Korban Tragedi Kanjuruhan 125 Orang, Cedera dan Sesak Napas Jadi Penyebab Utama

Minggu, 2 Oktober 2022 23:26 WIB

Keluarga mencocokkan foto suporter korban kerusuhan pertandingan Arema Vs Persebaya di kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Jawa Timur, Minggu, 2 Oktober 2022. TEMPO/M Rizky

TEMPO.CO, Malang - Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan atau Tragedi Kanjuruhan, Malang, tercatat sebanyak 125 orang. Menurut dia, simpang-siurnya data korban terjadi karena ada data ganda selama penanganan. “Hasil verifikasi 125 jiwa, ada yang tercatat ganda,” kata dia di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Ahad 2 Oktober 2022.

Listyo menuturkan bahwa tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri masih bekerja mengidentifikasi korban. Kepolisian akan melakukan langkah-langkah untuk pendalaman, investigasi, hingga menuntaskan perkara kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan. “Kami kumpulkan data di TKP untuk melengkapi data yang sudah ada. Kami serius mengusut tuntas,” kata dia.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Listyo mengatakan bahwa polisi akan mengusut terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan saat pertandingan sepak bola Liga 1. Tim terdiri atas Bareskrim Polri, tim Profesi dan Pengamanan Mabes Polri, tim Kedokteran dan Kesehatan, dan Pusat Laboratorium Forensik. “Kami melakukan investigasi terkait peristiwa ini, banyak korban meninggal,” kata dia.

Listyo juga menyatakan akan mengaudit Standard Operating Procedure (SOP) dan tahapan pengamanan yang dilakukan di lapangan satgas selama tugas pengamanan pertandingan. Tim akan memeriksa siapa yang harus bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa dan memprosesnya secara hukum. “Ada informasi ada pula upaya penyelamatan pemain dan ofisial di lapangan,” kata Sigit.

Adapun Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Bobi Prabowo mengatakan sesak napas akibat gas air mata dan cedera menjadi penyebab utama jatuhnya korban saat keos terjadi di Stadion Kanjuruhan. Menurut dia, banyak korban meninggal karena mengalami cedera akibat terinjak dan berdesak-desakan saat berusaha menghindari gas air mata.

Advertising
Advertising

Selain itu, korban juga mengalami sesak napas dan kekurangan oksigen karena kerumunan. “Gangguan pernapasan karena asap, terinjak menjadi satu, tapi ini perlu diperiksa lebih lanjut untuk menentukan penyebab utama,” kata Bobi.

Sejumlah jenazah ditemukan dengan wajah membiru. Bobi menjelaskan jasad korban meninggal membiru karena kulit wajah mengalami iritasi terkena gas air mata usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Untuk itu, ia meminta tim DVI Polri dan forensik melakukan identifikasi lebih lanjut. “Ada yang luka berat, cedera otak. Trauma akibat benturan dan hipoksia karena kekurangan oksigen,” ujar dia.

EKO WIDIANTO | ABDI PURMONO

Baca juga : Eksklusif, Detail Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Polisi

Berita terkait

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

8 jam lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

10 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

10 jam lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

10 jam lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

15 jam lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

21 jam lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

23 jam lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

1 hari lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

1 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya