Saut L. Tobing, Frustrasi Karena Patah Kaki

Reporter

Editor

Kamis, 30 Oktober 2008 10:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Stadion Bea-Cukai di kawasan Rawamangun selalu ramah kepada Saut Lumban Tobing. Saban hari dia duduk menikmati hari di sana. Duduk di tepi stadion, mencecap matahari sore, sembari melihat anak didiknya berlatih, adalah kenikmatan hidup yang tak tertandingi bagi Saut.

"Di sinilah saya merasa hidup. Sehari tidak ke lapangan sepak bola seperti kehilangan umur," katanya. "Bisa jadi ini pemandangan terindah dalam hidup saya," katanya.
Sesekali lelaki berusia 46 tahun itu berjalan menuju lapangan. Langkahnya masih gagah. Dia seperti mencium bau rumput basah di sana. Dia terlihat sangat begitu bahagia, bahagia berada di tempat dia memulai "hidupnya".

Lalu kenangan akan masa silam pun melayang. Dia adalah mantan penyerang tim nasional. Saut lahir dan dibesarkan di Sorkam, Tapanuli Tengah. Saut kecil sudah mencintai sepak bola, yang kemudian cepat mengalir dalam darah dan jiwanya. Dia nekat bermain sepak bola meskipun orang tuanya melarang. "Seperti bawaan lahir saja, mungkin karena tanda ini," katanya sambil menunjuk tanda hitam pada mata kaki kanannya.

Keinginan kedua orang tuanya, Saut menjadi pegawai negeri. Mereka tak ingin kelak melihat anaknya telantar. Sang ibu bahkan pernah membuang sepatu sepak bola Saut agar dia berhenti bermain bola.

Namun, Saut kecil tidak pernah putus asa. Dia tetap bermain sepak bola meski tanpa sepengetahuan orang tuanya. Dia bahkan pernah tidak naik kelas dua kali akibat terlalu keranjingan sepak bola. Ini tentu saja membuat orang tuanya marah besar.

Kenekatan Saut dibuktikan saat ia lulus SMA. Ibunya menyuruh Saut menyusul kakak-kakaknya yang telah lebih dulu merantau ke Jakarta. Alih-alih mencari pekerjaan, Saut malah mendaftarkan diri sebagai pemain di klub Angkasa. Di klub itulah kemudian Saut berjuang hidup dengan bermain sepak bola. "Waktu pertama-tama di Jakarta, setiap malam saya menangis karena ingat Ibu."

Saut berhenti menangis setelah dia merasa bisa menghidupi diri sendiri lewat sepak bola. Bahkan dia sudah mampu mengirim uang untuk ibunda tercinta di kampung. Dari sepak bola, kemudian Saut sukses sebagai anak rantau, bahkan melebihi keempat kakaknya. "Dari hasil bermain bola, saya bisa membahagiakan Ibu."

Bagi Saut, sepak bola adalah tempat dia menumpahkan perasaan. Setiap turun ke lapangan, Saut menari-nari di sana. "Di lapangan, kita harus bisa menari seindah mungkin sampai penonton bertepuk tangan melihat permainan kita," ujarnya.

Saut terpaksa berhenti "menari" ketika dia mengalami patah kaki ketika memperkuat Kramayudha Tiga Berlian melawan South China di ajang antarklub Asia, yang berlangsung di Hong Kong, 1987. Hari itu adalah hari paling gelap dalam hidupnya. Sejak itu, Saut harus berhenti dalam waktu lama menjadi penari dan menari-nari di lapangan. Dua tahun kemudian, Saut gantung sepatu dan kembali ke kampung halamannya.

Di Medan, Sumatera Utara, Saut menjadi orang yang begitu aneh dan berbeda ketika dia masih menjadi pemain. Dia frustrasi. Dia harus berpisah dengan lapangan sepak bola. Dia mulai menjadi perokok berat. "Saya begitu sedih dan terasa menyakitkan harus berpisah dengan lapangan bola, perasaan yang tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata."

Dia tahu, hidup harus terus berjalan. Saut pun mulai memikirkan langkah ke depan dan bangkit dari keterpurukan. Berbagai profesi dia coba. Juga tiga kali mencoba bekerja sebagai orang kantoran. Tapi, katanya, "Saya tersiksa sekali."

Setelah sepuluh tahun bekerja sebagai manajer sebuah hotel di Medan, Saut keluar dari pekerjaan itu dan memutuskan kembali ke lapangan. Dia kembali ke lapangan sepak bola yang lama ditinggalkan. "Hidup saya terasa tenang, hati saya tenteram. Biarpun hasil sedikit, saya puas," katanya.

Saut masih bisa menari-nari di lapangan, sekalipun hanya sebagai pelatih.

Fanny Febyanti

BIODATA
Nama:
Saut Lumban Tobing
Tempat, tanggal lahir: Sorkam, 25 Januari 1962
Istri: Ranggawarsita Hutagalung
Anak: Andreano L. Tobing, Nadya L. Tobing, Bonita L. Tobing

Klub:
Angkasa (1979-1980)
UMS 80 (1980-1984)
Kramayudha Tiga Berlian (1984-1987)

Tim Nasional:
SEA Games 1987
Piala Kemerdekaan 1987
Merdeka Games 1987

Pelatih:
Diklat Tunggal Medan (1996-1997)
Persijatim U-18 (2003)
Asisten Tim Nasional U-15 (2004)
Porda Jakarta Timur (2005)
Bina Taruna (2007-sekarang)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

3 hari lalu

Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

RANS Nusantara FC dipastikan terdegradasi dari Liga 1 setelah kalah 2-3 dari tuan rumah PSM Makassar pada pekan ke-34, Selasa, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Madura United Kalahkan PSM Makassar 2-0, Naik Peringkat Empat Jaga Asa Lolos Championship Series

12 hari lalu

Hasil Liga 1: Madura United Kalahkan PSM Makassar 2-0, Naik Peringkat Empat Jaga Asa Lolos Championship Series

Madura United mengalahkan PSM Makassar 2-0 pada pekan ke-32 Liga 1 berkat gol Riyatno Abiyoso dan Dalberto.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

14 hari lalu

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Diwarnai Dua Kartu Merah, Persija Jakarta vs Persis Solo Berakhir dengan Skor 1-0

16 hari lalu

Hasil Liga 1: Diwarnai Dua Kartu Merah, Persija Jakarta vs Persis Solo Berakhir dengan Skor 1-0

Marko Simic mencetak gol kemenangan saat Persija Jakarta menjamu Persis Solo pada pekan ke-31 Liga 1 pada Rabu, 17 April 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Top Skor Liga 1: David da Silva Teratas dengan 22 Gol Usai Cetak Gol saat Persib Ditahan Imbang Persita 3-3

18 hari lalu

Daftar Top Skor Liga 1: David da Silva Teratas dengan 22 Gol Usai Cetak Gol saat Persib Ditahan Imbang Persita 3-3

Penyerang Persib Bandung David da Silva mencetak gol ke-22 di Liga 1 musim ini saat timnya bermain imbang melawan Persita Tangerang pekan ke-24.

Baca Selengkapnya

Laga Lawan Persib Bandung di Liga 1 Pekan Ke-33 Jadi Debutnya Bersama Persita Tangerang, Apa Kata Luis Edmundo Duran?

19 hari lalu

Laga Lawan Persib Bandung di Liga 1 Pekan Ke-33 Jadi Debutnya Bersama Persita Tangerang, Apa Kata Luis Edmundo Duran?

Luis Edmundo Duran asal Cile akan menjalani debutnya sebagai pelatih Persita Tangerang saat laga melawan Persib Bandung di Liga 1 pekan ke-33, Senin.

Baca Selengkapnya

Jadwal Persita Tangerang vs Persib Bandung di Liga 1 Senin 15 April 2024, Stefano Beltrame dan Beckham Putra Diragukan Main

19 hari lalu

Jadwal Persita Tangerang vs Persib Bandung di Liga 1 Senin 15 April 2024, Stefano Beltrame dan Beckham Putra Diragukan Main

Kabar gembira, gelandang Marc Klok sudah berlatih bersama rekan-rekannya menjelang laga Persita Tangerang vs Persib Bandung pada pekan ke-31 Liga 1.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga 1 Pekan 31 pada Senin 15 April 2024: Persib Bandung, Bali United dan Arema FC Main Tandang

19 hari lalu

Jadwal Liga 1 Pekan 31 pada Senin 15 April 2024: Persib Bandung, Bali United dan Arema FC Main Tandang

Jadwal Liga 1 pekan ke-31 sempat ditunda karena alasan dukungan untuk timnas U-23 Indonesia yang bersiap tampil di Piala Asia U-23 2024 Qatar.

Baca Selengkapnya

PSSI akan Datangkan Wasit Liga Inggris dan Liga Jepang untuk Pimpin Liga 1 Musim Depan

30 hari lalu

PSSI akan Datangkan Wasit Liga Inggris dan Liga Jepang untuk Pimpin Liga 1 Musim Depan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir berharap kehadiran wasit Liga Inggris dan Liga Jepang di Liga 1 dapat memberi ilmu untuk wasit lokal.

Baca Selengkapnya

Akan Diterapkan Erick Thohir di Liga Indonesia, Apa Itu Digitalisasi Wasit?

30 hari lalu

Akan Diterapkan Erick Thohir di Liga Indonesia, Apa Itu Digitalisasi Wasit?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan akan ada digitalisasi perwasitan untuk mendukung kemajuan kompetisi liga sepak bola di Indonesia.

Baca Selengkapnya