FIA Izinkan Pembalap Rusia dan Belarusia Berkompetisi di Formula 1, tapi...

Rabu, 2 Maret 2022 12:11 WIB

Pembalap Mercedes Valtteri Bottas di awal balapan Formula 1 Turki, 10 Oktober 2021. REUTERS/Murad Sezer

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Motorsport Dunia FIA menyatakan telah mengutuk operasi militer Rusia ke Ukraina. Namun, FIA memutuskan bahwa pembalap asal Rusia dan Belarusia masih dapat berpartisipasi dalam dunia balap Formula 1 sebagai pihak netral di bawah bendera FIA.

Keputusan tersebut diambil menyusul pertemuan luar biasa dari Dewan Motor Sport Dunia (WMSC) FIA yang membahas krisis Ukraina. Pembalap Rusia dan Belarus diperbolehkan turut serta dalam berbagai kejuaraan, tetapi melarang penggunaan simbol, warna, atau bendera negara dalam seragam, peralatan dan mobil mereka.

Pertemuan itu juga memastikan pembatalan Grand Prix Rusia tahun ini. Keputusan FIA itu diambil setelah Rusia menginvasi Ukraina yang disebut Rusia sebagai operasi khusus dengan dukungan Belarusia.

"Kami mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan kami bersama mereka yang menderita dampak peristiwa tersebut di Ukraina," kata Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem dalam laman resmi Formula 1 pada Rabu, 2 Maret 2022.

Keputusan Dewan Motor Sport Dunia itu membuat Nikita Mazepin, satu-satunya pebalap Rusia di grid, bisa membalap dalam ajang Formula 1. Pembalap berusia 22 tahun itu sudah membalap dengan bendera netral menyusul sanksi doping yang dijatuhkan kepada Rusia.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, dia masih menghadapi masa depan yang belum jelas setelah tim Haas mencopot seluruh logo Uralkali, perusahaan pupuk kimia Rusia yang menjadi sponsor utama tim. Urakali dicopot dari mobil VF-22 saat sesi tes pramusim di Barcelona pekan lalu.

Uralkali adalah perusahaan milik ayah Nikita Mazepin, Dmitry Mazepin, pengusaha yang dilaporkan memiliki kedekatan dengan Presiden Vladimir Putin. Nasib kemitraan perusahaan itu dengan tim asal Amerika Serikat tersebut akan diputuskan pekan ini.

Keputusan FIA membuat Daniil Kvyat bernapas lega. Musababnya, mantan pembalap Red Bull dan Toro Rosso / AlphaTauri menilai bahwa mengeluarkan atlet Rusia dari olahraga tersebut adalah solusi yang tidak adil dan bertentangan dengan prinsip utama olahraga, yaitu persatuan dan perdamaian.

Dalam sebuah pidato di pertemuan WMSC, Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem mengatakan, “FIA mengamati perkembangan di Ukraina dengan kesedihan dan keterkejutan dan saya berharap untuk resolusi yang cepat dan damai untuk situasi saat ini."

Sulayem juga menegaskan bahwa tidak ada simbol, warna, bendera nasional Rusia atau Belarusia yang boleh ditampilkan selama balapan, termasuk lagu kebangsaan kedua negara sampai pemberitahuan lebih lanjut. Kepada Crash, Haas menolak mengomentari situasi Mazepin dan keputusan FIA tersebut.

CRASH | ANTARA

Baca juga : Jadwal Bulu Tangkis Maret 2022, Ada All England dan German Open

Berita terkait

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

8 jam lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

1 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

2 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

3 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

3 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

3 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

4 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

4 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

4 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

4 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya