Ken Aston Penggagas Kartu Merah dan Kuning dalam Sepak Bola, Dari Mana Idenya?

Reporter

Tempo.co

Jumat, 31 Desember 2021 19:15 WIB

Pemain Sevilla, Youssef En-Nesyri mendapatkan kartu merah dari wasit Aleksei Kulbakov saat bertanding melawan FC Salzburg dalam kualifikasi Liga Champions Grup G di Ramon Sanchez Pizjuan, Seville, Spanyol, 14 September 2021. REUTERS/Marcelo Del Pozo

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah pertandingan sepak bola, terdapat beberapa aturan yang perlu ditaati oleh seluruh pemain. Apabila aturan ini dilanggar, maka pemain akan mendapatkan ganjaran baik berupa kartu merah maupun kartu kuning.

Kartu kuning dan kartu merah dalam sepak bola memiliki sejarah yang panjang. Dilansir dari laman football-stadium.co.uk, komunikasi adalah hal paling krusial dalam hubungan antara wasit dan pemain. Seringkali, bahasa yang digunakan oleh wasit tidak dapat dimengerti oleh pemain.

Dalam laga perempat final Piala Dunia 1966 di Stadion Wembley, Inggris, ada adegan yang mencontohkan hal ini dengan baik. Saat itu, pemain Argentina bernama Antonio Rattin dipaksa keluar ketika sedang melawan Inggris. Namun, karena wasitnya berasal dari Jerman dan tidak bisa berbahasa Spanyol, maka Rattin harus dipaksa keluar oleh dua petugas polisi.

Kejadian ini membuat Ken Aston, yang sebelumnya juga pernah mengalami hal serupa ketika dirinya menjadi wasit pertandingan antara Italia dan Chili pada Piala Dunia 1962, berpikir keras untuk dapat mengatasi kebingungan bahasa tersebut agar tidak lagi terulang.

Ide tentang kartu kuning dan kartu merah kemudian muncul ketika Ken Aston sedang berkendara di Kensington High Street dan melihat lampu lalu lintas.

Advertising
Advertising

“Malamnya Ken Aston pulang dari Stadion Wembley dengan mobil. Saat dia berhenti di persimpangan lalu lintas di Kensington High Street, tiba-tiba dia sadar bahwa skema warna (lalu lintas) berdasarkan prinsip kuning (hati-hati) dan merah (berhenti) dapat digunakan sebagai solusi hambatan bahasa dalam sepakbola. Ini juga dapat menjelaskan kepada pemain sekaligus penonton soal keputusan apa yang diambil oleh wasit,” kata Sejarawan Colchester Inggris, Nick Smee, seperti dilansir dari laman dailystar.co.uk.

Tifo Football dalam salah satu video di channel Youtubenya mengatakan ide dari Ken Aston kemudian dilanjutkan oleh istrinya yang membuat sepasang kartu kuning dan merah dari kertas seukuran saku. Nantinya, kartu ini akan dipresentasikan ke FIFA agar dapat diimplementasikan.

Posisi Ken Aston yang saat itu menjabat sebagai Komite Wasit FIFA semenjak 1970 hingga 1972 membuat proses ini berjalan dengan lancar. Akhirnya, setelah sukses pada uji coba di Piala Dunia 1970 di Meksiko, kartu kuning dan kartu merah mulai diadopsi secara bertahap oleh FIFA.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: Piala AFF 2020: Ini Aturan Soal 3 Karti Merah untuk Pemain Singapura

Berita terkait

Usai Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah

2 hari lalu

Usai Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong (STY) menilai bahwa masa depan sepak bola Tanah Air akan cerah. Skuad sudah mumpuni untuk turnamen besar?

Baca Selengkapnya

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

3 hari lalu

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

Faisal Halim sempat mendapat hukuman dari Federasi Sepakbola Malaysia sebelum disiram air keras.

Baca Selengkapnya

Pesan Presiden FiFA Gianni Infantino setelah Saksikan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade 2024

3 hari lalu

Pesan Presiden FiFA Gianni Infantino setelah Saksikan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade 2024

Presiden FiFA Gianni Infantino menyampaikan pesan buat para pecinta sepak bola Indonesia seusai menyaksikan laga playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

4 hari lalu

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

Selain menargetkan upacara HUT Kemerdekaan di IKN, Jokowi berencana mulai berkantor di ibu kota baru mulai Juli mandating

Baca Selengkapnya

Main Malam Ini Pukul 20.00 WIB, Begini Cara Menonton Timnas Indonesia U-23 Lawan Guinea di FIFA+

4 hari lalu

Main Malam Ini Pukul 20.00 WIB, Begini Cara Menonton Timnas Indonesia U-23 Lawan Guinea di FIFA+

Pertandingan Timnas Indonesia U-23 kontra Guine bisa disaksikan di FIFA+. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

4 hari lalu

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC akan memainkan turnamen persahabatan internasional di Jakarta, mulai 30 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

5 hari lalu

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

Guinea merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

5 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Syarat Menjadi Wasit Domestik, Internasional, hingga Wasit VAR

5 hari lalu

Syarat Menjadi Wasit Domestik, Internasional, hingga Wasit VAR

Wasit VAR menjadi perbincangan karena kerap dianggap merugikan Timnas Indonesia lalu. Ini syarat menjadi wasit VAR, domestik, dan internasional.

Baca Selengkapnya

Tak Semua Pemain Naturalisasi Bersinar di Timnas Indonesia

5 hari lalu

Tak Semua Pemain Naturalisasi Bersinar di Timnas Indonesia

Maarten Paes menjadi naturalisasi kesekian untuk timnas Indonesia. Berikut pemain naturalisasi yang tak penuhi ekspektasi.

Baca Selengkapnya