Tantangan Tunggal Putri Cukup Berat

Reporter

Editor

Senin, 13 Oktober 2008 20:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta :Tunggal putri Indonesia akan hadapi pertandingan berat dalam turnamen Super Seri Denmark Terbuka 2008 pada 21-26 Oktober mendatang. Maria Kristin, Firdasari Adrianti, dan Pia Zebadiah Bernadet akan memperkuatkan tunggal putri kali ini.


Hasil undian tampaknya akan cukup membuat tiga putri Indonesia berjuang keras untuk meraih gelar juara. Andalan Indonesia Maria Kristin Yulianti akan bertemu dengan Lu Lan di babak kedua.


Maria mengaku sangat ingin membalas kekalahannya Jepang Terbuka September lalu. "Saya ingin bisa menang lagi nanti," katanya.


Pelatih tunggal putri, Marleve Mainaky menyatakan bahwa demi mencapai harapannya itu, Maria memang harus memiliki keyakinan dari awal. "Dia juga harus mampu memegang ritme permainan dari awal," katanya. Di babak pertama, Maria akan menghadapi pebulutangkis asal Inggris Jill Pittard.

Sementara, Firda akan langsung bertemu dengan unggulan asal Hong Kong Weng Chan. Untuk menghadapi peraih emas di Asian Games Doha 2006 ini, Marleve menyatakan bahwa Firda harus benar-benar siap mental. "Dia tidak boleh panik jika tertinggal di awal permainan," katanya.


Jika Firda berhasil melaju mulus sampai perempatfinal, kemungkinan besar dia harus berhadapan dengan Pia. Menurut Marleve, saat ini Pia sudah dibekali dengan kestabilan mental yang lebih baik. "Mudah-mudahan dia bisa memberikan hasil yang terbaik," katanya.

Hasil undian di tunggal putri ini akan mampu menciptakan all Indonesian final. Namun, Indonesia harus mendapatkan persaingan berat dari unggulan-unggulan asal Cina seperti Xie Xingfang, Lu Lan, dan Lin Zhu. Juga unggulan asal Denmark Tine Rasmussen. Indonesia juga menurunkan pemain lapis utama di nomor lainnya.


Di tunggal putra, Indonesia akan diperkuat oleh Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro. Taufik Hidayat awalnya juga akan ikut memilih mundur dari turnamen ini. "Taufik masih kelelahan," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Lius Pongoh.

Dia ganda putra, Indonesia akan diperkuat oleh Markis Kido/Hendra Setiawan, Bona Septano/Muhamad Aksan, dan Yonatan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan. Tiga pasangan juga akan memperkuat ganda putri yaitu Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, Lita Nurlita/Endang Nursugianti, dan Rani Mundiasti/Jo Novita.

Advertising
Advertising


Sedangkan untuk ganda campuran, Indonesia diwakili oleh Flandy Limpele/Greysia Polii, Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita, serta Endang Nursugianti/Anggun Nugroho. Sebenarnya, pasangan Nova Widianto/ Liliyana Natsir serta Muhammad Rijal/Vita Marissa juga terdaftar dalam turnamen ini. Namun, mereka lebih memilih mundur seperti Taufik Hidayat.

Sementara itu, Marleve Mainaky juga mempersiapkan salah satu anak asuhnya untuk berlaga di kejuaraan dunia junior yang akan dimulai pada 24 Oktober mendatang. Indonesia akan diwakili oleh tiga atlet pratama dan satu orang dari lapis kedua pelatnas.


Tiga atlet pratama itu antara lain Lindaweni fanetri, Rizki Amelia Pradipta, dan Siti Anida Lestari Qoryatin. Selain mereka, Febby Angguni yang juga akan berjuang bersama tim Indonesia di kejuaraan yang akan berlangsung di India itu.

Marleve menyatakan bahwa modal fisik yang dimiliki Febby dan kawan-kawannya sangatlah baik. "Dia (Febby) memiliki kelenturan tubuh dan power yang sangat bagus," katanya.


Namun, menurut Marleve, Febby sampai saat ini masih perlu mendapatkan pelatihan lebih banyak dari segi mental. "Dia harus terus dipacu lagi semangat berjuangnya saat berlaga di lapangan, dia masih kurang percaya diri," katanya.
Marleve tak mampu banyak berkomentar tentang tiga atlet pratama yang akan berlaga bersama Febby. "Bukan saya yang melatih mereka, tetapi menurut saya mereka bertiga memiliki postur yang sangat bagus," katanya.


Bagi Marleve, Lindaweni, Rizky, dan Siti memang merupakan yang paling tepat untuk dikirim berlaga di India. "Prestasi mereka memang sangat bagus," katanya.


Marleve mencontohkJakarta - Tunggal putri Indonesia akan hadapi pertandingan berat dalam turnamen Super Seri Denmark Terbuka 2008 pada 21-26 Oktober mendatang. Maria Kristin, Firdasari Adrianti, dan Pia Zebadiah Bernadet akan memperkuatkan tunggal putri kali ini.an bahwa Rizki yang tidak diunggulkan dalam kejuaraan Indonesia Challenge 2008 di Surabaya, mampu menjadi semifinalis.

Ezther Lastania

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya