Cerita Praveen / Melati Beratnya Menjadi Spesialis Runner-Up
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Yudono Yanuar
Rabu, 8 Juli 2020 15:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda campuran Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti pernah mendapat julukan spesialis runner-up. Hal ini karena Praveen / Melati selalu gagal menjadi juara meski sudah masuk final, yakni di India Terbuka 2018 dan 2019, Selandia Terbuka 2019, Australia Terbuka 2019, dan BWF World Tour Super 300 tahun 2019.
Pasangan ini baru berhasil menjadi juara ketika mengikuti Denmark Terbuka 2019 dan Perancis Terbuka 2019. Terakhir mereka merebut gelar juara di All England pada Maret lalu.
"Sempat bikin trauma, lu masuk final lima kali masa nggak jebol satu gitu," ucap Praveen dalam video yang diposting di Instagram PBSI, Rabu, 8 Juli 2020.
Hal itu sempat menjadi pikiran dan mengganggu konsentrasi Praveen. Ia pun berusaha keluar dari bayang-bayang spesialis peringkat kedua dengan mengajak Melati berkomunikasi dengan intens.
"Yang udah, udahlah kita buka lembaran baru lagi," ucap pemain yang akrab disapa Ucok menjelaskan motivasinya untuk bisa menjadi juara di turnamen internasional.
Menempati peringkat 4 dunia menjadikan Praveen/Melati sebagai ganda campuran terbaik di Indonesia. Diakui oleh Melati Daeva untuk mencapai grafik performa yang seperti sekarang, dirinya harus melewati julukan sebagai miss runner-up.
"Sampai lima kali final enggak juara-juara. Bayangkan betapa sakitnya sampai saya dijulukin miss runner up. Tapi saya enggak pusingin, cuma buat lucu-lucuan saja," ujar Melati.
Kegagalan demi kegagalan di lima partai final, kata Melati menjadi bahan evaluasi untuk menambal kekurangan yang dimilikinya bersama Praveen.
Keduanya pun berlatih lebih keras selama berada di Pelatnas Cipayung. "Kita coba terus, latihan lebih giat dan introspeksi, mungkin komunikasi di lapangan harus saling mendukung terus. Alhamdulilah tembusnya di Denmark Open," kata dia.
Pada awal Juli, Praveen/Melati membuktikan sebagai pasangan ganda campuran terbaik Indonesia dengan menjadi juara PBSI Home Tournament.
PR berikutnya bagi pasangan ini adalah Olimpiade 2020, yang akan digelar tahun depan di Tokyo.
IRSYAN HASYIM