Rafael Nadal, Rekor Hebat dan Langkah Pasti Menuju Status GOAT

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Selasa, 1 Februari 2022 10:36 WIB

Petenis asal Spanyol, Rafael Nadal meluapkan kegembiraannya setelah mengalahkan petenis asal Rusia, Daniil Medvedev dalam Final Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 30 Januari 2022. REUTERS/Asanka Brendon Ratnayake

TEMPO.CO, Jakarta - Penentuan status GOAT (Greatest of All Time, terbesar sepanjang masa) di cabang olahraga apapun selalu diwarnai pro dan kontra. Tapi, torehan Rafael Nadal di Australian Open membuatnya disebut sedang berproses untuk meraih status itu di cabang tenis.

Ketika Rafael Nadal pertama kali menjuarai Grand Slam pada French Open 2005 dalam usia 19 tahun, banyak yang ragu dia akan bertahan lama.

Para pengamat menyatakan intensitasnya tak akan berkelanjutan dan dalam beberapa tahun tubuhnya tidak akan mampu melewati begitu banyak turnamen. Karier Nadal diprediksi tak akan panjang.

Dua dekade kemudian petenis Spanyol yang kini berusia 35 tahun itu malah menjadi petenis putra satu-satunya di dunia yang mengumpulkan 21 trofi Grand Slam.

Petenis asal Spanyol, Rafael Nadal meluapkan kegembiraannya setelah mengalahkan petenis asal Rusia, Daniil Medvedev dalam Final Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 30 Januari 2022. REUTERS/Loren Elliott


Dia bahkan kini membuka jalan menyamai rekor 24 gelar Grand Slam milik Margaret Court atau setidaknya pensiun sebagai legenda tenis putra dengan trofi Grand Slam terbanyak sepanjang masa.

Setiap kali turnamen Grand Slam digelar, termasuk Australian Open 2022, selalu ada diskursus mengenai bagaimana generasi muda tenis menembus Big Three; Nadal, Roger Federer, dan Novak Djokovic.

Faktanya, baru Dominic Thiem dan Daniil Medvedev yang pernah menjuarai Grand Slam ketika Thiem menjuarai US Open 2020 dalam usia 27 tahun dan Medvedev pada US Open 2021 dalam usia 25 tahun.

Petenis-petenis muda sepertinya masih akan kesulitan meruntuhkan dominasi Big Three, terutama duo Nadal-Djokovic.

Roger Federer genap berusia 40 tahun, tahun ini, dan selama empat tahun terakhir ia belum pernah menjuarai satu pun gelar Grand Slam.

Dan itu paling tidak menghilangkan salah satu batu sandungan untuk Nadal, apalagi dia tengah menantikan turnamen Grand Slam favoritnya, French Open, yang 15 tahun terakhir dia dominasi.

Hanya Federer, Stan Wawrinka dan Djokovic yang sesekali menembus dominasi Nadal dalam Grand Slam lapangan tanah liat itu.

Tahun ini, turnamen kedua dalam kalender Grand Slam itu bakal digelar dari 22 Mei sampai 5 Juni.

Selanjutnya: Bisa Lebih Mudah
<!--more-->

Bisa lebih mudah

Kans Nadal menjuarai lagi French Open kian terbuka jika pesaing utamanya Novak Djokovic tak bisa tampil dengan alasan sama ketika dia tak mengikuti Australian Open 2022, yakni vaksin COVID-19.

Pada 16 Januari silam, parlemen Prancis dengan suara bulat meloloskan undang-undang yang mewajibkan vaksin untuk mereka yang mengunjungi restoran, arena olahraga dan tempat-tempat publik lainnya. French Open sudah pasti tercakup dalam aturan ini.

Kecuali aturan itu dicabut sebelum French Open atau Djokovic akhirnya mau divaksinasi, yang kecil kemungkinan terjadi mengingat petenis ini sangat memegang teguh prinsipnya, maka Nadal bakal menghadapi rintangan berat dari petenis Serbia yang menjegal ambisi Nadal meraih gelar French Open ke-14 pada 2021 itu.

Tapi Prancis membuat pengecualian untuk yang tertular COVID-19 dalam enam bulan terakhir. Djokovic, yang terakhir positif COVID-19 pada 16 Desember 2021, memiliki peluang tampil di Roland Garros mengingat Prancis Terbuka dimulai 22 Mei atau selama sekitar enam bulan seperti syarat pemerintah Prancis itu.

Petenis asal Spanyol, Rafael Nadal meluapkan kegembiraannya setelah mengalahkan petenis asal Rusia, Daniil Medvedev dalam Final Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 30 Januari 2022. REUTERS/Asanka Brendon Ratnayake


Hanya Inggris yang tidak mewajibkan vaksin kepada orang asing yang masuk ke negerinya, termasuk untuk mengikuti Wimbledon sehingga kemungkinan besar Djokovic bisa mengikuti turnamen ketiga dalam kalender Grand Slam ini.

Tetapi turnamen Grand Slam lapangan rumput ini sudah lama tak tersentuh Nadal karena terakhir kali ia menjuarainya pada 2010.

Namun demikian, sukses Australian Open 2022 setelah menunggu selama 13 tahun --ditambah jika dia menjuarai French Open empat bulan nanti-- bisa menambah semangat Nadal untuk menjuarai juga Wimbledon tahun ini setelah tahun lalu absen karena cedera.

Nadal bisa kian dimudahkan jalannya saat mengikuti US Open tahun ini, karena seperti Australia, Amerika Serikat mengeluarkan aturan wajib vaksin bagi yang masuk ke negeri itu sehingga Djokovic berpotensi tak bisa mengikutinya.

Jika skenario berjalan mulus untuk Nadal sampai US Open digelar dari 29 Agustus sampai 11 September nanti, maka Nadal berkesempatan meraih gelar Grand Slam ketiganya tahun ini, atau bahkan bisa saja menuntaskan satu tahun kalender Grand Slam dengan empat gelar.

Nadal sudah empat kali menjuarai US Open dan terakhir kali melakukannya pada 2019 ketika menaklukkan petenis yang dia kalahkan dalam final Austalian Open 2022, Daniil Medvedev, juga dengan lima set.

Sebelumnya dalam dua US Open terakhir yang masing-masing dijuarai oleh Dominic Thiem dan Medvedev, petenis Spanyol itu tak mengikutinya karena cedera dan kemudian absen karena menghindari jadwal padat akibat pandemi.

Setelah menjuarai Australian Open 2022 dalam kondisi hampir mustahil karena tertinggal dua set dari Medvedev, semua orang yang tadinya menyebut masa Nadal segera berakhir, menarik lagi lidahnya.

Selanjutnya: Gelar Bisa Bertambah
<!--more-->

Bisa tambah lagi gelar

Juara Grand Slam tujuh kali Mats Wilander salah satunya. Wilander sempat menyebut karir Nadal segera berakhir setelah dihentikan Djokovic dalam semifinal French Open tahun lalu.

Tetapi setelah menyaksikan bagaimana Nadal bangkit melawan petenis yang jauh lebih muda dan lebih bertenaga seperti Medvedev, Wilander kini balik menyanjung Nadal dan menyebutnya berada di jalan menuju GOAT (Greatest of All Time, terbesar sepanjang masa).

Faktor lain yang mendukung Nadal dalam perburuan gelar adalah generasi baru tenis yang terdiri dari Daniil Medvedev, Alexander Zverev, Stefanos Tsitsipas, Felix Auger-Aliassime, Denis Shapovalov, Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz.

Mereka tinggal soal waktu saja untuk merebut Grand Slam pertamanya, kecuali Medvedev yang sudah melakukannya dalam US Open 2021.

Kehadiran mereka akan menaikkan persaingan dalam diri Djokovic, selain bagi Nadal sendiri, dan sekaligus menempa mereka untuk semakin baik.

Jika Nadal bisa memanfaatkan dominasi lapangan tanah liatnya untuk satu atau dua French Open lagi, maka dia mungkin bakal membuat kesenjangan yang terlalu jauh untuk dirapatkan pesaing-pesaingnya.

Djokovic sebenarnya yang paling mungkin mengakhiri karir dengan gelar Grand Slam terbanyak sepanjang masa, bahkan bisa melampaui rekor Margaret Court.

Tetapi Djokovic acap menyia-nyiakan peluang karena melakukan hal-hal tidak perlu seperti saat didiskualifikasi karena tak sengaja memukulkan bola ke arah hakim garis pada US Open 2020.

Setahun kemudian, dia malah tumbang di tangan Medvedev dalam arena yang sama.

Oleh karena itu, faktor Djokovic dan generasi tenis berikutnya yang belum terlalu mampu mengimbangi duo Djokovic-Nadal dalam waktu dekat ini, ditambah determinasi dan semangat bertempur Nadal yang sangat tinggi, maka petenis Spanyol ini menjadi yang paling mungkin memecahkan lagi rekor Grand Slam dalam waktu dekat ini.

Masalahnya, tiga atau empat lagi Grand Slam dalam era kompetisi tenis yang begitu ketat seperti sekarang adalah perjuangan mahaberat.

Tetapi kalau melihat bagaimana Rafael Nadal bangkit dalam kondisi nyaris mustahil setelah hampir dikalahkan Medvedev dalam final Australian Open 2022 itu, maka tak ada yang meragukan Nadal untuk menambah lagi trofi Grand Slam dan sekaligus meretas jalan menjadi GOAT.

Baca Juga: Daniil Medvedev Kecewa Sikap Penonton Tak Sopan di Final Australian Open

Berita terkait

Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

14 hari lalu

Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

Rafael Nadal menelan kekalahan pertamanya setelah kembali bermain tenis akibat cedera. Ia taklukdari Alex de Minaur pada babak kedua Barcelona Open.

Baca Selengkapnya

Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

16 hari lalu

Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

Bintang tenis asal Spanyol, Rafael Nadal, mengatakan bahwa dapat kembali beraksi di Barcelona Open seperti mendapat hadiah.

Baca Selengkapnya

Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

24 hari lalu

Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

Petenis Amerika Danielle Collins memenangi pertandingan ke-13 berturut-turut dan gelar kedua berturut-turut dengan menjuarai Charleston Open.

Baca Selengkapnya

Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

30 hari lalu

Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

Perjalanan Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato ditutup dengan kekalahan di Charleston Open 2024.

Baca Selengkapnya

Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

31 hari lalu

Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

Novak Djokovic akan melampaui Roger Federer pada hari Minggu, saat berusia 36 tahun 321 hari.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

31 hari lalu

Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi siap kembali berlaga di turnamen WTA 500 Charleston Open, South Carolina, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

32 hari lalu

Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

Petenis Amerika Serikat, Danielle Collins, berhasil menjuarai Miami Open 2024, dengan mengalahkan Elena Rybakina.

Baca Selengkapnya

Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

35 hari lalu

Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan sang pelatih Goran Ivanisevic lewat unggahan di Instagram miliknya pada Rabu, 27 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi Kandas di Babak Kedua Tenis Miami Open 2024, Berharap Lebih Baik di Charleston Open

36 hari lalu

Aldila Sutjiadi Kandas di Babak Kedua Tenis Miami Open 2024, Berharap Lebih Baik di Charleston Open

Aldila Sutjiadi membidik hasil lebih baik pada turnamen WTA 500 Charleston Open, setelah langkahnya di Miami Open 2024 terhenti di babak kedua.

Baca Selengkapnya

Ketika Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic Alami Kekalahan Langka di BNP Paribas Open

51 hari lalu

Ketika Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic Alami Kekalahan Langka di BNP Paribas Open

Petenis nomro satu dunia, Novak Djokovic, mendapat pukulan yang mengejutkan dalam turnamen BNP Paribas Open. Kalah dari petenis kualifikasi.

Baca Selengkapnya