Kecelakaan Massal Tour de France 2021, Gara-gara Penonton Selfie, Kok Bisa?

Reporter

Tempo.co

Senin, 28 Juni 2021 19:14 WIB

Pembalap tim Jumbo-Visma, Primoz Roglic, menjuarai etape keempat Tour de France 2020 yang berlangsung dari Sisteron dan finis di Orcieres-Merlette, Prancis, Selasa (1/9/2020). (ANTARA/AFP/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT)

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pebalap sepeda terlibat kecelakaan beruntun pada kejuaraan balap sepeda legendaris Tour de France Stage 1 dari Brest to Landerneau di Prancis, 26 Juni 2021.

Insiden itu menyedot perhatian dunia, karena pertandingan balap sepeda paling tersohor ini mengakibatkan kecelakaan massal di lintasan akibat kecerobohan seorang penonton yang berpose menghalangi jalur para pebalap.

Tour de France yang dalam bahasa Indonesia berarti tur Prancis ini merupakan kejuaraan balap sepeda paling bergengsi dan terbesar di dunia. Kejuaraan diadakan setiap tahun sejak 1903, namun pernah berhenti saat Perang Dunia I dan II.

Kejuaraan sepeda terbesar di dunia ini berawal dari ide untuk meningkatkan penjualan koran milik seorang jurnalis dari koran L'Auto pada November 1902. Untuk melakukan promosi tersebut dirinya mengadakan balap sepeda agar bisa diberitakan ke seluruh penjuru negeri.

Kemudian pada Januari 1903 diadakan Tour de France dengan diikuti oleh 39 peserta menggunakan format yang masih sederhana.

Advertising
Advertising

Pada Tour de France pertama yang diadakan pada 1903 jarak yang ditempuh yaitu 2.428 km. Sedangkan pada masa sekarang kejuaraan sepeda ini biasanya diikuti 20-22 tim dengan masing-masing terdiri dari 9 pebalap yang beradu cepat sepanjang 3.500 km, melewati jalur berkelok diselingi naik-turun bukit di penjuru Prancis selama tiga minggu. Namun rute balapan dan total jarak tempuh pada Tour de France ini selalu berubah-ubah setiap tahunnya.

Dalam ajang Tour de France ini juga terjadi beberapa perubahan seperti adanya perkembangan peralatan, makanan, kondisi jalan, latihan, aturan balap bahkan kadang adanya doping.

Padahal, sebelum tahun 1936, teknologi justru dilarang untuk digunakan di ajang balapan ini. Perkembangan pada peralatan sepeda tersebut juga membuat rata-rata kecepatan pebalap menjadi meningkat.

Pada ajang balap sepeda Tour de France ini juga pernah terjadi skandal yang menghebohkan dunia dengan dicabutnya 7 gelar juara pebalap Amerika Serikat Lance Armstrong karena memakai doping. Sehingga dari 8 kali kemenangan, gelar juara miliknya hanya tersisa 1 gelar saja.

TEGUH ARIF ROMADHON

Baca: Budaya Bersepeda dan Lahirnya Para Jawara Tour de France

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

1 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

2 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Peserta JDM Funday Mandalika 2024 Menelusuri Keindahan Mandalika

6 hari lalu

Peserta JDM Funday Mandalika 2024 Menelusuri Keindahan Mandalika

JDM Funday Mandalika Time Attack 2024 digelar pada 28 April - 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

13 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Indonesia Tambah Kuota Atlet yang Lolos Olimpiade Paris 2024, Terbaru Atlet Balap Sepeda Bernard Benyamin van Aert

17 hari lalu

Indonesia Tambah Kuota Atlet yang Lolos Olimpiade Paris 2024, Terbaru Atlet Balap Sepeda Bernard Benyamin van Aert

Simak daftar atlet yang lolos Olimpiade Paris 2024 di luar wildcard, Diananda Choirunisa (panahan) hingga Bernard Benyamin van Aert (balap sepeda).

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

18 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

26 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

27 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya