Olimpiade Tokyo, Palagan Terakhir Eko Yuli Irawan Untuk Menggapai Medali Emas

Reporter

Antara

Editor

Febriyan

Kamis, 22 Juli 2021 13:08 WIB

Lifter Eko Yuli Irawan yang akan berlaga dikelas 61 Kg Olimpiade Tokyo 2020 mendapat pijatan seusai berlatih di Hall Tokyo International Forum, Tokyo, Rabu, 21 Juli 2021. Tim Nasional Angkat Besi Indonesia menerjunkan lima orang atlet dalam Olimpiade Tokyo 2020, pertandingan akan berlangsung pada 24 Juli hingga 4 Agustus 2021. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Lifter Eko Yuli Irawan menjadi salah satu andalan kontingen Indonesia untuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo. Medan perang terakhir bagi pria yang akan berusia 32 tahun pada 24 Juli mendatang itu untuk mempersembahkan medali emas pertama dari cabang angkat besi.

Sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang Olimpiade, cabang angkat besi sebenarnya cukup rajin menyumbangkan medali. Tercatat 12 medali, 6 perak dan 6 perunggu, telah dipersembahkan lifter-lifter tangguh bagi Merah Putih.

Bagi Eko Yuli, Olimpiade kali ini akan menjadi yang keempat setelah sebelumnya meraih medali perunggu kelas 56kg (Beijing 2008) dan kelas 62kg (London 2012), serta medali perak 62kg di Rio de Janeiro 2016.

Eko sempat menyatakan bahwa ajang kali ini bisa jadi Olimpiade terakhirnya. Pasalnya dengan usia yang sudah menginjak kepala tiga, dia mengaku sangat sulit untuk meningkatkan angkatan terbaiknya.

"Kalau melihat usia mungkin ini bisa yang terakhir. Untuk masalah ke depan kita lihat bagaimana karena untuk mempertahankan mungkin bisa, tetapi untuk meningkatkan sepertinya agak sulit dalam usia 35 tahun. Maka momentumnya di tahun ini yang bisa diperjuangkan," kata Eko, Mei lalu.

Advertising
Advertising

Perjuangan Eko Yuli untuk menuju ke Tokyo tak mudah. Dia harus melewati enam kejuaraan yang masuk kualifikasi Olimpiade. Hasilnya, dia menempati posisi kedua kualifikasi akhir Olimpiade Tokyo 2021 dengan mengumpulkan 4.162,7502 poin.

Kejuaraan pertama yang diikuti adalah IWF World Championships 2018 di Ashgabat, Turkmenistan. Di sana, Eko Yuli meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor dunia kelas 61 kg dengan total angkatan 317 kg (snatch 143 kg dan clean and jerk 174 kg).

Namun total angkatan dia menurun cukup drastis menjadi 297 kg saat tampil dalam IWF World Cup 2019 di Fuzho, China. Angkatan Eko juga belum membaik saat berlaga pada Asian Championships 2019 di Ningbo, China, ketika dia membukukan total angkatan 299 kg.

Total angkatan lifter kelahiran Lampung itu kembali naik menjadi 306 kg dalam IWF World Championships 2019 di Pattaya, Thailand dan 309 kg pada SEA Games 2019 Vietnam. Pada kedua ajang itu, Eko Yuli berhasil meraih medali emas.

Penampilan Eko terus meningkat dengan total angkatan 310 kg saat meraih medali emas pada Kejuaraan International Fajr Cup 2020 di Rasht, Iran. Kejuaraan itu merupakan kejuaraan terakhir yang diikutinya sebelum pandemi COVID-19.

Meskipun telah melalui babak kualifikasi dengan sangat baik, jalan Eko Yuli Irawan masih sangat terjal untuk meraih medali emas pertama dari cabang Angkat Besi bagi Indonesia di ajang Olimpiade.

Di Tokyo, dia harus menghadapi lifter asal China Li Fabin, yang menempati peringkat pertama dalam klasemen kualifikasi. Li Fabin adalah lifter yang memecahkan rekor dunia total angkatan milik Eko Yuli dari 317 kg menjadi 318 kg (snatch 145 kg dan clean and jerk 173 kg) saat meraih medali emas di IWF World Championships 2019.

Persaingan kedua lifter untuk meraih medali emas Olimpiade bisa dibilang imbang. Sejak pandemi Covid-19 menghentikan seluruh kejuaraan kualifikasi, angkatan total terbaik Li Fabin adalah 312 kg (snatch 142 kg dan clean and jerk 170 kg) saat tampil dalam periode ketiga kualifikasi Olimpiade pada Asian Championships 2020 di Tashkent, Uzbekistan.

Pesaing terdekat Eko lainnya adalah lifter Uzkebistan Ergashev Adkhamjon. Dalam periode ketiga kualifikasi Olimpiade Tokyo, dia membukukan total angkatan 316 kg saat tampil pada Asian Championships 2020 di Tashkent, Uzkekistan.

Selain dua lifter tersebut, rival yang bakal dihadapi Eko di Tokyo diantaranya adalah lifter asal Vietnam, Jepang, Italia, Peru, Kazakhstan, Jerman, dan Arab Saudi.

Selain Eko Yuli Irawan, kontingen Indonesia juga akan diperkuat empat lifter lainnya di Olimpiade Tokyo, yaitu Deni (67 kg), dan Rahmat Erwin Abdullah (73 kg). Selain itu ada dua lifter putri yakni Windy Cantik Aisah (49 kg) dan Nurul Akmal (+87 kg).

Berita terkait

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

18 jam lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

6 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

6 hari lalu

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

9 hari lalu

Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.

Baca Selengkapnya

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

9 hari lalu

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya

PBSI: Wakil Indonesia Masih Harus Raih Status Unggulan di Olimpiade 2024 Paris

15 hari lalu

PBSI: Wakil Indonesia Masih Harus Raih Status Unggulan di Olimpiade 2024 Paris

Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, Muhammad Fadil Imran, mengatakan wakil Indonesia perlu meraih status unggulan. Apa pertimbangannya?

Baca Selengkapnya

Atlet Angkat Besi Nurul Akmal Jadi Atlet Ke-10 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

16 hari lalu

Atlet Angkat Besi Nurul Akmal Jadi Atlet Ke-10 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Kemenpora mengumumkan bahwa atlet angkat besi putri Nurul Akmal menjadi atlet ke-10 dari Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PB PABSI Djoko Pramono: Keberhasilan Rizki Juniansyah Lolos ke Olimpiade 2024 Menjadi Kejutan

18 hari lalu

Sekjen PB PABSI Djoko Pramono: Keberhasilan Rizki Juniansyah Lolos ke Olimpiade 2024 Menjadi Kejutan

Sekjen PB PABSI, Djoko Pramono, menilai keberhasilan yang dicapai lifter Rizki Juniansyah lolos Olimpiade 2024 Paris menjadi kejutan.

Baca Selengkapnya

Daftar 11 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, yang Terbaru Rizki Juniansyah

22 hari lalu

Daftar 11 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, yang Terbaru Rizki Juniansyah

Indonesia sudah meloloskan 11 atlet ke Olimpiade 2024, yang terbaru Rizki Juniansyah dari cabang angkat besi.

Baca Selengkapnya

Raih Emas IWF World Cup 2024, Lifter Rizki Juniansyah Lolos ke Olimpiade 2024 Paris

23 hari lalu

Raih Emas IWF World Cup 2024, Lifter Rizki Juniansyah Lolos ke Olimpiade 2024 Paris

Lifter andalan Indonesia, Rizki Juniansyah, berhasil meraih tiket ke Olimpiade 2024 Paris setelah meraih emas di ajang IWF World Cup 2024.

Baca Selengkapnya