Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

Jumat, 17 Februari 2023 14:11 WIB

Logo PSSI.

TEMPO.CO, Jakarta - Erick Thohir resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Ia terpilih untuk menggantikan Mochamad Iriawan dalam Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI yang berlangsung tertutup di Sangri-La, Jakarta, pada Kamis, 16 Februari 2023.

Erick yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN itu, terpilih dalam pemungutan suara satu putaran. Sebanyak 64 pemilik suara memilih Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI. Sedangkan 22 memilih La Nyalla Mattalitti.

Asal-usul berdirinya PSSI

Advertising
Advertising

Mengutip dari situs web PSSI, organisasi terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930. Insinyur sipil Soeratin Sosrosoegondo berambisi membentuk organisasi sepak bola sebagai upaya menentang penjajahan Belanda.

Soeratin pencinta sepak bola yang lulus dari Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada 1927. Sepulang dari Jerman, Soeratin bekerja di perusahaan konstruksi milik Belanda pada 1928. Namun tak lama ia berhenti dari pekerjaannya itu.

Setelah berhenti dari pekerjaannya, Soeratin aktif di bidang pergerakan. Sebagai seorang yang gemar bermain sepak bola, Soeratin melihat olahraga itu sebagai wahana terbaik untuk menyemai nasionalisme pemuda menentang Belanda.

Soeratin mengadakan beberapa pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola di Solo, Yogyakarta dan Bandung. Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi menghindari sergapan Polisi Belanda (PID).

Ide atau gagasan membentuk organisasi sepak bola muncul dalam pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta. Soeratin ketika itu melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh, salah satunya Soeri, ketua daru VIJ atau Voetbalbond Indonesische Jakarta.

Pada 19 April 1930, berkumpul para wakil dari VIJ, Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond atau BIVB, PSM Yogyakarta, Vortenlandsche Voetbal Bond atau VVB Solo, Madioensche Voetbal Bond atau MVB, dan Indonesische Voetbal Bond Magelang atau IVBM. Ada juga wakil dari Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond atau SIVB.

Pertemuan itu menghasilkan kesepakan pembentukan PSSI atau Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia. Setelah itu, Soeratin dan rekan-rekannya menyusun program yang menentang berbagai kebijakan yang diambil pemerintah Belanda melalui NIVB.

PSSI kemudian melahirkan stridij program, perjuangan seperti yang dilakukan partai dan organisasi massa yang telah ada. Kepada setiap bonden atau perserikatan diwajibkan melakukan kompetisi internal untuk strata I dan II, selanjutnya ditingkatkan ke kejuaraan antar perserikatan yang disebut Steden Tournooi dimulai di Surakarta pada 1931.

Besarnya animo masyarakat terhadap sepak bola kebangsaan yang digerakan PSSI, Paku Buwono X kemudian mendirikan stadion Sriwedari pada 1933. Stadion dibangun sebagai apresiasi terhadap kebangkitan Sepakbola Kebangsaan yang digerakkan PSSI.

Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional agar kekuatan pribumi makin kokoh melawan dominasi Belanda. Pada 1938, berdiri Ikatan Sport Indonesia yang kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga (15-22 Oktober 1938) di Solo.

Pada 1936, NIVU atau Nederlandsh Indische Voetbal Unie memutuskan untuk bekerja sama dengan PSSI. Keputusan itu diambil karena NIVU melihat kepopuleran dan kekuatan PSSI yang terus meningkat.

Pada 1938 hubungan antara PSSI dan NIVU mengalami keretakan. Saat itu Soeratin protes karena NIVU mengirim tim mereka ke Piala Dunia atas nama Dutch East Indies. Padahal sesuai perjanjian awal seharusnya ada pertandingan antara tim PSSI dan NIVU untuk menentukan siapa yang berangkat ke Prancis.

Soeratin juga tidak menghendaki bendera yang dipakai bendera NIVU (Belanda). Di kongres PSSI di Solo pada 1938, Soeratin membatalkan secara sepihak Perjanjian dengan NIVU tersebut. Soeratin mengakhiri tugasnya di PSSI sejak tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua kehormatan antara tahun 1940 hingga 1941, dan terpilih kembali pada 1942.

Namun, masuknya pasukan Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi. PSSI masuk bagian dari Tai Iku Kai, badan keolahragaan bikinan Jepang, kemudian masuk pula menjadi bagian dari Gelora pada 1944. Lepas otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta pada 1949.

PSSI resmi berganti nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di Kongres Solo tahun 1950. Soeratin ketika itu juga terpilih menjadi ketua umumnya.

Pilihan Editor: Daftar Kepengurusan PSSI Era Erick Thohir, Lengkap dengan Profilnya Masing-Masing

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

2 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

2 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

3 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

3 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

3 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

3 hari lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Sejumlah fakta menarik Shin Tae-yong yang sukses bawa timnas U-23 Indonesia ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

4 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

4 hari lalu

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

Timnas Indonesia mendapat dukungan finansial Rp 23 miliar dari para pengusaha yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT)

Baca Selengkapnya