Mengenal Kangpho dan Drawa, Maskot PON XX Papua 2021

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 4 September 2021 14:07 WIB

Pengendara sepeda motor melintas di dekat maskot dan slogan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 18 Juli 2021. Sejumlah maskot PON XX Papua menghiasi Bundaran HI sebagai ajang promosi perhelatan olahraga nasional tersebut. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Olahraga Nasional atau PON XX akan diselenggarakan di Papua pada 2-15 Oktober mendatang. Walau masih akan berlangsung sekitar sebulan lagi, masyarakat Indonesia cukup antusias untuk menyambut event ini.

Dilansir dari laman Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), mascot PON XX Papua 2021 terinspirasi dari dua hewan khas Papua. Pertama, ada Kangpho yang merupakan kependekan dari kangguru pohon. Selama ini, hewan ini dikenal sebagai satwa khas Australia. Padahal nyatanya, hewan ini berasal dari Papua.

Maskot Kangpho adalah jenis kangguru pohon yang sangat terkenal, yaitu kangguru pohon mantel emas atau nama latinnya adalah Dendrolagus Pulcherrimus. Kangguru pohon mantel emas adalah satwa marsupial, sebutan untuk mamaliah yang memiliki kantung di perutnya. Satwa ini merupakan herbivora dengan makanan buah dan biji-bijian. Hewan ini dijuluki dengan mantel emas karena bagian pipi, leher, dan kakinya berwarna emas.

Selain Kangpho, maskot PON XX Papua lainnya adalah Drawa yang merupakan burung cendrawasih. Burung cendrawasih memiliki nama latin yaitu Paradisaea raggiana. Burung ini adalah satwa endemik dari Papua. Satwa yang merupakan burung pengicau ini berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm untuk ukuran dewasanya.

Maskot Drawa adalah burung jantan dewasa yang memiliki hiasan didominasi warna merah, jinga, dan warna campuran antara merah dan jingga pada bagian sisi perutnya. Sementara bulu pada bagian dadanya berwarna cokelat tua. Hal unik dari maskot ini adalah bagian ekornya yang terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam.

Advertising
Advertising

Untuk menunjukkan bagian dari budaya Papua lebih banyak, Kangpho dan Drawa memakai rumbai dari kulit kayu atau akar pohon pada di bagian pinggang. “Rumbai pada pinggang Drawa dan Kangpho biasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah papua,” ujar Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Selain itu, sebagai pelengkap, Kangpho dan Drawa memakai ikat kepala yang menyerupai puncak salju untuk mewakili ciri khas pengunungan papua, yaitu pegunungan Jayawijaya. Warna kuning keemasan memiliki makna lambing kejayaan hasil kekayaan tambang bumi Papua.

Maskot juga memegang obor untuk menunjukkan semangat kuat atlet yang menyala bagai api. Selain itu, terdapat pula ukiran pada ikat pinggang yang merupaka ukiran khas Papua sebagai bentuk tradisi kehidupan dan spiritual hidup serta penghormatan kepada nenek moyang.

Selain merilis maskot, tagline PON XX Papua, yaitu Torang Bisa (Kami bisa) juga ikut diluncurkan bersamaan. Tagline ini bermakna penyemangat khas Papua untuk mengobarkan semangat kepada para atlet yang akan berjuang di PON XX.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca juga: Maskot PON XX Papua Hiasi Bundaran HI

Berita terkait

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

57 detik lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

14 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

15 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

18 jam lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

18 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

19 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

22 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

23 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

23 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya