Profil Ni Nengah Widiasih, Peraih Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Kamis, 26 Agustus 2021 12:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lifter Indonesia Ni Nengah Widiasih menyumbangkan medali pertama untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Atlet asal Bali itu merebut perak dari cabang para-angkat berat di Tokyo International Forum, Kamis.
Turun di kelas 41 kilogram, atlet perempuan yang akrab disapa Widi itu membukukan angkatan 98 kilogram. Medali emas diamankan oleh lifter Chna Guo Lingling dengan angkatan 109 kg. Medali perunggu direbut lifter Venezuela Clara Sarahy Munasterio dengan angkatan terbaiknya 97kg.
Torehan Widi, 28 tahun, meningkat dibanding yang dia torehkan pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro ketika dia membukukan angkatan 95kg dan meraih medali perunggu. Selain itu, catatan 98kg juga menjadi rekor terbaiknya dalam kariernya sebagai atlet para-powerlifiting kelas 41kg.
Siapakah Ni Nengah Widiasih? Simak sosoknya:
Sejak kecil Ni Nengah Widiasih melakukan segala aktivitasnya di kursi roda karena kedua kakinya mengalami kelumpuhan. Namun dengan kondisinya ia mampu menjadi atlet para-powerlifting andalan Indonesia di berbagai kompetisi internasional, termasuk di Paralimpiade Tokyo.
Semangat dan kerja keras selama ini telah menjadikan Widi sebagai sosok yang tak bisa di pandang sebelah mata. Kekuatan kedua tangannya kerap kali membuat lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang.
Dalam gelaran multievent, Widi tercatat telah menorehkan sejumlah medali, termasuk di pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet disabilitas yakni Paralimpiade Rio de Janeiro 2016.
Ketika itu, Ni Nengah Widiasih tercatat sebagai wakil Indonesia satu-satunya yang menyumbang medali setelah meraih perunggu di nomor 41kg putri dengan menorehkan angkatan 95kg. Dia berada di belakang wakil Turki Nazmiye Muratli yang meraih emas dengan 104kg dan perak diraih Zhe Chui asal China dengan 102kg.
Rio adalah penampilan kedua Widi di pentas Paralimpiade. Debutnya terjadi saat bergulir di London, Inggris, 2012. Kala itu, Widi menempati posisi kelima dengan angkatan 78kg di kelas 40kg putri.
Untuk debut di London, ada cerita mengharukan dan mungkin bisa dikatakan sebagai titik balik karier Widi.
Selanjutnya: Cerita Haru dari Kejuaraan Dunia
<!--more-->
Seperti yang diungkapkan NPC Indonesia dalam akun resmi Instagram, Widi kala itu ingin mengikuti Kejuaraan Dunia di Dubai sebagai persiapan menuju London. Namun dengan dana terbatas, Widi dan NPC Indonesia harus bekerja keras mencari sponsor.
Usaha tak sia-sia. Tiga pekan sebelum pendaftaran ditutup, Widi berhasil mendapatkan sponsor yang mau membiayai. Widi pun membuktikan diri dengan berhasil membawa pulang perunggu di Kejuaraan Dunia tersebut.
Sejak itu, ia mulai mendapat perhatian dari banyak kalangan. Hingga akhirnya dia mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya di cabang para powerlifting.
Setelah itu, pundi-pundi medali pun berhasil diraih. Misalnya di level ASEAN Para Games, Widi telah mengantongi dua medali emas. Masing-masing diraih pada 2015 di Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia pada 2017.
Pada ASEAN Games 2015, Widi menjadi yang terbaik di kelas 41kg putri dengan angkatan 96kg. Dia mengalahkan Nguyen Thi Hong asal Vietnam dan Marydol Pamatian dari Filipina yang masing-masing meraih perak dan perunggu.
Dua tahun kemudian, Widi kembali meraih emas di ASEAN Games Kuala Lumpur 2017. Namun kali ini di nomor 45kg putri dan mengalahkan wakil Vietnam Nguyen Thi Hong dan Withieera Jaitong dari Thailand.
Sedangkan di level Asian Para Games, Widi telah mengantongi dua perak masing-masing di Incheon, Korea Selatan 2014 dan ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018.
Untuk yang terakhir di Jakarta, Widi meraih perak usai mengangkat beban 97kg, berada di belakang Zhae Cui asal China yang meraih emas dengan 100kg. Sementara perunggu dirah atlet asal Suriah Noura Baddour dengan 91kg.
Sementara untuk single event, Widi juga sukses meraih sejumlah medali. Seperti di ajang European Championship 2018 di Prancis dan Piala Dunia Powerlifting di Hungaria pada 2019.
Saat tampil di Hungaria, Widi meraih emas di kelas 41kg dengan angkatan terbaik 91kg. Ia mengalahkan Yulia Vorontsova asal Rusia dam Monnika Szram dari Polandia.
Selain itu, ia juga pernah meraih perak di ajang Fazza World Para Powerlifting World Cup 2019 di Dubai dengan total angkatan 97kg. Kala itu, ia berada di belakang dari Nazmiye Muratli dari Turki yang meraih emas dengan 100kg. Perunggu diraih Justina Kozdyk dari Polandia dengan angkatan yang sama dengan Widi 97kg.
Kini, Widi melengkapi deretan prestasinya dengan perak Paralimpiade Tokyo 2020.
Selanjutnya: Deretan Prestasi Ni Nengah Widiasih
<!--more-->
Profil Ni Nengah Widiasih
Tempat, tanggal lahir: Karangasem ,Bali, 12 Desember 1992
Cabang olahraga: Para-Powerlifting
Daftar Prestasi:
Perunggu - ASEAN Para Games Thailand 2008
Perak - ASEAN Para Games Malaysia 2009
Emas - ASEAN Para Games 2011 Indonesia
Perak - Asia Open Championship 2012 Malaysia
Emas - ASEAN Para Games 2013 Myanmar
Perak - Asia Championships 2013 Malaysia
Perunggu - World Championship 2014 Dubai
Perak - Asian Para Games 2014 Korea Selatan
Perak - Asian Open Championship 2015 Kazakhstan
Emas - Asian Para Games 2015 Singapura
Emas - Asia Championship 2016 Malaysia
Perunggu - Paralimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brazil
Emas - ASEAN Para Games 2017 Malaysia
Emas - European Championship 2018 Prancis
Perak - Asia Oceania 2018 Jepang
Perak - Asian Para Games 2018
Perak - World Cup Dubai 2019
Emas - World Cup Hungaria 2019
Emas - Powerlifting World Cup di Thailand 2021
Perunggu - WPPO World Cup di Dubai 2021
Perak- Paralimpiade Tokyo 2020.