PON Papua: Tekuni Panjat Tebing, Nurul Iqamah Awalnya Takut Ketinggian

Selasa, 28 September 2021 14:14 WIB

Atlet panjat tebing putri, Nurul Iqamah. (Dok. Instagram)
TEMPO.CO, Jakarta - Nurul Iqamah, salah satu atlet panjat tebing andalan Indonesia, bakal ikut berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua. Ia bakal mewakili Kontingen Nusa Tenggara Barat.

"Saya bakal memberikan hasil terbaik pada PON Papua," ucap Nurul saat dihubungi Tempo, Senin, 27 September 2021.

Peraih medali perak Asian Games 2018 bercerita pada awalnya tidak menyukai olahraga ini. Alasannya sederhana. “Saya takut ketinggian,” ujar atlet kelahiran Bima, 6 Mei 1995 ini.

Butuh tahapan untuk membuat rasa takutnya sirna. Orang yang berjasa membuatnya berani dan mantap menekuni panjat tebing tak lain adalah saudaranya sendiri, Fitrah Rahma. Sang saudara yang sudah lama menekuni sport climbing selalu mendorong dan menyemangatinya untuk mencoba.

“Ayo, Rul! Enggak usah takut ketinggian. Enggak usah lihat ke bawah, manjat lihat ke atas terus’,” ujar dia.

Lama kelamaan, rasa takut itu sirna perlahan-perlahan seraya ia menjejakkan kaki di setiap poin-poin pada papan panjat. Sejak 2006 itulah, ia terus menekuni panjat tebing meskipun memang pada awalnya masih main-main. “Awalnya main-main karena masih 10 tahun. Akhirnya bisa serius dan sampai sekarang.”

Advertising
Advertising

Pada tahun yang sama, ia diterjunkan dalam kejuaraan nasional di Bali. Menurutnya, ia ikut dipilih karena saat itu, Nusa Tenggara Barat kekurangan atlet. Ia mengaku belum mendapatkan juara pada kejurnas tersebut.

Tujuh tahun kemudian, ia baru bisa meraih medali pertamanya. “Waktu yang sangat lama.”

Namun, prestasinya tak berhenti di situ saja. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat, Nurul membawa pulang medali perunggu kategori boulder perorangan. Kemudian, pada 2017, sejumlah medali ia rebut. Ia mendapatkan emas untuk kategori lead dari kejuaraan yang digelar Eiger di Bandung dan kejuaraan nasional (Kejurnas) FPTI di Yogjakarta.

Nurul juga membukukan medali perak untuk nomor lead di kejurnas di Yogjakarta dan juara tiga untuk boulder tim campuran kota sama.

Sementara, untuk level internasional, ia pertama kali ikut pada Asian Youth dan berada di peringkat lima. Pada 2017, Nurul mengikuti Asian Championship di Iran. Sayangnya, atlet 23 tahun itu belum bisa meraih medali.

Pada 2018, ia beralih di nomor speed dan berlaga di kejuaraan dunia di Moscow dan Cina. Ia berhasil menempati posisi ke-10.

Mengawali karier di dunia panjat tebing di nomor lead dan boulder, membuat Nurul kesulitan ketika harus beralih ke speed. Tingkat kecepatan yang bertolak belakang membuatnya kewalahan. “Awalnya sangat sulit beralih ke speed. Awalnya saya manjat pelan sekarang harus cepat.”

Namun, ia merasa beruntung dikelilingi rekan dan pelatih pemusatan latihan nasional yang selalu memberikan dukungan sehingga ia bisa memacu bakat terpendamnya. Kini, ia pun menyenangi nomor baru tersebut. “Pertama kali (mencoba) speed world record (catatan waktu) di 12 detik. Sekarang tembus tujuh (detik).”

Karena itu juga, kejuaraan dunia yang ia ikuti menjadi kompetisi paling berkesan. Pasalnya, saat itu, ia turun di nomor yang baru saja ia tekuni yakni nomor speed. Bagi Nurul, ini juga menjadi salah satu bukti transformasinya ke nomor speed.

Sebelumnya, Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, secara resmi membuka pertandingan panjat tebing PON Papua di arena panjat tebing Kelurahan Timika Jaya SP2, Senin, 27 September 2021.

Pembukaan pertandingan panjat tebing PON Papua ditandai dengan pemukulan tifa oleh Yenny Wahid bersama Bupati Mimika Eltinus Omaleng dan Ketua Federasi Panjat Tebing Provinsi Papua Cesar Avianto Tunya, disaksikan langsung oleh para atlet yang berasal dari 27 provinsi.

Sebanyak 27 provinsi yang ambil bagian dalam pertandingan tersebut adalah Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kaltara. Selain itu ada Babel, Maluku, NTB, Riau, Sulsel, Sulteng, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Sulbar dan tuan rumah Papua. Mereka akan memperebutkan kuota 12 medali emas, perak dan perunggu.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

2 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

FPTI Kawal Progres Latihan Atlet Panjat Tebing yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024

44 hari lalu

FPTI Kawal Progres Latihan Atlet Panjat Tebing yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024

FPTI menerapkan teknologi perekaman untuk mengawal progres latihan atlet panjat tebing yang lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

2 Sudah Lolos, FPTI Targetkan 4 Atlet Panjat Tebing Lain Bisa Raih Tiket Olimpiade 2024

46 hari lalu

2 Sudah Lolos, FPTI Targetkan 4 Atlet Panjat Tebing Lain Bisa Raih Tiket Olimpiade 2024

FPTI memproyeksikan sebanyak enam atlet panjat tebing Indonesia akan lolos untuk ikut berkompetisi dalam ajang Olimpiade 2024 Paris

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy: PON 2024 Aceh - Sumut Kado Istimewa untuk Presiden Jokowi

51 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy: PON 2024 Aceh - Sumut Kado Istimewa untuk Presiden Jokowi

Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan bahwa PON 2024 Aceh - Sumut sebagai kado istimewa untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

52 hari lalu

Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

Asprov PSSI Sumut menggandeng Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepak bola yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

Baca Selengkapnya

Wawancara Desak Made Rita Kusuma Dewi: Mimpi Saya Ingin di Podium Satu Olimpiade Paris 2024

14 Maret 2024

Wawancara Desak Made Rita Kusuma Dewi: Mimpi Saya Ingin di Podium Satu Olimpiade Paris 2024

Desak Made Rita Kusuma Dewi menuturkan bagaimana dia awal mula mengenal panjat tebing hingga persiapannya menuju Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Desak Made Rita Kusuma Dewi Wakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024: Ini Mimpi yang Jadi Kenyataan

5 Maret 2024

Desak Made Rita Kusuma Dewi Wakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024: Ini Mimpi yang Jadi Kenyataan

Desak Made Rita Kusuma Dewi mengakui tampil di Olimpiade Paris 2024 menjadi salah satu pencapaian terbesarnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Desak Made Rita Kusuma Dewi Sempat Dilarang Orang Tua Jadi Atlet Panjat Tebing

5 Maret 2024

Cerita Desak Made Rita Kusuma Dewi Sempat Dilarang Orang Tua Jadi Atlet Panjat Tebing

Desak Made Rita Kusuma Dewi mengatakan raihan prestasi dalam berbagai ajang yang diikuti menjadi cara untuk meyakinkan kedua orang tuanya.

Baca Selengkapnya

Desak Made Rita Kusuma Dewi Ingin Raih Catatan Waktu Kurang Dari 6 Detik di Olimpiade 2024

4 Maret 2024

Desak Made Rita Kusuma Dewi Ingin Raih Catatan Waktu Kurang Dari 6 Detik di Olimpiade 2024

Catatan terbaik Desak Made Rita Kusuma Dewi saat latihan terakhir berada di angka 6,52 detik dan dia ingin bisa lebih cepat di Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Sudah Lolos, Rahmat Adi Mulyono Berani Pasang Target Medali Emas di Olimpiade 2024

23 Februari 2024

Sudah Lolos, Rahmat Adi Mulyono Berani Pasang Target Medali Emas di Olimpiade 2024

Atlet panjat tebing nomor speed putra Rahmat Adi Mulyono menargetkan meraih medali emas di Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya