Balap Sepeda Tak Masuk PON Papua, ISSI Lobi Menpora

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 5 September 2020 06:35 WIB

Kusmawati Yazid, pembalap tim sepeda nomor Cross Country Team Relay PON XIX dari Jawa Barat melintasi trek off road sirkuit Cikole, Lembang, Bandung, Jawa Barat, 18 September 2016. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI) melobi Menpora Zainudin Amali untuk membantu cabang olahraga balap sepeda bisa tampil pada PON Papua tahun depan.

"Tadi Pak Ketua PB ISSI (Raja Sapta Oktohari) melakukan koordinasi dengan Pak Menteri soal balap sepeda agar bisa dipertandingkan di PON. Saya juga di sana dan mendengar langsung," kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB ISSI, Budi Saputra di Jakarta, Jumat, 4 September 2020.

Balap sepeda yang merupakan cabang Olimpiade menjadi satu dari 10 olahraga yang tidak dipertandingkan di PON Papua. Namun, ada rencana cabang olahraga yang tidak dipertandingkan di Papua akan dilakukan di tempat lain yang salah satunya Jawa Timur.

Rencana 10 cabang olahraga dipertandingkan di luar Papua ditentang oleh Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua dengan alasan karena Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman telah menandatangani Surat Keputusan (SK) terkait cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada PON 2020 bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe tahun lalu.

Berdasarkan SK dari KONI Pusat tersebut telah ditetapkan ada 37 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan 56 disiplin cabang olahraga, 679 nomor pertandingan/perlombaan, dan kuota atlet sebanyak 6.442 orang.

Meski demikian, menurut Budi pihaknya akan terus mengupayakan agar balap sepeda bisa dipertandingkan di pesta olahraga empat tahunan itu. Apalagi tahapan seperti kualifikasi balap sepeda untuk PON Papua juga sudah dilakukan.

"Kami akan terus berusaha. Semoga balap sepeda bisa dipertandingkan di PON meski tidak di Papua," kata Budi menambahkan.

Sementara itu, Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari mengatakan ia bersama Menpora Zainudin Amali berkomitmen balap sepeda bisa dipertandingkan pada PON tahun depan karena cabang ini prestasinya sudah tidak diragukan lagi.

"Saya sudah berkoordinasi dengan pak Menpora dan kita sama-sama komitmen untuk memastikan nomor balap sepeda bisa diperlombakan di PON Papua. Balap sepeda merupakan cabang olahraga yang telah berhasil berkontribusi menorehkan prestasi gemilang pada ajang multi event internasional dalam empat tahun ke belakang ini," katanya.

Pria yang akrab dipanggil Okto itu menegaskan kontribusi balap sepeda untuk Indonesia memang cukup besar yang di antaranya menyumbangkan dua medali emas Asian Games 2018 setelah 56 tahun juga berkontribusi mengirimkan atlet di Olimpiade 2016.

Peluang untuk mempertandingkan cabang balap sepeda di PON Papua ini memang terbuka setelah kejuaraan empat tahunan yang seharusnya digelar tahun ini diundur tahun depan karena terkena dampak pandemi COVID-19.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

14 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Semangat Pemain

15 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah 1-2 dari Irak, Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Semangat Pemain

Menpora Dito Ariotedjo mengapresiasi semangat pemain Timnas U-23 Indonesia saat melawan Irak pada memperebutkan posisi ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menpora Bakal Kebut Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven, Bisa Main di Kuaifikasi Piala Dunia 2026?

1 hari lalu

Menpora Bakal Kebut Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven, Bisa Main di Kuaifikasi Piala Dunia 2026?

Menpora Dito Ariotedjo berbicara soal peluang Calvin Verdonk dan Jens Raven tampil bersama Timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya

Jika Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Bagaimana Soal Anggaran yang Disiapkan Pemerintah?

1 hari lalu

Jika Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Bagaimana Soal Anggaran yang Disiapkan Pemerintah?

Menpora Dito Ariotedjo menjelaskan soal anggaran pemerintah jika Timnas U-23 Indonesia lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo

1 hari lalu

Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo

Menpora RI Dito Ariotedjo membahas kerja sama olahraga dengan klub sepak bola Arab Saudi yang diperkuat Cristiano Ronaldo, Al Nassr.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya