Hasil Riset WADA Soal Atlet yang Diizinkan Pakai Zat Terlarang

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Jumat, 22 Mei 2020 11:59 WIB

Petenis asal AS, Serena Williams usai dikalahkan oleh petenis asal Cina, Qiang Wang di babak ketiga Australia Open 2020 di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 24 Januari 2020. REUTERS/Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang diumumkan Kamis menyatakan bahwa tidak ada kaitan yang berarti antara seorang atlet yang mendapatkan fasilitas Pengecualian Penggunaan Terapi (TUE) dan memenangi medali Olimpiade.

Bintang tenis AS, Serena dan Venus Williams, serta juara senam Olimpiade dan juara dunia Simone Biles adalah beberapa atlet yang telah menggunakan TUE, izin khusus menggunakan zat yang dilarang untuk keperluan medis.

Data medis WADA mereka, termasuk penggunaan TUE, diungkapkan kepada publik oleh seorang peretas pada tahun 2016.

Studi WADA memeriksa atlet dengan TUE di Olimpiade Musim Panas Rio 2012 dan London 2016 dan Olimpiade Musim Dingin Vancouver 2010, Sochi 2014 dan Pyeongchang 2018 untuk melihat apakah atlet dengan TUE memenangi medali lebih banyak daripada yang tidak.

"Jumlah atlet yang bersaing dengan TUE yang valid (dalam kompetisi individu) di Olimpiade yang dipilih kurang dari satu persen," kata direktur medis WADA, Dr. Alan Vernec, seperti dilansir AFP, Kamis.

"Analisis menunjukkan tidak ada hubungan yang berarti antara TUE dan kemungkinan memenangi medali.

"Hasil penelitian ini memberikan data objektif untuk menghilangkan beberapa kesalahpahaman dan kesesatan di sekitar TUE."

Biles mengatakan pada 2016 bahwa dia telah minum obat sejak kecil untuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder.

Serena Williams mempertahankan penggunaan TUE-nya pada tahun 2018, dengan mengatakan bahwa dia secara teratur menggunakannya, tetapi "Saya tidak pernah, akan pernah mengambil keuntungan daripada orang lain. Saya bukan seperti itu."

Atlet mendapat TUE hanya setelah proses peninjauan dan evaluasi oleh panel dokter tentang relevansi medis dari pemohon. WADA dan organisasi anti-doping lainnya kemudian melakukan evaluasi lebih lanjut.

"Program TUE adalah bagian penting dari olahraga, yang memungkinkan para atlet dengan kondisi medis yang sah untuk berkompetisi di lapangan yang sama," kata Vernec.

"Ini mendapat sambutan luar biasa dari para atlet, dokter, dan pemangku kepentingan anti-doping dan ada proses ketat untuk menghindari penyalahgunaan sistem."

Para peneliti menghitung rasio risiko untuk kemungkinan memenangi medali dengan dan tanpa TUE dan disesuaikan dengan fakta bahwa atlet dari negara-negara dengan sumber daya yang lebih besar mungkin menghasilkan kinerja yang lebih baik karena faktor-faktor lain.

Ada 181 pengguna TUE di antara 20.139 atlet yang memenangi 21 dari 2.062 medali yang diberikan, 0,9% secara keseluruhan. Rasio untuk memperoleh medali dengan TUE adalah 1,13 dibandingkan dengan rasio risiko 1,07 yang disesuaikan.

Berita terkait

Persiapan Atlet Senam Rifda Irfanaluthfi Menjelang Olimpiade Paris 2024

42 hari lalu

Persiapan Atlet Senam Rifda Irfanaluthfi Menjelang Olimpiade Paris 2024

Atlet senam Indonesia Rifda Irfanaluthfi sedang bersiap menuju Olimpiade 2024 Paris. Kini persiapannya telah mencapai 80 persen

Baca Selengkapnya

Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

43 hari lalu

Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

Komite Olimpiade Internasional menyerukan pada negara anggota agar jangan mengirimkan atlet ke pertandingan olahraga World Friendship Games

Baca Selengkapnya

Gagal Tes Doping, Pemain Juventus Paul Pogba Resmi Dilarang Bermain Selama Empat Tahun

29 Februari 2024

Gagal Tes Doping, Pemain Juventus Paul Pogba Resmi Dilarang Bermain Selama Empat Tahun

Paul Pogba sebelumnya telah dua kali menjalani tes doping dan hasilnya positif.

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Prestasi Atlet Balap

8 Februari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Prestasi Atlet Balap

Bambang Soesatyo membuka Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) IMI Jawa Tengah sekaligus melantik pengurus IMI di 19 Kabupaten/Kota Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Penyebab Banyak Atlet Muda Pensiun Sangat Dini sebelum Berprestasi Tinggi

4 Februari 2024

Penyebab Banyak Atlet Muda Pensiun Sangat Dini sebelum Berprestasi Tinggi

Sebuah laporan menyebut 70 persen atlet anak dan remaja menyerah di usia 13 tahun dan para pakar menyebutnya sebagai burnout dini.

Baca Selengkapnya

Kisah Venus Williams Berjuang Lawan Cedera Demi Bisa Bertanding Lagi di Lapangan Keras Amerika

30 Januari 2024

Kisah Venus Williams Berjuang Lawan Cedera Demi Bisa Bertanding Lagi di Lapangan Keras Amerika

Petenis Amerika Serikat, Venus Williams, menuturkan kisahnya berjuang melawan cedera dalam setahun terakhir demi bisa kembali bermain.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

14 Januari 2024

Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia

12 Januari 2024

Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia

Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia Raih Juara di 9th World Fudokan Karate Championship Serbia

Baca Selengkapnya

Menteri Olahraga Gembira Atlet Rusia Kompak di Tengah Sanksi

30 Desember 2023

Menteri Olahraga Gembira Atlet Rusia Kompak di Tengah Sanksi

Menteri olahraga Rusia melihat sebagaian besar atlet Rusia sudah mengambil sikap dan memilih patriotisme.

Baca Selengkapnya