Tolak Ikut Perang Vietnam, Ali: Keyakinan Saya Melarangnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 14 April 2020 15:49 WIB

Petinju legendaris Muhammad Ali bergaya bersama anggota grup band asal Inggris Beatles, Paul McCartney, John Lennon, George Harrison, dan Ringo Starr di Miami Beach, Florida, 18 Februari 1964. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Petinju legendaris Muhammad Ali harus kehilangan lisensi tinjunya gara-gara menolak ikut Perang Vietnam, yang menjadi kewajiban pemuda Amerika Serikat pada tahun 1960-an sampai 1970-an itu.

Setelah menyatakan menolak panggilan wajib militer pada 28 April 1967 itu, Muhammad Ali, kepada wartawan mengatakan alasannya enggan ikut Perang Vietnam.

"Dengan kesadaran saya sebagai Muslim dan keyakinan pribadi saya sendiri, saya mengambil pendirian saya dalam menolak panggilan untuk dilantik," katanya begitu keluar dari markas tentara di Houston.

"Saya menemukan bahwa sesuai kepercayaan saya, saya tidak dibenarkan menerima panggilan seperti itu. Saya bergantung pada Allah sebagai hakim terakhir dari tindakan-tindakan yang disebabkan oleh hati nurani saya sendiri," kata Ali

Pada hari itu juga, lisensi tinjunya dicopot.

Advertising
Advertising

"Ketika saya terbang kembali dari Houston," Ali menulis dalam otobiografinya The Greatest: My Own Story, "Saya terbang ke pengasingan yang disebut pakar tinju sebagai tahun terbaik dalam kehidupan seorang petarung."

Ali pun harus menjalani sidang di Houston dengan tuduhan melanggar ketentuan tentang wajib militer. Pada 20 Juni 1967, Ali dinyatakan bersalah oleh juri pengadilan Houston. Menurut laporan New York Times, hakim Joe E. Ingraham menghukum Clay lima tahun penjara dan mendenda 10.000 dolar AS.

Hakim segera mengumumkan hukuman itu, mengabulkan permintaan Ali untuk tidak menangguhkan hukuman.

"Saya akan menghargainya," kata petinju berusia 25 tahun itu, menurut Times, "jika pengadilan akan melakukannya sekarang, beri saya hukuman saya sekarang, daripada menunggu dan mengulur waktu."

Namun Ali mengajukan banding sehingga tetap bebas sambil menunggu proses pengadilan.

Ia juga berjuang dibantu pengacara untuk mendapatkan kembali lisensi bertinjunya. Di tengah masa jeda naik ring itu, Ali banyak mengunjungi kampus dan kampanye anti-perang di saat Perang Vietnam semakin tidak populer.

Ia pun menjadi pahlawan anti-perang dan hak-hak sipil. "Dikatakan bahwa saya memiliki dua alternatif," kata Ali kepada kerumunan demonstran anti-perang kampus. “Pergi ke penjara atau pergi ke tentara. Tetapi saya ingin mengatakan bahwa ada alternatif lain. Dan alternatif itu, alternatif itu adalah keadilan. Dan jika keadilan berlaku, saya tidak akan pergi ke tentara, saya juga tidak akan masuk penjara."

Sepanjang Maret 1967 hingga Oktober 1970 — dari usia 25 hingga hampir 29 tahun — Ali tidak bertanding sampai akhirnya hukumannya dibatalkan pada 1971. Ia sempat main dalam pertandingan virtual melawan mantan juara dunia Rocky Marciano.

Pertandingan diolah komputer berdasarkan rekaman penampilan kedua petinju dan pendapat 250 pakar. Dalam versi AS, Ali kalah KO ronde ke-13, sedangkan versi yang diedarkan di Eropa, Ali menang. "Komputernya buatan Alabama," kata Ali bercanda.

WASHINGTON POST | THE ENTERPRISE

Berita terkait

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

4 hari lalu

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

Keputusan petinju Muhammad Ali tolak wajib militer berbuntut panjang. Pada 29 April 1967, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot.

Baca Selengkapnya

Celana Pendek Muhammad Ali dalam Pertandingan 'Thrilla in Manila' Dilelang, Ditawar Rp 60 Miliar Belum Dilepas

28 hari lalu

Celana Pendek Muhammad Ali dalam Pertandingan 'Thrilla in Manila' Dilelang, Ditawar Rp 60 Miliar Belum Dilepas

Celana pendek yang dikenakan Muhammad Ali dalam pertandingan tinju legendaris "Thrilla in Manila" dijual rumah lelang Sotheby's di New York.

Baca Selengkapnya

Tidak Tepati Janji Pidato Pertama, Presiden Vietnam Vo Van Thuong Mundur karena Kasus Korupsi

43 hari lalu

Tidak Tepati Janji Pidato Pertama, Presiden Vietnam Vo Van Thuong Mundur karena Kasus Korupsi

Presiden Vietnam Vo Van Thuong lengser dari jabatannya dengan mengumumkan pengunduran diri karena kasus korupsi.

Baca Selengkapnya

Serial Biopik Ellyas Pical Akan Diluncurkan, Ini Profil Petinju Yang Berjuluk The Exocet Asal Saparua

51 hari lalu

Serial Biopik Ellyas Pical Akan Diluncurkan, Ini Profil Petinju Yang Berjuluk The Exocet Asal Saparua

Perjalanan hidup dan prestasi Ellyas Pical diangkat ke serial berjudul Ellyas Pical. Ini profil petinju berjuluk The Exocet asal Saparua Maluku.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Ketamine dan Risikonya untuk Kesehatan

25 Februari 2024

Apa Itu Ketamine dan Risikonya untuk Kesehatan

Awalnya ketamine digunakan untuk merawat tentara yang terluka di medan perang Vietnam, tetapi seiring waktu, peran ketamine mulai berkembang.

Baca Selengkapnya

Kritik Kebijakan Biden Soal Gaza Meningkat di Departemen Luar Negeri, Blinken: Kami Mendengarkan

14 November 2023

Kritik Kebijakan Biden Soal Gaza Meningkat di Departemen Luar Negeri, Blinken: Kami Mendengarkan

Menlu AS Antony Blinken menanggapi kritik yang kian meningkat di jajaran Departemen Luar Negeri terhadap kebijakan Biden soal perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Siapa Pengganti Yudo Margono sebagai Panglima TNI Bulan Depan? Ini Profil KSAD, KSAL, KASAU

9 Oktober 2023

Siapa Pengganti Yudo Margono sebagai Panglima TNI Bulan Depan? Ini Profil KSAD, KSAL, KASAU

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan siap pensiun pada 26 November 2023 mendatang. Siapakah penggantinya? Profil KSAD, KSAL, KASAU.

Baca Selengkapnya

Kesuksesan Novak Djokovic Setara Muhammad Ali dan Michael Jordan, Kenapa Kalah Populer?

18 September 2023

Kesuksesan Novak Djokovic Setara Muhammad Ali dan Michael Jordan, Kenapa Kalah Populer?

Novak Djokovic bulan ini membuktikan diri sebagai sosok luar biasa di lapangan tenis. Dinilai setara Muhammad Ali dan Michael Jordan.

Baca Selengkapnya

Lupakan Perseteruan Lama, Ini Perusahaan Top AS yang Diajak Biden Investasi di Vietnam

11 September 2023

Lupakan Perseteruan Lama, Ini Perusahaan Top AS yang Diajak Biden Investasi di Vietnam

Eksekutif senior Google, Intel, Amkor, Marvell, GlobalFoundries dan Boeing diajak menghadiri Konferensi Vietnam-AS tentang inovasi dan investasi.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Terowongan Sepanjang 250 Kilometer Peninggalan Perang di Vietnam

16 Agustus 2023

Menyusuri Terowongan Sepanjang 250 Kilometer Peninggalan Perang di Vietnam

Cu Chi Tunnels di Vietnam memiliki tiga lantai di bawah tanah, lantai pertama dengan kedalaman 3 meter, lantai kedua 6 meter, dan ketiga 12 meter.

Baca Selengkapnya