3 Berita Formula 1 dari Lewis Hamilton, Sebastian Vettel dan Carlos Sainz
Reporter
Tempo.co
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Senin, 17 Januari 2022 14:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masa depan Lewis Hamilton sebagai pembalap Mercedes masih belum jelas. Juara dunia F1 tujuh kali itu disebut-sebut bakal gantung helm menyusul kegagalannya meraih gelar kedelapan pada musim 2021.
Sejak seri pamungkas F1 2021, GP Abu Dhabi, Hamilton memilih bungkam hingga absen dalam malam penganugerahan FIA. Ia kalah dari pembalap Red Bull, Max Verstappen, dalam persaingan juara dunia kala itu. Padahal, acara tersebut wajib bagi pembalap yang menempati posisi tiga besar klasemen akhir F1 2021.
Aksi bungkam Hamilton membuat spekulasi pensiunnya pembalap asal Inggris itu menguat. Menurut bos Mercedes, Toto Wolff, Hamilton sedang berada dalam situasi sulit setelah kontroversi GP Abu Dhabi pada Desember lalu.
"Lewis menghadapi berbagai masalah sepanjang hidupnya. Selama ini dia menjawab dengan cara sama, yakni dengan memacu mobilnya di lintasan. Tapi, buat Lewis, momen kali ini adalah yang tersulit karena dia tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi di Abu Dhabi," kata Wolff dikutip dari Tuttosport.
Wolff dan Hamilton berencana melakukan pertemuan pada bulan Februari mendatang. Dia pun berharap sang pembalap dapat memberikan jawaban soal masa depannya di Formula 1 sesudah pertemuan tersebut. "Lewis butuh waktu untuk berefleksi, baik tentang masa lalu maupun masa depan. Kami akan bertemu untuk membicarakan ini bersama-sama," ujarnya.
"Kami akan memutuskan semuanya bersama-sama pada pertemuan itu. Tak akan ada tequila atau semacamnya. Saya berharap bisa melihatnya lagi di lintasan musim depan karena dia adalah bagian terpenting dari olahraga ini. Max layak jadi juara, tapi pembalap terbaik di Abu Dhabi adalah Lewis," ujar Wolff.
Mercedes dikabarkan mendekati Sebastian Vettel
Tidak jelasnya masa depan Lewis Hamilton membuat Mercedes harus siap mencari pengganti yang sepadan dengan pembalan berusia 37 tahun tersebut. Mantan pembalap yang kini menjadi pengamat Formula 1, Ralf Schumacher, menyebut satu nama yang berpeluang digaet Mercedes untuk menggantikan Lewis Hamilton.
Nama itu adalah pembalap Aston Martin, Sebastian Vettel. "Vettel memiliki pengalaman. Ia juga masih memiliki kecepatan," kata dia. "Yang paling penting, ia sangat familiar dengan mobil Mercedes serta mesinnya. Konsep Aston Martin dalam mengembangkan mobil F1 juga tak beda jauh dengan Mercedes."
<!--more-->
Selain itu, Ralf Schumacher menyebut bergabungnya Vettel ke Mercedes akan membuatnya kembali ditakuti. "Ia akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bersaing merebut gelar lagi. Itulah yang diinginkan Vettel selama ini. Ia ingin kembali memenangi balapan dan itu sudah ditunjukkannya," ujar dia.
Meski begitu, skenario Mercedes memboyong Vettel bisa batal. Musababnya, Hamilton bisa saja membatalkan niat untuk pensiun dan melanjutkan kontraknya bersama Mercedes hingga 2023. Skenario lainnya adalah Mercedes lebih memilih jasa pembalap muda berbakat ketimbang Sebastian Vettel yang sudah 34 tahun.
Carlos Sainz masuk dalam persaingan juara F1 2022
Pembalap Ferrari Carlos Sainz Jr sudah siap 100 persen untuk menghadapi musim F1 2022. Pada musim lalu, ia berhasil mencuri perhatian setelah mendapatkan empat podium. Torehan tersebut membawa Sainz meraih prestasi terbaik sepanjang kariernya, yakni mengamankan posisi kelima di klasemen akhir.
Meski belum mampu meraih kemenangan, Carlos Sainz banyak menuai. Apalagi ia berhasil mengungguli rekan setimnya, Charles Leclerc. Berbekal catatan positif tersebut, Sainz mengaku siap bertarung dalam perebutan gelar juara dunia pada musim ini.
"Saya 100 persen siap. Paruh kedua musim lalu membuat saya cukup percaya diri dengan mobil maupun tim ini. Sekarang saya tahu, saya benar-benar siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi di musim ini," kata dia.
Proses adaptasi Sainz di Ferrari yang berjalan dengan sangat lancar. Menurut dia, keberhasilan mengatasi tekanan sebagai seorang pembalap Ferrari membuatnya berhasil beradaptasi dengan cepat. "Saya selalu mengingatkan diri saya bahwa saat ini saya telah meraih impian membalap dengan tim dengan sejarah terbaik di F1," kata Sainz.
"Ini mimpi saya sejak kecil untuk membalap bersama Ferrari. Dengan terus mengingatnya, saya bisa melakoni setiap akhir pekan balapan dengan energi yang bagus. Saya selalu mencoba untuk belajar, menjadi lebih baik, agar jika kesempatan memperebutkan gelar juara dunia bersama Ferrari datang, saya siap," tuturnya.
Penampilan Sainz di musim pertamanya bersama Ferrari memang tak mengecewakan. Pembalap Spanyol itu jadi satu-satunya pembalap yang selalu finis di setiap balapan. Carlon Sainz pun konsisten dengan merebut poin hampir di setiap balapan. Ia hanya gagal finis di sepuluh besar pada GP Portugal dan Prancis.
SKOR.ID | TUTTOSPORT | MOTORSPORT | CRASH
Baca juga : PSSI Tegaskan Posisi Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia Aman