Pimpin Tim Akselarasi Pencabutan Sanksi WADA, Ini Rencana Raja Sapta Oktohari

Selasa, 19 Oktober 2021 07:19 WIB

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berpose di kantornya di Senayan, Jakarta, Kamis 16 Juli 2020. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpin tim Akselerasi dan Investigasi atas pemberian saksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA) kepada Indonesia, Raja Sapta Oktohari, akan bekerja secara bertahap. Sebelum melakukan lobi-lobi, ia bersama tim lebih dulu akan merapikan data-data yang diperlukan.

Oktohari yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), bertekad untuk menyelesaikan persoalan sanksi dari WADA kepada Indonesia karena dinilai tidak patuh terhadap test doping plan (TDP) pada 2020 dan 2021 secepatnya.

Menurut Oktohari, tugas utama dari tim khusus ini adalah untuk mempercepat pencabutan sanksi dari WADA yang berlaku dari 8 Oktober 2021-8 Oktober 2022. Karena itu, dia akan berkomunikasi lebih intens dengan WADA dan Lembaga Antidoping Jepang (JADA) yang bertugas melakukan supervisi kepada Indonesia.

"Selain itu ikut berkomunikasi dengan semua stakeholder yang terkait termasuk IOC (Komite Olimpiade Internasional)," kata Oktohari dalam konfrensi pers virtual, Senin, 18 Oktober 2021.

"Sehingga proses sanksi ini bisa dipercepat dan dicabut sehingga indonesia kedepan yang memiliki banyak agenda internasional bisa kembali melakukan tugas kita untuk mengharumkan nama Indonesia dan mengibarkan Merah Putih maupun mengumandangkan lagu Indonesia Raya di setiap podium yang kita dapatkan," tuturnya.

Advertising
Advertising

Ketua KOI itu mengingatkan bahwa kejadian seperti ini harus mendapatkan perhatian khusus. Indonesia, kata dia, tidak bisa lepas dari regulasi yang diatur oleh tatanan olahraga dunia.

WADA memberikan sanksi kepada Indonesia tidak bisa melakukan pengibaran bendara Merah Putih ketika menjuarai ajang internasional serta tidak bisa mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya karena dinilai tidak patuh terhadap test doping plan (TDP) pada 2020 dan 2021. Sanksi itu berlaku sejak 8 Oktober 2021 sampai 8 Oktober 2022.

Penerapan sanksi itu berawal dari surat WADA pada 15 September 2021. Lembaga yang dibentuk oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) itu mengirimkan surat kepada Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI). Lembaga internasional yang telah berdiri sejak 1999 itu menilai Indonesia lalai dan tidak bisa memenuhi kewajiban standar test doping plan (TDP) pada 2020.

Dalam menjalankan tugasnya, Oktohari akan melakukan rapat kerja dan menyusun program yang bakal dilakukan. "Kami akan akan segera berkoordinasi baik itu internal dengan Kemenpora maupun dengan LADI, sehingga kami bisa merumuskan langkah-langkah," kata Oktohari.

Sebelum menentukan langkah yang akan dilakukan, Oktohari bersama timnya akan merapikan data-data yang diterima dari LADI. "Setelah itu kami bakal memaksimalkan lobi-lobi eksternal agar tim ini bisa maksimal dalam mempercepat pencabutan sanksi dari WADA kepada Indonesia," ujarnya.

Untuk tugas investigasi terhadap penyebab pemberian sanksi, Oktohari akan melibatkan para ahli untuk menelusuri kasus ini. Ia bakal menggandeng auditor independen dan pakar hukum untuk ikut membantu.

"Untuk investigas sendiri kami melibatkan banyak pihak yang lebih berkompeten, seperti auditor, maupun pihak hukum, sehingga bisa mendapatkan evaluasi yang maksimal, sehingga ke depan kesalahan seperti ini tidak terjadi lagi," kata Oktohari.

"Situasi saat ini menjadi tantang yang tidak mudah, tapi saya percaya dengan kekompakan kita semu, kita bisa menyelesaikan ini semua," dia menambahkan.

Raja Sapta Oktohari ditunjuk secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali untuk memimpin Tim Akselerasi dan Investigasi terkait sanksi dari WADA. Dia akan bekerja dibantu Sekjen KOI, Ferry Kono; Wakil Ketua Lembaga Antidoping (LADI) Rheza Maulana dan Sekjen LADI, Dessy Rosmelita, serta Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto.

IRSYAN HASYIM

Baca Juga: Kata Marcus dan Fajar Soal Merah Putih Tak Boleh Berkibar di Podium Piala Thomas

Berita terkait

Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo

45 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo

Menpora RI Dito Ariotedjo membahas kerja sama olahraga dengan klub sepak bola Arab Saudi yang diperkuat Cristiano Ronaldo, Al Nassr.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo: Final Proliga 2024 Akan Dibuat Seperti Laga Red Sparks Melawan Indonesia All Stars

11 hari lalu

Menpora Dito Ariotedjo: Final Proliga 2024 Akan Dibuat Seperti Laga Red Sparks Melawan Indonesia All Stars

Setelah kedatangan Red Sparks, Menpora Dito Ariotedjo yakin ekosistem bola voli Indonesia akan semakin maju.

Baca Selengkapnya

Jadwal Red Sparks vs Indonesia All Stars, Menpora Dito Ariotedjo: 11 Ribu Tiket Terjual, Sudah Nyaris Sold Out

13 hari lalu

Jadwal Red Sparks vs Indonesia All Stars, Menpora Dito Ariotedjo: 11 Ribu Tiket Terjual, Sudah Nyaris Sold Out

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan tiket Red Sparks melawan Indonesia All Stars nyaris sold out.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Sebut Kehadiran Red Sparks yang Diperkuat Megawati Hangestri Momentum Angkat Kiprah Voli Indonesia

14 hari lalu

Menpora Dito Ariotedjo Sebut Kehadiran Red Sparks yang Diperkuat Megawati Hangestri Momentum Angkat Kiprah Voli Indonesia

Red Sparks yang diperkuat Megawati Hangestri akan bertanding melawan Indonesia All Star pada Sabtu, 20 April 2024, di Indonesia Arena, Senayan.

Baca Selengkapnya

Atlet Angkat Besi Nurul Akmal Jadi Atlet Ke-10 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

20 hari lalu

Atlet Angkat Besi Nurul Akmal Jadi Atlet Ke-10 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Kemenpora mengumumkan bahwa atlet angkat besi putri Nurul Akmal menjadi atlet ke-10 dari Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan Tembus Olimpiade 2024 Paris, Ini Profil dan Prestasinya

27 hari lalu

Atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan Tembus Olimpiade 2024 Paris, Ini Profil dan Prestasinya

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan mengantongi tiket Olimpiade Paris 2024. Berikut profil dan sederet prestasinya.

Baca Selengkapnya

Daftar 10 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Terbaru Eko Yuli Irawan

28 hari lalu

Daftar 10 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Terbaru Eko Yuli Irawan

Indonesia terus menambah tiket ke Olimpiade 2024. Atlet terbaru yang lolos adalah Eko Yuli Irawan, dari cabang angkat besi.

Baca Selengkapnya

Eko Yuli Irawan Lolos ke Olimpiade 2024, Ketua KOI Raja Sapta: Catatan Bersejarah buat Indonesia

28 hari lalu

Eko Yuli Irawan Lolos ke Olimpiade 2024, Ketua KOI Raja Sapta: Catatan Bersejarah buat Indonesia

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan lolos ke Olimpiade 2024 sekaligus mencatatkan sejarah sebagai atlet Indonesia yang mengikuti lima edisi Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Apresiasi PSSI yang Tunda Liga 1 untuk Dukung Timnas U-23 Menuju Olimpiade 2024

31 hari lalu

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Apresiasi PSSI yang Tunda Liga 1 untuk Dukung Timnas U-23 Menuju Olimpiade 2024

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari mengapresiasi sikap PSSI yang menunda kompetisi Liga 1 untuk mendukung langkah timnas U-23 menuju Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari: Indonesia Masih Terus Jajaki Kemungkinan Jadi Tuan Rumah Olimpiade

31 hari lalu

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari: Indonesia Masih Terus Jajaki Kemungkinan Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari mengatakan, ia dan tim masih terus menjajaki kemungkinan Indonesia untuk menjadi tuan rumah olimpiade.

Baca Selengkapnya