Roger Federer Akui Masih Ragu Tampil di Olimpiade Tokyo

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Sabtu, 15 Mei 2021 18:10 WIB

Petenis asal Swiss, Roger Federer saat bertanding melawan petenis asal Serbia, Novak Djokovic dalam Semifinal Australia Open di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 30 Januari 2020. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Roger Federer meminta penyelenggara mengakhiri ketidakpastian seputar Olimpiade Tokyo, dan ia juga mengaku masih ragu apakah akan bertanding dalam pesta olahraga terakbar itu.

Olimpiade akan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021, setelah ditunda satu tahun karena pandemi COVID-19. Namun Jepang, yang berjuang melawan lonjakan kasus COVID-19, telah memperpanjang status darurat di ibu kota negara, Tokyo, dan sejumlah wilayah lainnya hingga akhir Mei.

"Sejujurnya saya tidak tahu harus berpikir seperti apa. Saya berada di antara keduanya," kata Federer, yang memenangkan medali emas ganda dalam Olimpiade Beijing 2008 dan medali perak pada nomor tunggal empat tahun kemudian di London, dikutip dari Reuters, Sabtu.

"Saya akan senang bermain di Olimpiade, memenangkan medali untuk Swiss. Itu akan membuat saya sangat bangga. Tetapi jika itu tidak terjadi karena situasinya, saya akan menjadi orang pertama yang mengerti."

"Saya pikir apa yang dibutuhkan atlet adalah keputusan: apakah itu (Olimpiade Tokyo) akan terjadi atau tidak akan terjadi?"

"Saat ini, kami mendapat kesan bahwa itu (Olimpiade Tokyo) akan terjadi. Kami tahu ini situasi yang berubah-ubah. Dan Anda juga bisa memutuskan sebagai atlet jika ingin pergi. Jika Anda merasa ada banyak hambatan, mungkin lebih baik tidak pergi. Saya tidak tahu," tuturnya.

Sebuah petisi yang menyerukan pembatalan Olimpiade Tokyo mengumpulkan lebih dari 350.000 tanda tangan dalam sembilan hari dan diserahkan kepada penyelenggara pada Jumat (14 Mei), sehingga menimbulkan pertanyaan baru mengenai kelanjutan Olimpiade Tokyo.

Rafa Nadal, yang menyamai raihan Federer dengan 20 gelar tunggal Grand Slam, dan pemenang Grand Slam 23 kali, Serena Williams, pekan ini menyatakan keraguannya untuk berlaga pada Olimpiade Tokyo.

Selain itu, petenis putri dan putra peringkat teratas Jepang, Naomi Osaka dan Kei Nishikori, juga mengungkapkan kekhawatiran mereka, mengatakan risiko penyelenggaraan Olimpiade di tengah pandemi harus terus dibahas dengan hati-hati.

Sementara Federer, ayah empat anak, mengaku telah mendapatkan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.

"Saya senang saya bisa melakukannya (vaksinasi), dengan semua perjalanan yang saya lakukan," kata Federer yang akan bermain di Geneva Open pekan depan, turnamen keduanya sejak kembali pada Maret setelah satu tahun absen karena masalah lutut.

"Bahkan jika saya tinggal di Swiss, saya pikir ada keuntungannya. Di atas segalanya, saya melakukannya untuk orang lain karena saya tidak ingin menularkan virus kepada orang lain, dan saya tetap berhati-hati."

"Kami sangat berhati-hati dengan keluarga dan teman-teman kami," kata Roger Federer.

Baca Juga: Mohammad Ahsan Berharap Olimpiade Tokyo Tetap Digelar

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

9 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

23 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

15 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya