TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Spanyol pada Selasa, 21 Februari 2023, menolak permintaan pemain sepak bola Brasil, Dani Alves, untuk membebaskannya dari penjara saat penyelidikan atas dugaan kekerasan seksual di kelab malam Barcelona itu berlanjut.

Pria berusia 39 tahun, yang membantah melakukan kesalahan, itu dipenjara tanpa jaminan pada 20 Januari lalu setelah seorang wanita setempat mengajukan pengaduan bulan lalu tentang sebuah acara di kelab malam eksklusif Sutton di pusat kota. Polisi sedang menyelidiki dan kasusnya tetap terbuka atas kejahatan kekerasan seksual.

Pengacara Alves telah meminta kliennya dibebaskan dengan jaminan jika dia menyerahkan paspornya dan memakai tanda elektronik, dengan alasan dia memiliki ikatan keluarga di Spanyol. Namun pengadilan menolak argumen tersebut dan memerintahkan dia untuk tetap ditahan di penjara Brians 2 di pinggiran Barcelona.

"Ada risiko tinggi untuk melarikan diri karena hukuman berat yang dia hadapi dalam kasus ini, bukti kuat atas kesalahan dan kekuatan ekonominya memungkinkan dia meninggalkan Spanyol kapan saja," kata pengadilan seperti dikutip Reuters.

Kasus ini menarik perhatian publik di Spanyol karena profil Alves, tetapi terutama karena kekerasan seksual tetap menjadi tema politik yang dominan sejak pemerkosaan remaja pada 2016 selama festival lari banteng San Fermin yang menyebabkan penguatan hukum kekerasan seksual di negara tersebut.

Di Spanyol, klaim pemerkosaan diselidiki di bawah tuduhan umum penyerangan seksual dan pelakunya dapat divonis hukuman penjara antara 4 dan 15 tahun. Hukuman atas tuduhan semacam itu juga membuka jalan bagi kompensasi finansial yang harus dibayarkan kepada korban untuk menutupi kerugian fisik, fisiologis, dan moral.

REUTERS

Pilihan editor: Cristiano Ronaldo Jual Rumah Mewahnya di Manchester Rp 100,9 Miliar, Intip Apa Saja Isinya