Berita Bulu Tangkis: Ketua Umum PB Tangkas Jakarta Justian Suhandinata Meninggal
Editor
Rina Widiastuti
Sabtu, 5 November 2022 10:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PB Tangkas Jakarta, Justian Suhandinata, meninggal dalam usia 75 tahun. Tokoh bulu tangkis yang selama ini berdedikasi tinggi terhadap pembinaan dan prestasi tepok bulu ini mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Bumrungrad, Bangkok, Thailand.
Adik dari Justian, Juniarto Suhandinata, mengonformasi kabar duka tersebut. "Benar Pak Justian meninggal dunia di Rumah Sakit Bumrungrad, Bangkok, Thailand, Jumat sekitar pukul 21.25 WIB akibat sakit stroke. Mohon doanya," kata Juniarto, Sabtu pagi, 5 November 2022, seperti dikutip dari rilis PBSI.
Tokoh bulu tangkis kelahiran Bandung, 20 November 1946 ini sebelumnya memang sudah dirawat di Thailand untuk perawatan tulang belakang akibat terjatuh yang membuatnya tidak bisa jalan. Setelah mendapat perawatan, Justian bisa berjalan kembali meski harus memakai alat pembantu.
Namun, saat perawatan di Bangkok tersebut, pada tanggal 5 Oktober 2022, Justian terkena serangan stroke. Ia lantas dirawat di rumah sakit tersebut hingga meninggal.
Justian meninggalkan seorang istri, Poppy Tumengkol, mantan pemain Tim Uber Indonesia 1969 dan 1972, Poppy Tumengkol, beserta empat anak dan tujuh cucu.
Di bawah Juniaryo, atlet klub bulu tangkis Tangkas sukses mempersembahkan medali emas Olimpiade Atlanta 1996 lewat Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky, 10 gelar juara dunia, 9 juara All England, serta 10 medali emas Asian Games yang terakhir lewat Jonatan Christie di Jakarta 2018.
Justian dianugrahi gelar penghormatan Honorary Life Vice President dari BWF atas dedikasinya untuk bulu tangkis internasional. Ia menerima penghargaan itu dalam forum AGM BWF pada 20 Mei 2017 di Gold Coast, Australia. Dia satu-satunya orang Indonesia yang mendapatkannya sepanjang sejarah.
Ketua Umum PP PBSI Fiman Sampurna sampaikan duca cita
Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, turut mengucapkan duka cita yang mendalam atas berpulangnya tokoh bulu tangkis nasional dan internasional tersebut. Meninggalnya Justian membuat dunia bulu tangkis kehilangan salah satu tokoh berdedikasi tinggi.
"Kami ikut berduka cita atas berpulangnya tokoh bulu tangkis nasional dan internasional, Bapak Justian Suhandinata. Dunia bulu tangkis Indonesia tentu kehilangan dengan kepergian tokoh yang mendedikasikan hidupnya hanya untuk kemajuan bulu tangkis Indonesia dan dunia," kata Agung.
"Banyak jasa dan prestasi beliau untuk kemajuan prestasi bulu tangkis Indonesia. Bahkan hingga akhir hayatnya, Pak Justian masih berkiprah sebagai Dewan Penasihat PP PBSI 2020-2024."
"Mewakili PBSI dan insan bulu tangkis Indonesia, sekali lagi saya mengucapkan rasa duka cita dan terima kasih atas dedikasi dan pengabdian Pak Justian hingga akhir hayat," kata Agung.
Kiprah Justian Suhandinata di bulu tangkis
Kiprah Justian di bulu tangkis sangat panjang. Ia merupakan pemain nasional yang masuk tim bayangan Piala Thomas 1967. Walaupun sempat menekuni bulu tangkis, bakat Justian memang lebih menonjol di bidang organisasi.
Dia awalnya menjadi sektetaris PB Tangkas, sebelum menjadi Ketua Bidang Pembinaan PBSI Jakarta Selatan, lalu Ketua Umum PBSI Jakarta Selatan. Selanjutnya, dia menjadi anggota Komisi Teknik PBSI DKI Jakarta, hingga Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta.
Langkahnya semakin maju dengan menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi PP PBSI, dan Wakil Ketua Umum PP PBSI, Sekretaris Dewan Pengawas PP PBSI, sampai menjadi Vice President BWF 1993-1995, dan jabatan terakhir adalah Council Member BWF. Terakhir dia juga menjabat sebagai Dewan Penasihat PP PBSI 2020-2024.
Selama berkecimpung di bulu tangkis, pada 2008, Justian juga sukses menggolkan nama Suhandinata Cup untuk diperebutkan sebagai trofi kejuaraan bulutangkis beregu campuran junior atau BWF World Junior Mixed Team Championship.
Suhandinata, adalah ayah Justian, tokoh yang bersama Sudirman mempersatukan organisasi bulu tangkis yang sempat terpecah dengan menjadi organisasi BWF di Tokyo 1981.
Justian Suhandinata pula yang menginisiasi digelarnya Kejuaraan Dunia Bulu tangkis Junior Perseorangan yang cikal bakalnya dengan menggelar Invitasi Bulu tangkis Dunia Junior Bimantara (BWJBI) di Jakarta tahun 1986. Ajang internasional ini akhirnya sejak 1992 menjadi event resmi BWF yang dipertandingkan saban tahun hingga kini.
Baca Juga: Jadwal Hylo Open 2022 Sabtu 5 November: 3 Wakil Indonesia Kejar Tiket Final, Termasuk Ginting