9 Fakta Menarik Soal Emma Raducanu, Remaja Pembuat Kejutan di Wimbledon 2021
Reporter
Terjemahan
Editor
Nurdin Saleh
Minggu, 4 Juli 2021 11:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kejutan petenis remaja Inggris, Emma Raducanu, masih berlanjut di turnamen Grand Slam Wimbledon 2021. Berlaga dengan berbekal wildcard, ia lolos ke babak keempat (16 besar) dengan mengalahkan Sorana Cirstea, asal Rumania, dengan skor 6-3, 7-5 dalam pertandingan di London, Sabtu waktu setempat.
Berikut sejumlah fakta menarik tentang Emma Raducanu dan torehannya di Wimbledon 2021:
Masih Remaja
Raducanu lahir di Toronto, Kanada, 13 November 2002. Kini ia baru berusia 18 tahun. Ayahnya berasal di Rumania, sedangkan ibunya dari Cina. Keluarganya pindah ke Inggris ketika dia berusia 2 tahun dan dia dibesarkan di London. Dia mulai bermain tenis pada usia lima tahun di Akademi Tenis Bromley.
Turnamen Kedua
Wimbledon adalah turnamen profesional keduanya. Bulan lalu, pada 6 Juni, ia baru melakukan debutnya di babak utama Tur WTA di Nottingham Open 2021. Ia berlaga dengan berbekal wildcard (sejenis undangan untuk pemain potensial yang belum memenuhi syarat bermain). Kiprahnya berakhir cepat karena dikalahkan Harriet Dart, petenis Inggris lainnya di babak pertama.
Wakil Inggris Terakhir
Emma Raducanu tampil di babak utama Wimbledon 2021 berbekal wildcard yang biasa diberikan pada para petenis tuan rumah. Menempati ranking 338 dunia, ia menempati peringkat terbawah di antara 15 pemain Inggris yang berlaga di babak utama. Kini, ia menjadi satu-satunya wakil yang tersisa. Nama besar lain sudah tersingkir, termasuk Andy Murray, Dan Evans, dan Cameron Norrie.
Selanjutnya: Rekor Apik dan Hadiah 6 Kali Lipat
<!--more-->
Rekor di Wimbledon
Ia menjadi petenis remaja Inggris keempat yang mampu lolos ke babak keempat Wimbledon di era Open. Tapi ia menjadi yang termuda yang berhasil melakukannya. Sebelumnya, di babak ketiga, ia menyamai torehan Elena Baltacha (2002) sebagai petenis Inggris termuda yang pernah lolos.
Hadiah Enam Kali Lipat
Di Wimbledon 2021, ia telah mengalahkan Vitalia Diatchenko (Rusia), Marketa Vondrousova (Republik Cek), dan Sorana Cirstea (Rumania). Dari tiga pertandingan sepanjang pekan ini ia telah berhasil mengumpulkan total hadiah 181 ribu pounds (Rp 3,6 miliar). Menurut The Sun, jumlah ini enam kali lipat dari yang diraih dalam karier dia sebelumnya.
Dua Sosok Idola
Emma Raducanu mengidolakan dua petenis yang berasal dari dua negara leluhurnya, yakni Li Na dari Cina dan Simona Halep dari Rumania. “Benar-benar kebetulan bahwa mereka adalah dua pemain favorit saya yang saya coba tiru,” kata Raducanu. “Sangat membantu saya, terutama mentalitas yang dibawa keduanya. Mereka berasal dari negara pekerja keras."
Selanjutnya: Dipoles Pelatih Hebat dan Rekor Lain Menanti
<!--more-->
Kejutan, Kini Harus Cuci Pakaian
Keberhasilannya di luar dugaan, termasuk bagi keluarganya. “Ini adalah pertandingan terbesar yang pernah saya mainkan. Jadi saya pikir saya mengatasinya dengan cukup baik; itu adalah pertandingan yang ketat, saya tertinggal 3-1 (di set pertama) dan mencoba menahan keberanian saya. sepanjang pertandingan," kata Raducanu seusai pertandingan. "Siapa yang mengira? Ketika saya sedang berkemas untuk masuk ke dalam gelembung, orang tua saya seperti: 'Apakah kamu tidak mengemas terlalu banyak seragam?' Kurasa aku harus mencuci pakaian di hotel malam ini."
Dilatih Mertua Andy Murray
Emma Raducanu dipoles oleh pelatih kondang, Nigel Sears, yang juga merupakan mertua petenis Andy Murray. Sebelumnya, Sears pernah melatih sejumlah petenis kondang, termasuk Amanda Coetzer, Daniela Hantuchová, dan Ana Ivanovic.
Berpeluang Menjadi Juara
Dengan keberhasilan lolos ke babak 16 besar, Emma Raducanu masih menjaga pelung untuk menjadi juara Wimbledon 2021. Ia bisa menjadi petenis putri Inggris pertama yang berhasil melakukannya sejak Virginia Wade pada 1977. Wade, kini berusia 75 tahun, juga pernah menjuarai Australia Open (1972) dan US Open (1968), serta pernah jadi petenis nomor dua dunia.
REUTERS