TEMPO Interaktif, Jakarta:Cerita dua pembalap yang mengikuti Speedy Tour d'Indonesia 2008 di luar rencana. Bergabungnya Wim Spijkerboer dan Ari Pratama dalam tim Kuala Lumpur Cycling Association tidak disengaja.
Ari Pratama adalah pembalap asuhan ISSI Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sedangkan Wim Spijkerboer, warga negara Belanda, adalah salah satu dari personil Nordland Hamburg, tim asal Jerman yang batal ikut dalam lomba balap sepeda jalan raya dengan rute Jakarta-Bali ini.
Spijkerboer sudah telanjur tiba di Jakarta saat mengetahui bahwa rekan-rekannya batal datang. "Saya baru tahu seminggu sebelum lomba dimulai, langsung saja saya menghubungi pihak panitia," katanya. Pembalap berusia 42 tahun itu tidak ingin melewatkan kesempatan pertamanya berkunjung ke Indonesia begitu saja. "Yang penting saya bisa ikut dalam tur ini. Jika harus jadi bagian dari ofisial tim juga tidak masalah," katanya.
Beruntung baginya, tim Kuala Lumpur ternyata kekurangan personil. Hanya ada tiga pembalap yang bisa ikut, padahal syarat minimalnya adalah empat pembalap. "Melihat ada peluang itu, langsung saya ikut," katanya. Sementara itu, Ari Pratama, putra asli Sumedang, mendapat tawaran dari pelatihnya, Rudi Januar, untuk bergabung dengan tim yang kekurangan personil tersebut. "Saya baru ditawarkan untuk ikut dua hari sebelum lomba, besoknya saya langsung dipanggil," kata Ari
Spijkerboer dan Ari harus bekerja sama dengan tiga pembalap Malaysia. Dari pertemuan dan koordinasi yang terjadi sepanjang tur, Ari mendapat ilmu dari pembalap yang terhitung senior baginya. Spijkerboer sering kali memberikan masukan-masukan kepada pembalap muda Indonesia itu. "Saya sering memberikan saran-saran kepadanya (Ari) karena saya melihat dia punya potensi yang sangat besar," katanya. Menurut dia, Ari punya potensi sangat besar di jalur tanjakan. "Dia memiliki tenaga yang sangat luar biasa."
Sayang, Spijkerboer dan Ari harus terkendala masalah bahasa. "Saya ingin bisa bercerita banyak dan tahu banyak tentang dia, namun komunikasi kami harus dibantu dengan penerjemah," katanya. Spijkerboer mengaku sering kali memberikan masukan tentang strategi saat balapan. Bagi Ari, hal seperti itu merupakan pengalaman yang sangat berharga. "Apalagi ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti lomba balap sepeda jalan raya," katanya.
EZTHER LATANIA