Ni Nengah Widiasih: Dari Lomba Cerdas Cermat, Lalu Kecantol di Angkat Berat

Kamis, 26 Agustus 2021 15:10 WIB

Atlet para angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih. (Dok. NPC Indonesia)

TEMPO.CO, Jakarta - Beban seberat 98 kilogram di Hall Tokyo International Forum, Kamis, 26 Agustus, mengantarkan Ni Nengah Widiasih yang mempersembahkan medali perak bagi kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Ia melampaui target yang ditetapkan National Olympic Committee Indonesia, yaitu perunggu.

Ia hanya kalah dari lifter Cina, Guo Lingling, berhasil melakukan angkatan terbaik yakni 108 kg, yang menempatkannya sebagai peraih medali emas. Adapun medali perunggu berhasil diraih oleh Fuentes Monasterio dari Venezuela dengan angkatan 97 kg.

Widiasih menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada cabang para-powerlifting. Ia juga berhasil melampaui capaiannya di Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 Brasil. Saat itu, ia menempati peringkat ketiga setelah mencatatkan angkatan terbaik 95 kg dan berhasil meraih medali perunggu.

Ni Nengah Widiasih lahir 28 tahun silam di sebuah banjar yang terletak di kaki Gunung Agung. Di desanya yang tiris air itu, orang tua Widiasih mencukupi kebutuhan keluarga dengan berladang. Saat berusia tiga tahun, Widiasih sakit panas tinggi. Anak kedua dari empat bersaudara itu terkena polio, yang menyebabkan kakinya tidak bisa berfungsi normal. Sejak itu, dia harus hidup dengan kursi roda.

Kondisi tersebut membuat orang tuanya menyekolahkan Widiasih ke Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jimbaran di Bali. Di tempat itulah dia bisa belajar bersama anak difabel lainnya. Di masa awal pendidikannya, Widiasih lebih sering mengikuti perlombaan cerdas cermat. "Sering diminta mewakili YPAC," katanya.

Advertising
Advertising

Atlet para-powerlifting Ni Nengah Widiasih, yang tampil di kelas 41 kg putri pada Paralimpiade Tokyo 2020, berhasil menyumbang medali perak untuk Indonesia. Doc. NPC Indonesia.

Kakak sulungnya, I Gede Suantaka, yang mendorongnya ikut kejuaraan nasional angkat berat 2011. Bali menjadi tuan rumah kejuaraan tersebut. "Kebetulan kakak saya memang atlet angkat berat," ujar dia. Usia Widiasih dengan Suantaka hanya terpaut dua tahun. Dia salah satu sosok yang kerap memberikan semangat dan bimbingan kepada Widiasih untuk berlatih angkat berat.

Latihannya untuk mengikuti kejurnas itu cukup singkat. "Sekitar dua-tiga bulan," katanya. Tapi latihan intensif tersebut membuatnya mendulang medali emas. Keberhasilan itu lantas melecut semangatnya. Apalagi, kakak dan teman-temannya selalu mendampinginya berlatih. Setahun sesudahnya, dia resmi masuk ke pusat pelatihan nasional.

Terkilir, salah urat, otot sobek, hingga tulang selangka yang meleset menjadi bagian dari hari-hari pelatihannya. Widiasih pantang mundur. "Hanya butuh perawatan dan istirahat dua-tiga hari," kata dia. Setelah itu, dia kembali berlatih dengan porsi normal. Latihan paling berat dilakoninya menjelang ASEAN Para Games 2011 di Solo, Jawa Tengah. Saat itu, Widiasih duduk di bangku sekolah menengah atas di Bali.

Proses latihan membuatnya harus sering meninggalkan kelas. Bahkan, dia pernah absen sekolah hampir setahun. Saat mengerjakan tugas dan ujian, dia mengandalkan jaringan pertemanan. "Tinggal nyontek punya teman yang sudah dikerjakan lebih awal," kata Widiasih tertawa.

Perjuangan dan latihan keras Widiasih telah mengantarkannya menjadi atlet berprestasi. Ia menorehkan dua medali perak di Asian Para Games pada tahun 2014 dan 2018. Catatan prestasinya pun makin mentereng setelah meraih medali perak Paralimpiade Tokyo 2020. Medali ini melengkapi raihannya medali perunggu yang pernah didapatkannya di Paralimpiade 2016 di Rio de Jainero.

NI NENGAH WIDIASIH

Lahir: 12 Desember 1992
Alamat: Banjar Bukit, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali

Pendidikan:
1. SD YPAC Jimbaran Bali
2. SMP YPAC Jimbaran Bali
3. SMA Dwijendra Nusa Dua

Prestasi, diantaranya:
1. Emas Kejurnas di Bali, 2006
2. Perunggu ASEAN Paragame, Thailand, 2008
3. Perak ASEAN Paragames di Malaysia, 2009
4. Emas ASEAN Paragames, Solo, 2011
5. Perak Asia Open di Malaysia, 2013
6. Emas ASEAN Paragames, Myanmar, 2013
7. Perak Asian Paragames di Incheon, 2014
8. Perunggu Paralympic Games, Brasil, 2016
9. Perak, Asian Paragames di Jakarta, 2014
10. Perak Paralimpiade Tokyo, Brasil, 2020

Baca juga : Ni Nengah Widiasih Raih Perak Paralimpiade, Ketua NPC: Semoga Jadi Pembuka Jalan

Berita terkait

Jokowi Target Pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar Selesai Akhir Tahun Ini

55 hari lalu

Jokowi Target Pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar Selesai Akhir Tahun Ini

Jokowi menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 8 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

NPC Indonesia Ingin Loloskan 27 Atlet ke Paralimpiade Paris 2024, Pasang Target Dua Medali Emas

57 hari lalu

NPC Indonesia Ingin Loloskan 27 Atlet ke Paralimpiade Paris 2024, Pasang Target Dua Medali Emas

Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun tak mau memasang target tinggi untuk perwakilan Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 karena enggan membebani atlet yang bertanding.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo akan Tinjau Aturan NPC Soal Pemotongan Bonus Atlet Asian Para Games

17 Januari 2024

Menpora Dito Ariotedjo akan Tinjau Aturan NPC Soal Pemotongan Bonus Atlet Asian Para Games

Menpora Dito Ariotedjo menyebut NPC memiliki aturan khusus untuk mendapat pemasukkan dari bonus atlet dan pelatih berprestasi.

Baca Selengkapnya

Senny Marbun: 2023 Menjadi Tahun Emas bagi Para Atlet Disabilitas Indonesia

27 Desember 2023

Senny Marbun: 2023 Menjadi Tahun Emas bagi Para Atlet Disabilitas Indonesia

Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun menilai 2023 menjadi tahun emas bagi para atlet disabilitas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Asian Para Games 2023: Ni Made Arianti Putri Rebut Medali Emas Atletik, Ni Nengah Widiasih Raih Perak

24 Oktober 2023

Asian Para Games 2023: Ni Made Arianti Putri Rebut Medali Emas Atletik, Ni Nengah Widiasih Raih Perak

Pelari Indonesia Ni Made Arianti Putri berhasil menambahkan koleksi medali emas untuk Indonesia di Asian Para Games 2023.

Baca Selengkapnya

Raih Medali Perak Asian Para Games 2023, Suparni Yati Masih dalam Kondisi Cedera

23 Oktober 2023

Raih Medali Perak Asian Para Games 2023, Suparni Yati Masih dalam Kondisi Cedera

Performa Suparni Yati dalam partai final tolak peluru F20 Asian Para Games 2023 dipengaruhi oleh kondisi kaki yang pernah cedera pada 2019.

Baca Selengkapnya

3 Berita Terkini Asian Para Games 2023 dari Cabang Judo, Tenis Meja, dan Bulu Tangkis

19 Oktober 2023

3 Berita Terkini Asian Para Games 2023 dari Cabang Judo, Tenis Meja, dan Bulu Tangkis

Para atlet blind judo NPC Indonesia melakukan adaptasi menjelang Asian Para Games 2023. Bagaimana dengan tenis meja dan bulu tangkis?

Baca Selengkapnya

Asian Para Games 2023: Tim Bulu Tangkis Indonesia Tanding 20-28 Oktober, Targetkan 4 Emas

19 Oktober 2023

Asian Para Games 2023: Tim Bulu Tangkis Indonesia Tanding 20-28 Oktober, Targetkan 4 Emas

Tim para bulu tangkis Indonesia telah mulai berlatih mempersiapkan diri untuk bisa merebut empat medali emas dalam Asian Para Games 2023.

Baca Selengkapnya

Habis Asian Games Terbitlah Asian Para Games 2023, Indonesia Kirim 130 Atlet, Targetkan 20 Emas

8 Oktober 2023

Habis Asian Games Terbitlah Asian Para Games 2023, Indonesia Kirim 130 Atlet, Targetkan 20 Emas

NPC Indonesia bakal memberangkatkan sebanyak 130 atlet baik putra maupun putri untuk mengikuti Asian Para Games 2023 di Cina.

Baca Selengkapnya

Perolehan Medali ASEAN Para Games 2023: Indonesia Dipastikan Jadi Juara Umum Usai Raih 132 Medali Emas

8 Juni 2023

Perolehan Medali ASEAN Para Games 2023: Indonesia Dipastikan Jadi Juara Umum Usai Raih 132 Medali Emas

Indonesia kokoh di puncak klasemen perolehan medali ASEAN Para Games 2023 Kamboja dengan koleksi 132 medali emas pada Kamis sore, 8 Juni 2023.

Baca Selengkapnya