TEMPO Interaktif, Jakarta: Badan Liga Indonesia berencana bertemu dengan klub-klub peserta Liga Super Indonesia usai Musyawarah Nasional Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia pada 19-21 April mendatang. Pertemuan tersebut untuk membahas kelangsungan Liga Super setelah sentralisasi dibatalkan.
“Beberapa klub juga kesulitan menggelar pertandingan karena izin keamanan tidak keluar, padahal jadwal sudah padat,” kata Direktur Badan Liga Joko Driyono, kemarin. Badan Liga akan koordinasi dengan klub peserta Liga Super agar kompetisi terus berlangsung. “Dalam musyawarah perwakilan semua klub pasti datang, kami akan berkoordinasi dengan mereka,” katanya.
Joko mengatakan, rencana sentralisasi Liga dibatalkan dan jadwal pertandingan kembali ke sistem semula. “Klub juga sudah sepakat tentang pembatalan sentralisasi dan mereka berkomitmen tidak akan ada masalah dengan perizinan,” kata Joko.
Namun, Persija Jakarta ternyata tidak bisa menggelar pertandingan di Jakarta pada 17 April karena tidak ada izin keamanan dari kepolisian. “Persija juga tidak bisa menggelar laga saat mereka jadi tuan rumah lagi pada 29 April,” kata Joko.
Tim Divisi Utama seperti Persikota Tangerang dan Persikabom Bolaang Mongondow juga kesulitan mengelar pertandingan karena izin keamanan yang tidak keluar. “Ada indikasi kejadian yang menimpa Persija juga terjadi di daerah lain,” kata Joko.