Profil Nina Gusmita, Peraih 3 Emas dan Pemecah 3 Rekor di Peparnas Papua

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Sabtu, 13 November 2021 14:42 WIB

Nina Gusmita, pencetak hat-trick medali dan rekor nasional Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan yang membuatnya harus berkursi roda, tak memalingkan Nina Gusmita dari dunia olahraga. Di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua ia memborng tiga emas para-atletik dan memecahkan tiga rekor.

Semuanya didorong olah perkataan ibundanya.
"Kalau jadi atlet hebat itu bisa kemana-mana tanpa mengeluarkan uang. Malah bisa dibayar."

Kata-kata yang disampaikan sang ibunda itulah yang terus diingat Nina Gusmita, dan menguatkannya pascakecelakaan yang membuatnya kehilangan kaki kanan.

Nina sudah sedari kecil memang menyukai olahraga, khususnya voli. Apalagi, ibundanya adalah atlet voli daerah yang menurunkan darah olahragawan kepadanya.

Dara kelahiran Medan, 8 Agustus 1998 itu menceritakan kecelakaan dialaminya pada 2016 ketika pulang dari latihan voli.

"Itu waktu usia saya 18 tahun. Padahal, pas mau (mendekati) ujian nasional (UN)," ujar putri pasangan Rusmianto dan Kasmiati Ari tersebut.

Namun, kecelakaan itu tak sampai membuat Nina terpuruk karena peran orang tuanya yang tak kenal lelah dalam memberikan dukungan untuk putri tercintanya.

Ibundanya memahami cita-cita Nina di bidang olahraga sehingga terus memberikan semangat untuk terus berprestasi meski sudah dalam kondisi fisik yang berbeda.

Bahkan, Ketua National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara sampai mendatangi Nina sewaktu masih dirawat di rumah sakit (RS) pascakecelakaan untuk diajak bergabung.

Kebetulan, ibunda Nina memiliki kawan bermain voli yang bekerja di NPC Sumut yang turut memberikan dukungan dan menyemangatinya.

"Jadinya diajakin. 'Enggak apa apa. Walau keadaannya udah berbeda, masih tetap bisa berprestasi,' katanya gitu. Jadi, ini yang bikin semangat, kalau aku harus wujudin mimpi aku, gitu," ungkapnya.

Selanjutnya: Hijrah cabang olahraga
<!--more-->


Dengan tekadnya yang kuat, Nina terus memfokuskan diri untuk kesembuhannya agar bisa segera mengejar mimpinya, yakni mencetak prestasi di olahraga.

Alhasil, setelah tujuh bulan menjalani pemulihan, Nina langsung memutuskan untuk berlatih kembali.

Pertama bergabung dengan NPC pada 2016, Nina awalnya terjun di nomor lempar cakram di cabang olahraga atletik, namun tidak berapa lama pindah ke cabang voli duduk.

Kala itu, Nina melirik peluang karena cabang voli duduk tengah mencari pemain. Jadilah sulung dari tiga bersaudara itu menekuni voli duduk medio 2017-2018.

Pada 2017, tim voli duduk tengah disiapkan untuk ASEAN Para Games di Malaysia di tahun yang sama. Namun, cabang olahraga itu tidak jadi dipertandingkan karena kekurangan negara peserta.

Setahun kemudian, Nina bersama tim voli berlaga di Asian Para Games 2018 di Jakarta-Palembang, tetapi harus menelan kekalahan.

Pada 2019, Nina pun sudah bersiap menghadapi ASEAN Para Games 2020 di Filipina. Lagi-lagi, voli duduk batal dipertandingkan karena kekurangan negara peserta.

Sebelum tanding voli duduk di Asian Para Games 2018, sebenarnya Nina sempat ditawarin bergabung ke balap kursi roda, tapi kala itu belum berminat.

Baru setelah melihat peluang voli duduk sering tak dimainkan akibat kurang peserta, Nina akhirnya memantapkan diri kembali ke atletik dengan spesialisasi balap kursi roda dan masuk pelatihan nasional (pelatnas).

Kini, Nina sudah merasa nyaman dan mantap untuk menekuni balap kursi roda. Apalagi, setelah meraih tiga medali, sekaligus pemecahan rekor nasional di Peparnas Papua.

Selanjutnya: Hat-trick medali emas
<!--more-->


Berpindah cabang olahraga pastinya tak semudah membalik telapak tangan, apalagi dari nomor voli duduk ke balap kursi roda yang memiliki disiplin ilmu yang berbeda.

Awalnya, Nina mengaku sempat menemui kesulitan di balap kursi roda sehingga membutuhkan waktu untuk penyesuaian.

Lambat laun, Nina menemukan titik temu di antara kedua olahraga itu, yakni sama-sama mengandalkan kekuatan tangan.

"Awalnya kesulitan. Tapi kalau voli duduk kan juga pakai tangan dan ini pun (balap kursi roda) olahraga pakai tangan. Jadi tetep mudah, tapi ya adaptasi juga," ungkapnya.

Selain itu, nuansa personal kompetitif di balap kursi roda juga lebih kentara karena bermain secara perseorangan, sedangkan di voli duduk bermain secara beregu.

Perjuangannya ternyata membuahkan hasil manis. Nina langsung menggondol seluruh medali emas sekaligus pada tiga kelas yang diikutinya di Pekan Paralimpik Nasional XVI Papua (Peparnas Papua).

Bahkan, Nina juga berhasil memecahkan rekornas di tiga nomor tersebut, yakni 100, 200, dan 400 meter T54 putri.

Pada nomor 100 meter T54 putri, Nina mencatatkan waktu tercepat, yakni 18,52 detik, menyalip rekornas Dina Rulina pada Peparnas 2016 di Jawa Barat dengan waktu 21,92 detik.

Pada nomor 200 meter T54 putri, Nina mencatatkan waktu 33,44 detik, mengalahkan rekornas yang dicetak Mulyani dari Kalimantan Selatan pada 36,69 detik pada Peparnas 2016.

Demikian pula pada nomor 400 meter T54 putri, dara kelahiran Medan, 8 Agustus 1998 iti juga mencatat rekornas dengan waktu terbaik, yakni 1 menit 07,49 detik.

Selanjutnya: Bidik Paralimpiade Paris 2024
<!--more-->


Pada debutnya di Peparnas, prestasi Nina terbilang gemilang. Penyerahan medali pun diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

Nina tak menyangka, sekaligus bangga mendapatkan kehormatan pengalungan medali nomor 200 meter T54 oleh Menko Polhukam.

"Bangga sih. Kan awalnya mau pengalungan medali sama pelatih. Tapi katanya ada menteri mau ini, ngalungin. Ya kaget sih," ujar mahasiswi Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna (STOK Bina Guna) Medan itu.

Torehan prestasi Nina juga mendapatkan apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali yang turut menyaksikan langsung final balap kursi roda 200 meter di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Jumat (12/11) kemarin.

Meski langsung menggondol tiga medali, sekaligus pecah rekornas, Peparnas Papua tentu belumlah puncak impian Nina.

Nina masih punya mimpi untuk bisa tampil di Paralimpiade Paris pada 2024. Berbagai persiapan pun akan terus dilakukannya demi meraih tiket ke ajang bergengsi dunia itu.

Selepas Peparnas, Nina langsung mengikuti pelatnas di Solo, Jawa Tengah, sehingga tak sempat pulang dulu ke kampung halaman.

Meski demikian, Nina percaya bahwa doa kedua orang tua akan terus menyertai setiap langkahnya demi meraih prestasi yang lebih tinggi.

Nina adalah sosok yang patut menginspirasi banyak penyandang disabilitas lainnya untuk tidak berkecil hati dan tetap bersemangat dalam menjalani hidup.

Keterbatasan tidak boleh menghalangi siapapun untuk meraih mimpi dan prestasi. Buktinya, Nina Gusmita dan Peparnas Papua dengan torehan medali bergengsi dan lahirnya atlet-atlet berprestasi.

Baca Juga: Kesan Jokowi Setelah Jajal Sirkuit Mandalika

Selalu
update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Saptoyogo Purnomo Raih 3 Emas di Asian Para Games 2023, Kian Percaya Diri Hadapi Paralimpiade Paris

26 Oktober 2023

Saptoyogo Purnomo Raih 3 Emas di Asian Para Games 2023, Kian Percaya Diri Hadapi Paralimpiade Paris

Tiga medali emas yang diraih di Asian Para Games 2023 Hangzhou, semakin membuat Saptoyogo Purnomo percaya diri untuk bersaing di Paralimpiade.

Baca Selengkapnya

Hasil Asian Para Games 2023: Saptoyogo Purnomo Raih Emas Ketiga

26 Oktober 2023

Hasil Asian Para Games 2023: Saptoyogo Purnomo Raih Emas Ketiga

Sprinter Indonesia Saptoyogo Purnomo meraih emas ketiganya di Asian Para Games 2023.

Baca Selengkapnya

Raih Medali Emas Kedua di Asian Para Games 2023, Sprinter Saptoyogo Purnomo Pecahkan Rekor

25 Oktober 2023

Raih Medali Emas Kedua di Asian Para Games 2023, Sprinter Saptoyogo Purnomo Pecahkan Rekor

Tim para-atletik telah menyumbangkan total enam medali untuk Indonesia di Asian Para Games 2023 Hangzhou.

Baca Selengkapnya

Ni Made Arianti Jadikan Raihan Medali Emas Asian Para Games 2023 Motivasi ke Paralimpiade

24 Oktober 2023

Ni Made Arianti Jadikan Raihan Medali Emas Asian Para Games 2023 Motivasi ke Paralimpiade

Ni Made Arianti merasa sempat terpuruk sebelum akhirnya mampu meraih medali emas di Asian Para Games 2023.

Baca Selengkapnya

Perolehan Medali Asian Para Games 2023: Ni Made Arianti Putri Sumbang Emas, Indonesia Masih di Posisi 7

24 Oktober 2023

Perolehan Medali Asian Para Games 2023: Ni Made Arianti Putri Sumbang Emas, Indonesia Masih di Posisi 7

Kontingen Indonesia terus menambah raihan medali di ajang Asian Para Games 2023 Hangzhou, China.

Baca Selengkapnya

Hasil ASEAN Para Games 2023: Indonesia Rebut Emas dan Perak Lompat Tinggi Lewat Nasip dan Agus Kurniawan

4 Juni 2023

Hasil ASEAN Para Games 2023: Indonesia Rebut Emas dan Perak Lompat Tinggi Lewat Nasip dan Agus Kurniawan

Indonesia meraih medali emas dan perak dari nomor lompat tinggi cabang olahraga para-atletik ASEAN Para Games 2023.

Baca Selengkapnya

Sapto Yogo Penuhi Target 4 Emas di ASEAN Para Games 2022

5 Agustus 2022

Sapto Yogo Penuhi Target 4 Emas di ASEAN Para Games 2022

Atlet para-atletik Sapto Yogo Purnomo memenuhi target 4 emas di ASEAN Para Games 2022.

Baca Selengkapnya

ASEAN Para Games 2022: Supriadi Maju ke Semifinal Bulu Tangkis

3 Agustus 2022

ASEAN Para Games 2022: Supriadi Maju ke Semifinal Bulu Tangkis

Supriadi menjadi salah satu atlet para-bulu tangkis yang melaju ke semifinal di ajang ASEAN Para Games 2022.

Baca Selengkapnya

Update ASEAN Para Games 2022: Renang dan Atletik Kembali Sumbang Emas

3 Agustus 2022

Update ASEAN Para Games 2022: Renang dan Atletik Kembali Sumbang Emas

Cabang olahraga renang dan atletik kembali menyumbangkan emas di ASEAN Para Games 2022.

Baca Selengkapnya

ASEAN Para Games 2022: Indonesia Tambah Emas dari Balap Kursi Roda

2 Agustus 2022

ASEAN Para Games 2022: Indonesia Tambah Emas dari Balap Kursi Roda

Atlet balap kursi roda Jaenal Aripin menyumbangkan medali emas di nomor 200 meter pada ASEAN Para Games 2022.

Baca Selengkapnya