Warga mengenakan masker saat berjalan di depan logo Olimpiade di area tepi pantai di Taman Laut Odaiba di Tokyo, Jepang, 27 Februari 2020. Olimpiade 2020 diklaim akan digelar paling lambat pada pertengahan 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha/File Photo
TEMPO.CO, Jakarta - Survei terkini yang diumumkan Japan News Network (JNN) pada Senin, 6 Juli 2020, mendapati 77 persen dari responden menyatakan Olimpiade Tokyo "tidak bisa digelar" tahun depan akibat wabah corona.
Sebanyak 17 persen dari responden yang dimintai pendapatnya dalam survei sepanjang akhir pekan lalu itu, meyakini pesta olahraga akbar empat tahunan yang sudah tertunda itu bisa dilangsungkan tahun depan, demikian Reuters, Senin, 6 Juli 2020.
Kendati demikian, pihak JNN tak mengungkapkan apa saja alasan yang diajukan para responden atas jawaban mereka dalam survei tersebut.
Olimpiade 2020 Tokyo sedianya bakal menyongsong upacara pembukaan pada bulan depan, tetapi hantaman pandemi COVID-19 membuat panitia pelaksana lokal dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) sepakat menunda ajang itu setahun ke depan.
Pun demikian setumpuk masalah masih dihadapi oleh panpel Olimpiade 2020 Tokyo termasuk biaya yang membengkak, ketersediaan arena yang direncanakan dan tentunya keselamatan segenap pihak yang terlibat, mengingat pandemi masih membayangi dunia.
Beberapa waktu lalu, panpel lokal sempat mengutarakan niatan mereka untuk "menyederhanakan" Olimpiade 2020 Tokyo dengan harapan bisa menekan biaya serta meminimalisir risiko terkait COVID-19.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
14 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa