Tinju: Motivasi Masa Lalu Anthony Joshua, Jadi Lawan Tyson Fury Demi Jam Rolex
Reporter
Terjemahan
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Rabu, 23 Desember 2020 09:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Petinju kelas berat Anthony Joshua mengenang cerita pertemuan pertama dengan Tyson Fury pada 2010. Kala itu, AJ, panggilan akrabnya, masih berusia 20 tahun. Ia adalah seorang petinju amatir yang melihat The Gipsy King mengunjungi arena Finchley ABC untuk beberapa latihan sparring.
Fury datang untuk mencari lawan sparring. Joshua, yang belum begitu dikenal di gym, mendengar hadiah yang ditawarkan calon lawan apabila berhasil meng-KO Tyson Fury. “Sebelum pertarungan itu, Fury berkata, 'jika ada yang bisa mengalahkan saya atau menjatuhkan saya, mereka dapat mengambil memiliki jam tangan Rolex yang saya pakai'. Yang saya inginkan hanyalah jam tangan Rolex-nya," kata dia dikutip dari The Sun, Rabu, 23 Desember 2020.
Peristiwa itu menjadi awal persaingan Anthony Joshua dan Tyson Fury. Pada 2021, persaingan mereka bakal mencapai puncak setelah bersepakat melakukan setidaknya dua pertandingan tinju kelas berat WBC. Nilai kesepakatan dari dua pertarungan tersebut disebut-sebut mencapai 500 juta poundsterling.
"Saat itu saya lapar akan kemenangan dan saya bahkan lebih lapar sekarang. Itu adalah pertarungan yang bagus dan saya tidak terlalu tahu saat itu, itu hanya gairah. Sekarang saya memiliki IQ tinju dan semangat, saya tahu ini akan menjadi pertarungan yang hebat."
Anthony Joshua menambahkan, “Dulu ada Rolex yang ditawarkan, tetapi sekarang ada pot emas yang lebih besar dan saya ingin melepaskan kepala Tyson dari pundaknya saat pertarungan itu terjadi. Dia tahu tentang pukulan saya dan apa yang terjadi sejak saat itu."
Adapun Fury telah menjadi master of mind game dalam membangun sebagian besar pertarungannya. Ia berada di dalam lingkaran para rival seperti Wladimir Klitschko dan Deontay Wilder.
AJ bersikeras akan menggunakan konferensi pers pertama mereka untuk mengajukan pertanyaan tentang persona Tyson Fury yang dianggap orang baik meskipun dugaan keterlibatan dalam kasus doping pada 2015 masih menggantung.
"Saya menyimpan semua itu untuk konferensi pers pertama, itu semua adalah masalahnya. Dengan situasi UKAD (UK Anti-Doping), setiap kemenangan yang dimilikinya memiliki drama. Apakah itu berkaitan dengan Klitschko atau Wilder? Saya seorang pejuang lurus, saya hanya ingin melawan dia. Saya tidak peduli dengan apa pun yang ada di tubuhnya," ujar Anthony Joshua.