Laga bertajuk “Perayaan lapangan utama” didesain untuk mentes atap anyar dan sistem manajemen udara, dengan pertandingan “hidup” di tengah kerumunan 15 ribu penonton.
Program ini akan mempertandingkan nomor putra perorangan, putri perorangan dan ganda campuran. Format permainan akan dimainkan dengan sistem profesional di mana unggulan utama akan bermain pada delapan games, dengan sistem tiebreak 8-8.
“Meski proyek ini memadukan kecanggihan teknologi kami selalu ingin menangkap esensi dari sejarah dan tradisi Wimbledon di lapangan utama,” kata Kepala Eksekutif All England Club, Ian Ritchie mengomentari penggunaan atap anyar, Rabu (25/2).
Tiket yang dibanderol 35 poundsterling (Rp 604 ribu) mulai dijual 12 Maret. Atap anyar yang akan dipakai dimaksudkan untuk membantu mengurangi terpaan hujan yang kerap menyambangi tiap digelarnya Wimbledon.
“Dengan pemain sekaliber Agassi, Graf, Clijsters dan Henman pada laga ini menjanjikan hiburan yang apik. Pemain brilian, ajang tenis akbar, di lapangan terkenal dan kesempatan menjadi bagian sejarah Wimbledon-apa lagi yang diinginkan?”
Agassi yang memutuskan pensiun ada 2006 setelah mengantongi delapan gelar grand salam, meraih trofi Wimbledon pada 1992, kalah pada babak final 1999 dari legenda tenis Amerika Serikat, Pete Sampras.
Graf, menggantung raketnya pada 1999 berhasil meraih 22 gelar utama termasuk tujuh trofi Wimbledon.
“Saya mempunya kenangan indah bermain di Wmbledon. Tidak ada tempat bertarung yang lebih spesial daripada lapangan utama di Wimbledon,” ujar Agasi dan Graf bergantian”.
SHANGHAIDAILY | BAGUS WIJANARKO