76 Tahun Kareem Abdul-Jabbar, Legenda Hidup Kompetisi Basket NBA

Reporter

Febyana Siagian

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 16 April 2023 23:45 WIB

Kareem Abdul-Jabbar. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Kareem Abdul-Jabbar berulang tahun hari ini, 16 April. Pria dengan nama lahir Ferdinand Lewis Alcindor kini berusia 76 tahun atau lahir pada 16 April 1947. Karirnya sebagai pebasket handal dengan catatan emas rekor poin terbanyak sepanjang kompetisi basket NBA yang bertahan 40 tahun.

Dia berhasil mencetak 38.387 poin dengan 17.440 rebound dan 1.189 block. Ia juga turut bermain peran, menjadi seorang aktivis, dan penulis.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kareem memulai karirnya saat berada di sekolah menengah dengan memimpin Power Memorial Academi dengan memenangkan tiga kali kejuaraan berturut-turut. Ini membuatnya dikenal sebagai ‘The Tower of Power’.

Saat berada di NBA, ia juga memenangkan rekor NBA Most Valuable Player (MVP) sebanyak enam kali. Selain itu, dia juga meraih rekor NBA All-Star sebanyak 19 kali, 15 kali NBA Selection, dan 11 kali NBA All team, dan dua kali terpilih sebagai MVP Final NBA.

Ia menyelesaikan junior high schoolnya dengan tinggi badan 198 cm dan mampu melakukan gerakan dunk shoot. Berkat bakat dan kerja kerasnya, membuat ia banyak diincar oleh sekolah pencari bakat. Hingga pilihannya jatuh ke Power Memorial Academy. Kareem menjadi penggila olahraga, dia mengikuti sejumlah olahraga seperti base ball, lari, renang, dan ski di luar basket. Dia juga seorang yang gemar membaca buku.

Presiden AS Barack Obama mengalungkan medali kepada mantan pebasket dunia, Kareem Abdul-Jabbar dalam upacara Presidential Medal of Freedom di Gedung Putih di Washington, AS, 22 November 2016. REUTERS

Setelah menyelesaikan sekolahnya dari Power Memorial Academy, dia melanjutkan pendidikannya University of California at Los Angeles (UCLA). Di sana dia mengambil jurusan Sejarah dan Bahasa Inggris. Selama menjadi mahasiswa, dia juga bergabung ke tim bola basket UCLA dan menempati posisi Center.

Selama di sana dia membawa timnya menang sebanyak 88 kali dan kalah sebanyak dua kali. Ia juga mendapat banyak gelar selama menjadi mahasiswa. Player of the Year sebanyak dua kali, First Team All sebanyak tiga kali dan menjuarai NCAA Basket Ball Champion Teams tiga kali berturut dan menjadi peraih anugerahnya sebagai NCAA The Most Player di setiap tahunnya.

Selama menjadi mahasiswa ini juga Kareem Abdul-Jabbar mempelajari Islam yang kemudian pindah memeluk agama Islam. Ia terkenal dermawan karena berbagai kegiatan kemanusiaannya, salah satunya pernah menjual trofi dan cincin juara NBA miliknya untuk disumbangkan. Empat cincin juara, tiga trofi MVP, dan memorabilia ini dijual dengan harga nyaris tiga juta USD untuk disumbangkan ke program pendidikan pemuda. Ini karena ia menginginkan untuk memberi kesempatan para pemuda untuk mengubah hidup mereka.

Advertising
Advertising

TIM TEMPO

Pilihan editor : Dermawan, Legenda Basket Kareem Abdul-jabbar Jual Trofi dan Cincin Juara NBA untuk Disumbangkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

38 menit lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

10 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

11 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

12 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

14 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya