TEMPO.CO, Jakarta - Dengan mengalahkan Caleb Plant dengan KO dalam 11 ronde pada Ahad lalu, Saul Canelo Alvarez menjadi petinju Meksiko pertama sepanjang masa yang menjadi juara sejati. Ia berhasil empat sabuk tinju kelas menengah super WBC, WBA, WBO, dan IBF.

Setelah keberhasilan itu, banyak kalangan yang menyamakan Canelo dengan capaian Julio Cesar Chaves. Tonggak sejarah ini, menurut Presiden Dewan Tinju Dunia (WBC) Mauricio Sulaiman, membuat Canelo menyamai kejayaan petinju terbesar Meksiko, Julio Cesar Chavez.

"Canelo setinggi yang bisa diimpikan siapa pun di dunia olahraga. Taruhan yang diberikan Julio Cesar Chavez kepadanya sebagai legenda tinju saat ini menjadi kenyataan," kata Sulaiman, dikutip dari Marca, Rabu, 10 November 2021.

Canelo mencatatkan rekorn dengan 57 kemenangan (39 dengan KO), satu kali kalah dan dua kali seri. Sedangkan Chavez mengumpulkan 107 kemenangan (86 dengan KO), enam kali kalah dan dua kali seri.

"Canelo menempa warisannya dan meskipun setiap era berbeda, saya dapat mengatakan bahwa dia berada di puncak daftar pemain mana pun. Yang tersisa bagi kami sekarang adalah menikmatinya. Saya tidak berpikir bahwa masih ada orang yang berani meragukan kualitasnya. dan kebesaran,” kata Sulaiman.

Juan Manuel Marquez tidak setuju dengan pendapat presiden WBC tersebut. Mantan petinju profesional Meksiko tersebut ogah menempatkan Canelo berada di level tertinggi tinju dunia saat ini.

"Sejarah tinju Meksiko sangat kaya, memiliki banyak tokoh, Anda tidak bisa mengatakan bahwa Canelo bisa menjadi yang terbaik dari semua sejarah ketika kita telah melihat yang terbaik, seperti Julio Cesar Chavez," katanya dalam sebuah wawancara untuk Deplaymaker.

"Ada banyak petarung yang memenangkan kejuaraan tinju dunia seperti yang saya lakukan. Mereka bertarung melawan yang terbaik dan tanpa menempatkan klausul rehidrasi pada lawan, tanpa menghabiskannya dan tanpa memberi tahu mereka bahwa Anda harus melakukan itu," ujar Marquez.

Baca juga : Kalah KO dari Canelo Alvarez, Caleb Plant Yakin Masih Bisa Juara Lagi