Cody Memimpin di Reli Indonesia

Reporter

Editor

Sabtu, 15 November 2008 20:03 WIB

TEMPO Interaktif, Balikpapan: Cody Crocker tampil cemerlang sekaligus memimpin hari pertama GG Rally Indonesia 2008 di perkebunan Akasia di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kemarin. Cody yang didampingi navigator Sean Gelael dan membesut Subaru Imprezza WRX mencatat waktu tercepat 51 menit 43,33 detik setelah mengarungi 6 SS (Special Stage) sepanjang 177,56 kilometer.

Cody, juara reli Asia Pasifik 2007 dan 2008, sejak awal sudah dijagokan menjuarai putaran terakhir seri kejuarnas ini. Pereli berdarah Australia yang mengsung bendera KFC Rally Team itu baru pertama kali tampil di Kalimantan. “Tidak ada masalah, baik lintasan lomba atau mobil,” kata Cody setelah menyelesaikan SS 3 di service area di Bukit Raya, Sepaku.

Raihan prestasi yang diraih Cody tidak mempengaruhi posisi pereli lain di klasemen. Juga tidak akan mengancam gelar juara nasional 2008 yang sudah “ditangan” Rifat Sungkar. Tapi, buat Sean Gelael, navigatornya, sangat berarti karena menentukan gelar navigator nasional. “Saya sangat enjoy bersama Cody, kami akan berusaha memenangkan lomba,” kata Sean.

Catatan waktu yang diraih Cody sangat fantastis. Dia mampu membuat jarak dengan Rifat Sungkar, kandidat juara nasional 2008. Rifat yang didampingi Bill Hayes, navigator asal Australia, mencatat waktu 53 menit 44,65 detik atau selisih dua menit 01,32 detik. Sedangkan Rizal Sungkar, adik Rifat, yang sudah mengatakan fight melawan abangnya itu, kemarin berada di urutan ketiga dengan waktu 54 menit 836 detik.

Rifat tampaknya bermain aman. Anak lelaki Helmy Sungkar ini cukup finish ke enam untuk mengamankan gelar juara nasional di akhir lomba besok. Satu-satunya pereli yang bisa mengancam adalah Rizal, adiknya. Mengenai selisih waktu yang relatif jauh dengan catatan waktu Cody, Rifat menjelaskan bahwa itu terjadi karena badan Subaru Imprezza WRX-nya terlalu tinggi dan sangat mengganggu saat menikung. “Yang jelas target saya tiga besar dulu di hari pertama ini,” kata Rifat.

Pereli KFC Serge Rally Team, Ricardeo Gelael kemarin berada di urutan ke empat dengan catatan waktu 54 menit 24.01 detik. Ricardo yang didampingi Hervian Soejono sangat ngotot mengincar peringkat dua nasional karena tak perolehan poinnya tak cukup menggusur Rifat Sungkar. “Soal lintasan tak masalah. Yang pasti kami tetap mengincar runner up,” kata Hervian. Optimisme kubu Serge ini terlihat ketika mereka berada di meja makan di dalam tenda putih berpendingin di service area Bukit Raya. Di sana terlihat Ricardo, Cody, Sean, juga Rini S. Bono, istri Ricardo.

Hari pertama lomba, kemarin, berlangsung tanpa gangguan. Hujan yang diharapkan tidak turun. Lintasan kering membuat seluruh peserta memacu kendaraan sekencang-kencangnya. Hari ini, hari kedua lomba, digelar 5 SS (Trayek Khusus) sepanjang 79 kilometer dengan total jarak 241,66 kilometer. YON MOEIS

Berita terkait

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

2 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

3 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

9 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

23 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

39 hari lalu

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.

Baca Selengkapnya

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

59 hari lalu

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

24 Februari 2024

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?

Baca Selengkapnya

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

19 Februari 2024

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memberikan komentar terkait ramainya pabrikan Cina yang mengisi pasar mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

15 Februari 2024

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka pameran otomotif tahunan Indonesia International Motor Show 2024 (IIMS) pada hari ini.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

26 Januari 2024

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

Pada 26 Januari 2016, Ford Motor memutuskan meninggalkan pasar Indonesia. Perginya Ford memiliki alasan dan meninggalkan dampak bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya