Atlet taekwondo Defia Rosmaniar berlatih secara mandiri di rumahnya di Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu 10 Juni 2020. Meski sejumlah jadwal kompetisi baik nasional maupun internasional batal berlangsung akibat pandemi COVID-19, taekwondoin nomor tunggal putri poomsae penyumbang emas pertama Indonesia saat Asian Games 2018 tersebut tetap berlatih secara mandiri untuk mempersiapkan diri dalam Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Papua, Islamic Solidarity Games 2021 Istanbul, dan Sea Games 2021 Vietnam. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet taekwondo putri, Defia Rosmaniar, tetap berlatih normal selama bulan Ramadan. Pelatnas taekwondo masih berlangsung dengan durasi latihan tiga kali sehari.
"Aku nggak puasa sih, tapi kalau latihannya santai, aku biasa puasa, jadi niat dulu sih," ucap Defia saat dihubungi Kamis, 6 Mei 2021.
Peraih medali emas Asian Games 2018 ini menuturkan Pelatnas tetap berjalan dengan model karantina selama pandemi Covid-19. Menurut dia, protokol kesehatan tetap menjadi prioritas utama.
"Latihan sama aja sih sebenarnya , soalnya kami nggak boleh kemana-mana, tetap di mess, jadi ya normal aja," kata dia.
Menurut Defia, Pelatnas taekwondo yang dijalani sebagai persiapan untuk mengikuti SEA Games 2021 di Vietnam. Ia pun berharap mampu meraih hasil terbaik ketika tampil di ajang olahraga terbesar Se-Asia Tenggara itu. "Targetnya dapat emas," ucap dia.
Selain tampil di SEA Games, ia pun bakal berlaga pada Pekan Olahraga Nasional 2021 di Papua. Defia mewakili kontingen Jawa Barat. "Sama kayak SEA Games, targetnya emas," katanya.
Dalam setiap kejuaraan yang diikuti, Defia mengaku lawan yang dihadapi sebagai rival yang berat. Ia pun tidak ingin memandang enteng lawannya.
"Untuk saingan semuanya berat sih , nggak ada yang nggak berat, karena kita sama-sama latihan semuanya," ujar Defia Rosmaniar.