Kutukan 40 Tahun Olimpiade Bayangi Jepang, Benarkah Ada?

Reporter

Terjemahan

Editor

Nurdin Saleh

Senin, 23 Maret 2020 13:33 WIB

Ketua Komite Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori melambaikan tangan dalam seremoni penerimaan api olimpiade di pangkalan udara Matsushima, Jepang, 20 Maret 2020. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Nasib Olimpiade 2020 kini tak menentu. Desakan untuk membatalkan atau menundanya kian keras karena kekhawatiran akan pandemi virus corona.

Taro Aso, Wakil Perdana Menteri Jepang yang juga menjabat Menteri Keuangan, menyebut negaranya menghadapi "kutukan 40 tahun olimpiade".

“Problem seperti ini terjadi tiap 40 tahun. Ini kutukan olimpiade, itu faktanya," kata dia pekan lalu.

"Kutukan 40 tahun" merujuk pada fakta bahwa tiap 40 tahun sekali, olimpiade tak berlangsung mulus, bahkan sempat gagal digelar, karena berbagai alasan. Namun, ada yang menilai klaim "kutukan 40 tahun" itu tak tepat.

Mari kita lihat detailnya:

Olimpiade Tokyo 1940

Masalah sudah muncul pada Olimpiade sebelumnya, pada 1939 di Berlin, Jerman. Nazi saat itu berkuasa. Olimpiade itu nyaris diboikot, tapi akhirnya diikuti 49 negara, lebih dari peserta sebelumnya.

Advertising
Advertising

Adolf Hitler memanfaatkan pesta olahraga empat tahunan itu untuk propagandanya. Ia membuktikan bahwa Jerman sudah bangkit setelah terpuruk pada perang dunia pertama.

Jepang kemudian ditunjuk menjadi tuan rumah untuk Olimpiade 1940. Namun, setahun sebelumnya Perang Dunia kedua pecah. Ketegangan Jepang-Cina membuat muncul desakan agar dana yang semula diperuntukkan buat olimpiade digunakan untuk kepentingan militer.

Di tengah berbagai hambatan, termasuk ancaman boikot dari Inggris, pemerintah Jepang berkeras untuk tetap menggelar olimpiade. Tapi, ketegangan yang kian memanas dengan Cina membuat pesta olahraga itu agal digelar.

Olimpiade Moskow 1980

"Kutukan" itu dianggap kembali muncul 40 tahun kemudian. Sebanyak 66 negara peserta memilih mundur dari Olimpiade 1980 sebagai protes atas invasi Rusia ke Afghanistan, setahun sebelumnya.

Aksi boikot itu dipimpin Amerika Serikat. Mereka menuntut Komite Olimpiade Internasional (IOC) memindahkan lokasi dari Rusia ke Yunani. Namun, usulan itu ditolak.

Olimpiade akhirnya tetap digelar dengan hanya dihadiri 80 peserta. Inggris termasuk hadir meski pemerintahan mereka menegaskan ikut dengan aksi boikot. Meski berlangsung, pelaksanaannya jauh dari ideal.

Olimpiade Tokyo 2020

IOC masih berkeras bahwa Olimpiade kali ini akan digelar tepat waktu. Tapi, melihat kondisi pandemi virus corona, banyak negara yang mendesak agar pelaksanaannya diundur atau dibatalkan.

Kanada dan Australia sudah mengumumkan tak akan mengirim kontingen bila pesta olahraga itu tetap digelar sesuai jadwal, pada 24 Juli hingga 9 Agustus.

Belakangan KOI mulai melunak dengan menyatakan mulai membicarakan rencana alternatif berupa mengubah format olimpiade atau menundanya.

Catatan Penting

Bicara soal kutukan 40 tahunan ini tak semua orang setuju. Klaim 40 tahun itu dinilai tak pas karena pada 1980 olimpiade tetap digelar dan ada satu olimpiade yang batal digelar karena Perang Dunia 1 (pada 1916 di Berlin) yang tak disertakan dalam daftar itu.

THE SUN

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

4 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

6 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

6 jam lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

21 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

1 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya