Gagal di 2 Seri MotoGP, Valentino Rossi Berharap Lebih Kompetitif di Eropa
Reporter
Terjemahan
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Selasa, 6 April 2021 07:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada terobosan yang dilakukan Valentino Rossi di seri kedua MotoGP Doha, Ahad lalu. Berada di urutan ke-16 di akhir balapan, hasil itu menggenapi rentetan hasil terburuk dalam karier MotoGP pembalap berusia 42 tahun itu.
"Kami telah menemukan beberapa pengaturan berbeda, yang berarti saya dapat bertahan dengan kecepatan yang lebih konstan. Sayangnya, kami menemukan pagi ini dan posisi saya di awal sangat buruk," kata Rossi dikutip dari Crash, Selasa, 6 April 2021.
Setelah sempat menempati posisi keempat di sesi kualifikasi untuk debutnya di Petronas Yamaha SRT di seri perdana, Rossi mencari solusi untuk masalah keausan ban belakang yang membuatnya berada di urutan kedua belas dalam balapan pembukaan Ia pun berusaha untuk tampil lebih kompetitif di GP Eropa.
"Sekarang sulit karena semua pebalap dan semua motor kuat, dalam sepuluh detik Anda berada di urutan ke-15. Kami harus melihat di trek balapan lain, mulai dari Portimao, untuk memahami apakah kami lebih kompetitif," ujar juara dunia MotoGP sembilan kali tersebut.
Baca juga : Gagal Dapat Poin di MotoGP Doha, Valentino Rossi: Kami Salah Arah
Konsumsi ban belakang sering menjadi masalah bagi Rossi di musim-musim sebelumnya. Perubahan yang dilakukan Yamaha terhadap sasis model 2019 pada tahun 2021 disinyalir memperburuk masalahnya. Namun, tidak bagi Rossi. "Menurut saya bukan sasisnya, itu bukan perbedaan besar dan sasis baru sedikit membantu untuk berbelok tetapi itu tidak cukup."
GP Qatar bukan menjadi tempat yang ideal bagi Rossi. MotoGP 2021 di Qatar adalah hasil terburuknya di Sirkuit Losail. Meski begitu, ia tidak ingin cepat mengambil kesimpulan atas hasil balapan tersebut. "Setiap tahun banyak yang berubah dan, bagaimanapun, di Eropa ada banyak trek bagus untuk saya, jadi kami berharap saat kembali ke Eropa kami bisa lebih kuat," katanya.
Nasib Rossi dan rekan setimnya, Franco Morbidelli, berbeda dengan pembalap tim pabrikan Yamaha yang memenangkan kedua grand prix lewat Maverick Vinales dan Fabio Quartararo. Pembalap Prancis itu punya masalah ban yang serupa dengan Rossi, tetapi mampu bermanuver ke urutan terdepan setelah tercecer di posisi kesembilan. "Saya pikir Quartararo melakukan balapan yang fantastis," kata Rossi.