Tendangan penalti Kylian Mbappe dibendung kiper Swiss Yann Sommer dalam laga babak 16 besar Euro 2020, 29 Juni 2021. REUTERS/Franck Fife
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Prancis Didier Deshamps meminta siapa pun tidak menyalahkan Kylian Mbappe yang gagal mencetak gol dalam adu penalti.
Kegagalan Kylian Mbappe membuat Prancis terjegal dalam 16 Besar Euro 2020. Mereka dikalahkan Swiss dengan skor 5-4 dalam adu penalti setelah bermain 3-3 hingga babak perpanjangan waktu di National Arena, Bucharest, Rumania, Selasa dinihari.
"Kylian Mbappe luar biasa sedih, seperti halnya semua pemain, tetapi tak boleh ada seorang pun yang menyalahkan dia karena dia diserahi tanggung jawab mengambil tendangan penalti," kata Deschamps dalam laman UEFA.
Deschamps mengaku timnya memang tampil tidak seperti biasanya yang malah memperlihatkan kelemahannya.
"Kami sudah melakukan apa yang kami butuhkan untuk mempertahankan kedudukan 3-1, dan lalu kami menunjukkan kelemahan, hal yang tidak biasa bagi kami," sambung Deschamps.
"Kalah adu penalti itu selalu kejam untuk tim mana pun," kata dia lagi.
Pelatih Prancis, Didier Deschamps, dan Kylian Mbappe.(AP Photo/David Vincent)
Bek Prancis Raphael Varane mengamini sang pelatih dengan menyebut adu penalti itu bagaiman berjudi.
"Adua penalti itu lotre. Kami bisa saja mencetak skor pada babak perpanjangan waktu karena kami memiliki banyak peluang untuk melakukannya. Akan tetap tenang di ruang ganti pemain dan kami semua fokus kepada tujuan-tujuan mendatang kami," kata Varane.
Namun bek yang diincar Manchester United ini mengaku sangat terpukul oleh kekalahan tersebut. "Sungguh mengecewakan. Kami berantakan sekali pada babak pertama. Kami menjawabnya pada babak kedua tapi itu kemudian membuat mereka mendapatkan ruang dan mereka bisa bangkit."
Selain Timnas Prancis, juara bertahan Portugal juga kandas di babak 16 besar Euro 2020.