Priska Madelyn Nugroho Bersiap Terjun ke Tenis Pro

Selasa, 5 Mei 2020 13:30 WIB

Keberhasilan Priska Madelyn Nugroho menjuarai Australia Terbuka 2020 itu mengulangi prestasi yang diukir Angelique Widjaja pada ajang yang sama 18 tahun silam. Foto/Instagram/priskanugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Priska Madelyn Nugroho telah menjelma menjadi andalan tim tenis putri Indonesia dalam olahraga yang pernah menelurkan atlet seperti Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja.

Berusia 16 tahun, pemain asal Jakarta ini berhasil menjuarai ganda putri kejuaraan Australia Open Junior 2020 pada nomor ganda putri pada pada 31 Januari lalu. Saat ini Priska menjadi nominator dalam Heart Award Piala Fed 2020.

Ia sudah menetapkan tenis sebagai dunianya.
Padahal keluarganya tak memiliki latar belakang mendalam soal olahraga tersebut. Ayah Priska, Albertus Nugroho, bermain tenis bersama rekan-rekannya hanya sebagai rekreasi.

Namun Priska sudah mengenal olahraga itu sejak berusia empat tahun. Dia kerap menemani kakak laki-lakinya bermain tenis. "Katanya, saya jadi pemungut bola dulu," ujar Priska kepada Tempo, Senin, 4 Mei 2020.

Kemampuan bermain Priska berkembang begitu ia bergabung dengan klub tenis Kemayoran. Pada usia tujuh tahun, dia ikut turnamen mini di klub itu. Di luar dugaan, dia bermain bagus dan membawa pulang medali juara. Kegiatan tenis yang semula hanya iseng dilakukan untuk bermain berangsur menjadi serius.

Advertising
Advertising

Priska kian sering mengikuti turnamen yang bisa berlangsung hingga sepekan, antara lain di Magelang, Solo, Semarang, dan Bandung. Dia mulai menjajal turnamen internasional pada usia 11 tahun. Kemenangan perdana dipetiknya dalam turnamen Federasi Tenis Internasional (ITF) di Ho Chi Minh, Vietnam, pada 2016. Peringkatnya perlahan terkerek naik dan menjadi tiketnya masuk ke Grand Slam Junior.

Kesibukan di dunia tenis membuat Priska mengelola ulang urusan sekolahnya. Sejak kecil, dia belajar di sekolah swasta yang memiliki peraturan ketat. Priska merasa kesulitan menyesuaikan jadwal karena tak bisa terus menerus absen untuk ikut pertandingan. Latihannya juga sudah setiap hari pada pagi dan sore. Priska akhirnya pindah sekolah pada kelas V demi bisa mendapatkan jadwal yang lebih fleksibel.

Keringanan yang diberikan sekolah membuat Priska bisa berkonsentrasi. Namun aktivitasnya bertambah setelah ia menjalani turnamen ITF U-14. Dia bahkan pernah absen selama lima pekan karena tur ke Eropa tiga tahun lalu.

Sadar tak bakal bisa mengikuti ritme belajar konvensional, Priska memilih metode studi mandiri (home schooling) selepas sekolah menengah pertama. Priska bisa belajar di mana pun dengan mengandalkan laptop dan internet. "Dulu agak stres, kayak kejar-kejaran sama pelajaran," ucapnya.

Prestasi Priska mengantarnya bergabung dalam program WTA Future Stars. Pada 2017, dia menjuarai turnamen WTA Future Stars U-14. Dia pun lolos seleksi program Grand Slam Develpoment Fund Touring yang disponsori ITF.

Dalam program ini, ITF memilih sejumlah pemain bertalenta dari negara berkembang dan mensponsori perjalanan mereka ke kompetisi tertinggi.

Berkat program ITF itulah Priska bisa mengikuti rangkaian turnamen Grand Slam junior. Dia tak perlu pusing memikirkan ongkos bertanding yang bisa mencapai ratusan juta rupiah. "Sudah dibayari, disediakan pelatih pula. Tapi itu yang bikin kita lebih berfokus," tutur Priska, yang suka bermain di lapangan rumput.

Priska kini menempati peringkat ke-14 dalam klasemen petenis junior ITF. dia menjadi satu dari empat petenis Asia yang masuk daftar 20 petenis muda terbaik ITF. Tandem Priska di Australia Terbuka, Alexandra Eala dari Filipina, berada di posisi keempat. Adapun dua petenis Asia lain berasal dari Cina, yakni H Wong dan Z. Bai yang peringkatnya di bawah Priska.

Terus mengumpulkan poin di tingkat junior, Priska juga tertarik masuk ke level profesional. Untuk itu, dia membutuhkan jam terbang bermain di level senior lebih banyak. Dengan prestasinya saat ini, Priska berpeluang mendapatkan akses khusus Junior Reception dan masuk ke babak utama dalam turnamen terendah untuk level senior dengan hadiah sebesar US$ 15 ribu.

Priska juga memiliki opsi kedua untuk mengembangkan karier tenisnya, yaitu dengan bermain di tingkat universitas di Amerika Serikat. Menurut Priska, petenis putri dengan prestasi bagus, apalagi memiliki peringkat ITF tinggi, lebih mudah memperoleh tawaran bermain sekaligus sekolah.

"Untuk main profesional atau ke college masih terbuka. Saya ada waktu sampai Agustus 2021 untuk ambil keputusan," kata dia menjelaskan pilihan kariernya di dunia tenis.

IRSYAN HASYIM | MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

14 hari lalu

Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

Rafael Nadal menelan kekalahan pertamanya setelah kembali bermain tenis akibat cedera. Ia taklukdari Alex de Minaur pada babak kedua Barcelona Open.

Baca Selengkapnya

Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

15 hari lalu

Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

Bintang tenis asal Spanyol, Rafael Nadal, mengatakan bahwa dapat kembali beraksi di Barcelona Open seperti mendapat hadiah.

Baca Selengkapnya

Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

23 hari lalu

Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

Petenis Amerika Danielle Collins memenangi pertandingan ke-13 berturut-turut dan gelar kedua berturut-turut dengan menjuarai Charleston Open.

Baca Selengkapnya

Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

29 hari lalu

Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

Perjalanan Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato ditutup dengan kekalahan di Charleston Open 2024.

Baca Selengkapnya

Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

30 hari lalu

Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

Novak Djokovic akan melampaui Roger Federer pada hari Minggu, saat berusia 36 tahun 321 hari.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

30 hari lalu

Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi siap kembali berlaga di turnamen WTA 500 Charleston Open, South Carolina, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

31 hari lalu

Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

Petenis Amerika Serikat, Danielle Collins, berhasil menjuarai Miami Open 2024, dengan mengalahkan Elena Rybakina.

Baca Selengkapnya

Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

35 hari lalu

Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan sang pelatih Goran Ivanisevic lewat unggahan di Instagram miliknya pada Rabu, 27 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi Kandas di Babak Kedua Tenis Miami Open 2024, Berharap Lebih Baik di Charleston Open

35 hari lalu

Aldila Sutjiadi Kandas di Babak Kedua Tenis Miami Open 2024, Berharap Lebih Baik di Charleston Open

Aldila Sutjiadi membidik hasil lebih baik pada turnamen WTA 500 Charleston Open, setelah langkahnya di Miami Open 2024 terhenti di babak kedua.

Baca Selengkapnya

Ketika Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic Alami Kekalahan Langka di BNP Paribas Open

50 hari lalu

Ketika Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic Alami Kekalahan Langka di BNP Paribas Open

Petenis nomro satu dunia, Novak Djokovic, mendapat pukulan yang mengejutkan dalam turnamen BNP Paribas Open. Kalah dari petenis kualifikasi.

Baca Selengkapnya