Mengenang Stirling Moss, Legenda Balap Inggris yang Berpulang
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Senin, 13 April 2020 06:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Legenda dunia balap asal Inggris, Stirling Moss, meninggal dunia, Ahad, 12 April 2020. Pria yang memiliki nama lengkap Sir Stirling Craufurd Moss itu berpulang pada usia 90 tahun setelah mengalami sakit berkepanjangan.
"Dia meninggal sebagaimana dia hidup, terlihat mengagumkan," kata sang istri, Susie, kepada harian Daily Mail. "Dia hanya lelah pada akhirnya dan dia menutup mata indahnya, demikian."
Media Inggris menyebut Moss meninggal karena ada infeksi di bagian dadanya yang ia dapati di Singapura pada Desember 2016 sehingga ia pensiun dari publik dua tahun kemudian. Tak ada indikasi yang menyebut Moss meninggal berkaitan dengan virus corona.
Siapakah Stirling Moss? Ia sangat kondang di Inggris, bahkan namanya kerap menyelip dalam kalimat teguran polisi negara itu terhadap pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas dengan mengebut. "Memangnya Anda siapa, Stirling Moss?"
Jauh sebelum Lewis Hamilton hadir dan melejit di dunia balap Formula 1, ranah Britania telah lebih dulu memiliki Stirling Moss. Ia dikenal karena ukiran prestasinya di dunia otomotif pada periode tahun 1948 sampai 1962.
Sayangnya kegemilangan Moss tidak pernah mengantarkannya menjadi juara dunia. Ia mirip seperti timnas sepak bola Belanda, yang juga sampai detik ini belum pernah menjadi kampiun Piala Dunia.
Awal karier
Moss yang telah mengenal dunia otomotif sejak kanak-kanak, membuktikan bahwa dirinya merupakan pembalap serba bisa pada tahun-tahun awal kariernya.
Pembalap yang awalnya diharapkan menjadi dokter gigi oleh ayahnya ini mengawali kariernya dengan mengendarai mobil Cooper di ajang Cooper 500 pada 1948. Setelah itu, Moss meraih sejumlah kemenangan di level nasional dan internasional, untuk kemudian membalap di ajang Formula 3.
Kemenangan internasional pertamanya didapat pada ajang RAC Tourist Trophy di Sirkuit Dundroid, Irlandia Selatan, pada tahun 1950. Saat itu, Moss menggunakan mobil pinjaman yakni Jaguar XK120.
Ia kemudian memenangi enam balapan berikutnya dengan berbagai mobil, pada 1951 dengan Jaguar C-Type, pada 1955 dengan Mercedes-Benz 300 SLR, pada 1958 dan 1959 dengan Aston Martin DBR1, dan pada 1960 dan 1961 dengan Ferrari 250 GT.
Selain sebagai pembalap mobil satu kursi, Moss juga kerap tampil di arena reli. Pada reli, ia finis di urutan kedua Reli Monte Carlo 1952, dengan mengendarai Sunbeam-Talbot 90.
Ajang balap ketahanan juga diikuti oleh Moss. Pada 1954 ia menjadi pembalap non Amerika Serikat pertama yang memenangi 12 hours of Sebring, Florida.
Penampilan pada Formula 1
Meski telah mengecap kesuksesan di berbagai ajang balapan, Stirling Moss harus menunggu lebih lama untuk dapat mengecap kemenangan di ajang otomotif paling prestisius, Formula 1.
Pada tahun 1954, penampilan apiknya dengan mobil Maserati 250F cukup untuk memikat petinggi Mercedes Alfred Neubauer untuk merekrutnya setahun kemudian.
Moss tampil sebagai pembalap urutan kedua di bawah rekan setimnya Juan Manuel Fangio. Kemenangan perdananya di Formula 1 didapat pada Grand Prix Britania tahun 1955. Ia sekaligus menjadi pembalap Inggris Raya pertama yang memenangi Formula 1.
Pada tahun itu, Stirling Moss mengakhiri musim dengan menduduki peringkat kedua pada klasemen. Posisi itu akan kembali dihuninya pada 1956 saat membela Maserati, dan pada 1957 dan 1958 saat mengendarai Vanwall.
Uniknya, kekalahan Moss dari Mike Hawthorn pada tahun 1958, telah mengubah pandangannya. Pada musim itu Moss mengukir empat kemenangan sedangkan Hawthorn hanya satu.
Moss kemudian lebih senang membalap dengan status tidak diunggulkan, di mana ia kemudian membalap untuk Coopers dan Lotus. Saat membela Lotus, Moss mencatatkan kemenangan paling dahsyatnya, dengan mengungguli Ferrari yang unggul segala-galanya pada Grand Prix Monaco 1961.
Sayangnya setahun kemudian, Moss dengan mobil Lotusnya mengalami kecelakaan di trek Goodwood, Sussex, Inggris. Kecelakaan itu membuatnya koma selama satu bulan, dan lumpuh sebagian.
Setelah pulih, Moss kembali mencoba membalap. Namun ia menyadari bahwa kecelakaan itu telah berdampak pada kemampuan balapnya. Hal itu kemudian membuatnya mantap untuk menyudahi kariernya.
Setelah pensiun
Setelah pensiun, Moss tidak pernah jauh-jauh dari dunia balap. Ia beberapa kali menjadi komentator, untuk berbagi pengalaman, antusiasme terhadap otomotif, dan mempelajari peta persaingan balap modern.
Ia juga beberapa kali mengikuti ajang penting, seperti Le Mans pada tahun 2011. Sayangnya, setelah jatuh sakit pada 2016 sampai 2017, perlahan-lahan ia mengundurkan diri dari kehidupan publik.
Moss tutup usia sebagai salah satu pembalap terbaik yang tidak pernah menjadi juara pada ajang Formula 1, serupa Steven Gerrard yang tidak pernah menjuarai Liga Inggris bersama Liverpool. Tapi dunia otomotif tidak akan lupa bahwa Inggris pernah memiliki sosok sportif dan serba bisa seperti Sir Stirling Moss.