Pemain Spanyol Alvaro Morata. REUTERS/Marcelo Del Pozo
TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang timnas Spanyol Alvaro Morata mendapatkan banyak kritik karena penampilannya yang kurang meyakinkan selama Euro 2020. Keluarganya bahkan diancam lewat media sosial.
Morata menjadi pusat perhatian sebelum Piala Eropa dimulai setelah dicemooh oleh para suporter Spanyol dalam pertandingan persahabatan melawan Portugal. Kecaman itu kian meningkat setelah ia membuang peluang besar ketika timnya ditahan imbang 0-0 melawan Swedia dan 1-1 dengan Polandia dalam Euro 2020.
Bomber Juventus itu juga gagal saat mengeksekusi penalti dalam kemenangan 5-0 Spanyol atas Slovakia pada Rabu (23 Juni).
"Saya ingin orang-orang menempatkan diri mereka pada posisi saya dan berpikir bagaimana rasanya mendapat ancaman terhadap keluarga saya, orang-orang mengatakan 'Saya harap anak-anak Anda mati'. Saya harus meninggalkan ponsel di luar kamar saya," kata Morata kepada radio Spanyok Cadena Cope seperti dikutip Reuters, Jumat.
"Istri dan anak-anak saya datang ke stadion di Seville dengan mengenakan jersey dengan nama Morata dan orang-orang meneriaki mereka. Ini hal yang rumit. Saya mengerti orang-orang mencemooh saya karena saya membuang peluang, tetapi itu pun ada batasnya."
Morata mengaku tidak bisa tidur setelah gagal mengeksekusi penalti melawan Slovakia, tetapi tidak menyesal mengambil tendangan penalti itu.
Meski dihujani kritikan, Morata merasa masih mendapatkan dukungan sangat besar dari rekan satu timnya di Timnas Spanyol. Bahkan mantan kiper Spanyol dan Real Madrid, Iker Casillas memberikan semangat secara langsung melalui panggilan telepon.
"Sulit untuk menemukan grup seperti ini terutama pada masa-masa sulit. Setelah sepekan seperti ini, saya menyadari bagaimana semua orang memandang saya, tetapi saya menatap mata mereka dan melihat mereka mendukung saya," kata Alvaro Morata.
