rumah sakit," kata pembalap Groupama FDJ itu kepada harian Le Nouvelliste.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya