GPX menjadi runner-up Free Fire Asia Championship 2021. (Instagram/@gpx.idn)
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sebulan bertanding, tim esports Indonesia, GPX, meraih posisi runner-up di turnamen internasional Free Fire Asia Championship (FFAC). Mereka meraih total skor 84 poin dan membawa pulang US$ 50 ribu atau sekitar Rp 718 juta.
Sementara itu, gelar juara dibawa pulang oleh HQ Esports dari Vietnam dengan skor selisih tipis, yaitu 86 poin. Merka berhak atas prize pool US$ 80 ribu atau sekitar Rp1,1 miliar.
CPX, seperti dikutip dari keterangan tertulis Garena Indonesia, merupakan tim pendatang yang baru berdiri pada Agustus 2021, yang memulai debutnya di turnamen FFML Season IV Preheat Series.
Setelah bekerja sama dengan tim Siren Esports, mereka melanjutkan perjalanan ke FFML Season IV Divisi 1 dan berakhir di posisi 2 grup C, yang membuat mereka mendapatkan slot di Grand Finals FFIM 2021 Fall dan meraih peringkat 3.
Posisi itu memberikan mereka kesempatan untuk mewakili Indonesia di babak Play-Ins FFAC.
Free Fire Asia Championship merupakan turnamen internasional pertama yang diikuti oleh para pemain GPX. Mereka yang meraih peringkat 3 FFIM 2021 Fall harus rela bermain dari fase Play-Ins bersama empat tim Indonesia lainnya.
Hal tersebut tidak mengendurkan semangat Justeen, Dvito, Wings, 18Deer dan Rawww yang mampu bermain dengan cukup baik pada fase Play-Ins. Mereka berhasil lolos ke babak Finals FFAC setelah berhasil meraih posisi kedua grup B pada hari kedua Play-Ins FFAC dengan mengantongi dua Booyah! dan total 78 poin.
Pada hari Finals, EVOS Divine yang digadang-gadang mampu memberikan performa terbaik mereka justru harus kewalahan menghadapi permainan tim-tim dari region lain, termasuk Vietnam dan Thailand.
Hal itu berbanding terbalik dengan GPX yang sudah memiliki pengalaman bermain melawan mereka ketika di fase Play-Ins. Mereka mampu bermain dengan cukup konsisten dan mengamankan dua Booyah! di pertandingan Finals.
Keberhasilan GPX dalam mengamankan posisi kedua mereka tidak terlepas dari permainan apik Wings yang pada pertandingan Finals berhasil mencatat 14 kills dan 9090 damage.
Tim perwakilan Indonesia di babak Finals juga diwakili oleh EVOS Divine, yang meraih posisi ketujuh dengan skor akhir 55 poin dan membawa pulang US$ 15 ribu atau sekitar Rp 215 juta.
Daftar klasemen akhir dari babak Finals FFAC. • HQ Esports - Vietnam (86 poin) • GPX Esports - Indonesia (84 poin) • CGGG - Thailand (79 poin) • Heavy - Vietnam (74 poin) • eArena - Thailand (72 poin) • SYZYGY - Thailand (57 poin) • EVOS Divine - Indonesia (55 poin) • Team Elite - India (49 poin) • Burst the Sky - Vietnam (47 poin) • Blacklist International - Malaysia (34 poin) • LGDS - Taiwan (34 poin) • Hotshot Esports - Pakistan (16 poin)
Sebelumnya, Tim DG Esports, SES Alfalink dan The Pillar Gladius juga bertanding sebagai perwakilan Indonesia di babak Play-Ins FFAC namun belum dapat melanjutkan pertandingan ke babak Finals.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Kolaborasi BINUS dan ONIC untuk Generasi Muda Sukses Esports
26 Februari 2024
Kolaborasi BINUS dan ONIC untuk Generasi Muda Sukses Esports
Esports, sebuah fenomena global yang melampaui batas-batas hobi, kini telah berkembang menjadi industri bernilai miliaran dolar. Melibatkan jutaan pemain dan penggemar di seluruh dunia, esports tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga menghadirkan peluang karir baru yang menarik.