3 Hal Terjadi Jika Real Madrid, Barcelona, dan Juve Didepak dari Liga Champions
Reporter
Terjemahan
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Kamis, 27 Mei 2021 11:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - UEFA telah membuka proses disipliner terhadap tiga klub yang masih belum membatalkan rencana Liga Super Eropa atau European Super League. Real Madrid, Barcelona, dan Juventus dapat dikeluarkan dari Liga Champions jika berkukuh menolak meninggalkan proyek tersebut.
Langkah tiga klub ini memang berbeda dengan sikap sembilan klub lain yang keluar dari Liga Super Eropa. Jika UEFA memutuskan untuk melarang ketiga klub tersebut dari kompetisi klub Eropa pada 2021/22, dampak besar akan menanti. Tidak hanya pada klub itu sendiri, tetapi juga pada jalannya turnamen dan tim lain juga.
1. Pengganti Real Madrid, Barcelona, Juventus
Mungkin pertanyaan besar pertama adalah: jika ketiga klub ini dikeluarkan dari Liga Champions 2021/22, siapa yang akan menggantikan mereka? Jawabannya cukup sederhana, karena tempat akan diberikan ke tim di urutan di bawahnya di liga domestik masing-masing.
Di Serie A, Napoli, yang berada di posisi kelima dan berhak atas satu tempat di Liga Europa, otomatis menggantikan Juve ke Liga Champions. Sementara Roma akan lolos ke Liga Europa dan Sassuolo akan ambil bagian dalam UEFA Conference League.
Di La Liga, dengan potensi larangan dari dua tim, pergerakan akan lebih banyak dan menguntungkan lebih banyak klub. Real Sociedad dan Real Betis, yang lolos ke Liga Europa, akan bergabung dengan Atletico Madrid dan Sevilla di Liga Champions. Villarreal, yang mengalahkan Manchester United di final Liga Europa, akan melangkah ke UEL bersama Celta Vigo. Adapun Granada bergabung dengan UEFA Conference League.
2. Dampak finansial
Masalah keuangan Barcelona bukanlah rahasia lagi. Absennya Braugana di Liga Champions akan menjadi bencana bagi mereka. Real Madrid dan Juventus juga akan merasakan pukulan yang sama. Belum lagi tanpa adanya penonton di stadion sudah mengurangi pendapatan mereka secara drastis.
Di sisi lain, jika tiga klub itu dikenai sanksi larangan, sejumlah klub akan mendapatkan dorongan finansial. Napoli, Betis dan La Real akan memiliki akses keuangan karena bermain di Liga Champions. Sedangkan Celta, Villarreal, Granada, Roma dan Sassuolo juga akan mendapat keuntungan dan peningkatan pendapatan yang berarti.
Berikutnya nasib Liga Champions...
<!--more-->
3. Liga Champions tanpa Real Madrid, Barcelona atau Juventus
Hampir sulit membayangkan Liga Champions tanpa kehadiran tiga klub ini. Total, tiga klub ini telah memenangkan kompetisi sebanyak 22 kali. Sebab itulah, tiga klub hampir identik dengan permainan sepak bola kasta tertinggi klub Eropa. Mereka hampir tidak pernah absen dari kompetisi kontinental tersebut.
Barcelona telah memainkan sepak bola Eropa setiap musim, kecuali pada musim 1956/57. Sedangkan Real Madrid hanya absen pada 1977/78 dan 1996/97. Juve adalah satu-satunya klub yang memenangkan enam turnamen UEFA: Liga Champions, Liga Europa, Piala Winners, Piala Intertoto, Piala Super dan Piala Interkontinental.
Meskipun demikian, jika hanya untuk satu tahun kompetisi, absennya ketiga klub diperkirakan tidak akan terlalu berdampak pada persaingan di Liga Champions. Masih banyak tim besar lainnya yang akan membuat Liga Champions 2021/22 sama menariknya. Perlu dicatat juga bahwa dari ketiga tim tersebut, hanya Real Madrid yang mencapai babak semifinal sebelum disingkirkan oleh Chelsea.
Jika UEFA benar-benar mendepak Real Madrid, Barcelona dan Juve, klub-klub tersebut kemungkinan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Namun, apa pun yang terjadi, Liga Champions musim depan akan tetap kompetitif dan menarik, dengan atau tanpa ketiga tim ini.
Baca juga : Kasus Liga Super Eropa: UEFA Mulai Proses untuk Beri Sanksi Madrid, Barca, Juve