Berita Barcelona: Joan Laporta Soal Lionel Messi, Koeman, dan Ancaman UEFA
Reporter
Terjemahan
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Sabtu, 29 Mei 2021 12:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Barcelona Joan Laporta memberi harapan kepada para penggemar tentang kepastian masa depan Lionel Messi. Menurut dia, klub yakin bintang asal Argentina itu akan memperpanjang kontraknya di klub asal Catalan tersebut.
Menurut Laporta, masalah kontrak Messi sudah berjalan dengan baik tetapi belum selesai. "Messi sangat menginginkan Barcelona. Kami melakukan segala kemungkinan dengan kemampuan kami," kata dia dikutip dari Marca, Sabtu, 29 Mei 2021.
Laporta memberikan konferensi pers pertamanya sejak terpilih sebagai presiden pada Maret lalu. Dalam konferensi tersebut, ia membahas beberapa topik, termasuk masa depan Messi. "Kami semua tahu bahwa dia adalah pemain yang kami inginkan, kami mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, sesuai kemampuan klub, agar dia bertahan," ujarnya.
Selain masalah Messi, Laporta juga berbicara tentang masa depan pelatih Ronald Koeman. Ia terang-terangan lebih suka memecat pelatih asal Belanda tersebut dan memilih sendiri pelatih apabila alternatifnya tersedia. Klub, kata dia, akan melanjutkan pembahasan soal Koeman selama pekan depan. "Tidak ada musim transisi di Barcelona," kata Laporta.
Ia melanjutkan, "Karena kekaguman yang kami miliki untuk Koeman dan rasa hormat yang kami miliki untuknya sebagai seorang profesional, kami mengatakan bahwa pada akhir musim kami akan mengevaluasinya. Kami mengadakan pertemuan dan pekan depan kami memiliki waktu untuk menyelesaikan keputusan tersebut. Dia memiliki satu tahun lagi di kontraknya."
"Kemarin dia mengalami peristiwa yang membuatnya harus pergi ke rumah sakit, tapi dia baik-baik saja. Aku meneleponnya. Kami memiliki hubungan yang jelas dan langsung. Dia adalah pelatih yang sudah ada di sana sebelum saya datang dan dia memiliki satu tahun sisa kontraknya," ujar laki-laki berusia 58 tahun tersebut.
Joan Laporta meneruskan, "Saya ingin pemahaman dan penerimaan semua orang yang terlibat dalam proyek ini. Saya dapat memberi tahu Ronald apa yang saya pikirkan dan sebaliknya. Dia dapat memberi tahu saya, selalu dengan hormat. Saya telah memberi tahu dia apa yang harus saya katakan kepadanya bahwa kami sedang mengevaluasinya."
Sambil menyelesaikan masalah Messi dan Koeman, Barcelona mungkin berada di bayang-bayang sanksi UEFA. Braugana bisa saja kehilangan satu tempat di Liga Champions karena keterlibatan mereka dalam proyek Liga Super Eropa bersama Real Madrid dan Juventus.
Laporta menegaskan bahwa Barcelona tidak akan meminta maaf kepada UEFA dan tidak akan menerima hukuman apa pun. "Saya mengatakan kepada presiden UEFA Aleksander Ceferin bahwa kami tidak berencana untuk meminta maaf karena memikirkan kompetisi lain. Kami tidak berencana untuk membayar denda," kata dia.
"Jika kami diberi sanksi, kami akan pergi ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga). Tindakan pencegahan diperoleh untuk memungkinkan kami menyelenggarakan kompetisi yang mendapat tekanan dari pemerintah, negara dan UEFA. Yang tersisa adalah perusahaan yang haknya diatribusikan oleh pengadilan. Kami berhak menyelenggarakan kompetisi, jika kami mau."
"Kami ingin berdialog dengan UEFA, tapi ini masalah global. Jika kami diberi sanksi, kami tidak akan tinggal diam. Ada CAS dan pengadilan biasa," ujar Joan Laporta soal posisi Barcelona di tengah ancaman UEFA.
Baca juga : Terancam Dipecat Barcelona, Ronald Koeman Masuk Rumah Sakit Karena Panik