Ji Eun-hee, Birdie tanpa Kata

Reporter

Editor

Senin, 20 Juli 2009 14:04 WIB

AP Photo/Paul Connors

TEMPO Interaktif, Bahasa Inggrisnya masih terbata-bata. Ji Eun-hee mengungkapkan kegembiraan kepada para wartawan yang mengerumuni pegolf dari Korea Selatan itu. Di Bethlehem, Pennsylvania, gadis berusia 23 tahun tersebut memenangi salah satu turnamen mayor bergengsi, Amerika Terbuka, Minggu pekan lalu.

"Saya sebelumnya tak pernah memimpikan hal ini, tapi, ya, saya sudah melakukannya," kata Ji melalui penerjemah. "Saya kira ini momen termanis yang tak terlupakan dalam hidup saya."

Untuk kesekian kalinya dalam dua tahun terakhir, pegolf Korea Selatan menunjukkan kegemilangannya. Tahun lalu mereka memboyong tiga dari empat gelar turnamen mayor yang ada. Tahun ini, sampai pekan lalu, pegolf perempuan Korea merebut enam gelar tur Asosiasi Golf Profesional Wanita (LPGA) dan tiga di antaranya secara berturut-turut.

Tiga yang terakhir itu adalah kemenangan Shin Jiyai pada Turnamen Wegmans, sukses Yi Eunjung pada Jamie Farr Owens Corning Classic, dan keberhasilan Ji pada Amerika Terbuka. Ji menjadi pegolf Korea keempat yang sukses di Amerika Terbuka setelah Pak Se-ri (1988), Birdie Kim (2005), dan Park In-bee tahun lalu.

Di daftar ranking dunia, Lorena Ochoa (Meksiko) dan Yani Tsen (Taiwan) memang masih berada di peringkat pertama dan kedua. Tapi lihatlah pada daftar pengumpul uang hadiah terbanyak. Di sana bertengger Shin Jiyai pada posisi pertama dengan uang US$ 1.077.451 (hampir Rp 11 miliar). Rekannya, Kim In-kyung, Ji Eun-hee, Kim Song-hee, dan Choi Na Yeon, masing-masing berada di posisi ke-3, ke-5, ke-11, dan ke-14.

Separuh dari 24 ranking teratas dunia berasal dari Negeri Ginseng. Delapan dari 16 peserta yang masuk ke putaran final Amerika Terbuka dari Korea pula. Secara keseluruhan, 47 pegolf wanita Korea meruah di berbagai tur LPGA tahun ini.

Ancaman invasi dari Asia, terutama dari Korea, itu sudah ditengarai oleh para pegolf veteran asal Australia sekitar lima setengah tahun lalu. "Pegolf Asia sedang membunuh tur kami. Mereka tanpa ekspresi, mereka menolak berbahasa Inggris," kata salah seorang dari mereka.

Meski golf adalah olahraga individual, sosialisasi di antara para atletnya terkenal kental, bahkan sampai keluarga mereka. Pegolf Korea Selatan, seperti Ji, gagap berbahasa Inggris. Kendala ini menjadi masalah saat mereka bersosialisasi dengan pegolf dari Amerika atau Eropa.

Masalah ini menjadi serius bagi LPGA karena keterkaitan dengan masalah sponsor. Konferensi pers yang sepi karena sang narasumber tak bisa berbahasa Inggris bisa mengurangi daya jual golf.

Komisioner LPGA Carolyn Bivens sempat mengeluarkan aturan melarang pemain yang tak bisa berbahasa Inggris pada tahun kedua keikutsertaan mereka di tur. Dua pekan setelah dinyatakan, tahun lalu, Bivens mencabut pernyataannya karena mendapat serangan dari banyak pihak.

Sebagai gantinya, LPGA merancang beberapa program pelatihan bahasa Inggris bagi mereka yang belum lancar. Semua pegolf Korea ikut dalam program itu. Meski, seperti Ji, mereka tetap tak lancar berbahasa Inggris.

Menurut seorang wartawan dari JNA Golf, yang terbit di Seoul, sebenarnya pangkalnya ada pada kultur. "Beberapa pemain Korea sangat malu dan merasa tidak nyaman berbahasa Inggris di depan media. Dalam kultur Korea, kami tidak suka berbicara di depan publik atau di depan media. Kami selalu ingin menjadi sempurna. Bila tidak, kami takut untuk mengatakan apa pun."

Atlet wanita Korea lebih suka berkumpul dengan orang tua mereka, yang mendampingi melewati tur, saat senggang. Bila tidak, mereka berkumpul dengan sesama atlet Korea.

Bukan berarti mereka anti terhadap orang lain atau bahasa lain. Yoora Kim, misalnya, selalu memasang iPod di telinganya saat bertanding. Isinya pelajaran bahasa Inggris. Beberapa yang lain memutar film Hollywood dengan menutup terjemahan bahasa Korea yang ada di bawah layar.

"Salah seorang atlet mengatakan kepada saya bahwa dia belajar bahasa Inggris dari mendengarkan syair-syair lagu rock dari Korn," kata Lisa Mickey, manajer komunikasi Duramed Futures Tour dari LPGA.

Sekitar 30 atlet golf wanita Korea berkumpul di yayasan sosial Ronald McDonald House di Toledo, Ohia, tiga pekan lalu. Chung Il-mi dan Park In-bee membersihkan rumah 14 kamar yang digunakan untuk menampung anak-anak miskin pengidap kanker itu. Birdie Kim dan Meena Lee juga. Dan Jeon Jang membawa brownies buatannya sendiri untuk anak-anak.

Tuduhan asosial kepada pegolf Korea mentah karenanya. Dan, di lapangan, poin-poin dari eagle serta birdie toh memang tak membutuhkan bahasa apa pun, termasuk bahasa Inggris. Korea Selatan kini yang terbaik.

BERBAGAI SUMBER | ANDY M

Berita terkait

3 Rekor Tercipa dalam Kejurnas Golf Junior Indonesia 2024

9 Februari 2024

3 Rekor Tercipa dalam Kejurnas Golf Junior Indonesia 2024

Tiga rekor tercipa dalam Kejurnas Golf Junior Indonesia 2024 yang berlangsung di Jabebeka.

Baca Selengkapnya

Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo, Anak Tommy Soeharto yang Akan Buat Lapangan Golf Rp 1,2 T

8 Februari 2024

Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo, Anak Tommy Soeharto yang Akan Buat Lapangan Golf Rp 1,2 T

Nama putra sulung Tommy Soeharto, Darma Mangkuluhur Hutomo tengah menjadi sorotan publik usai dikabarkan akan membuat lapangan golf senilai Rp 1,2 T.

Baca Selengkapnya

Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

7 Februari 2024

Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

Aldila Sutjiadi tak menampik kerap merasa jenuh dengan olahraga tenis, dia pun menjadikan golf dan wisata kuliner sebagai pelarian.

Baca Selengkapnya

Momen Jokowi dan Airlangga Hartarto Naik Mobil Listrik Golf Buggy

7 Januari 2024

Momen Jokowi dan Airlangga Hartarto Naik Mobil Listrik Golf Buggy

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terlihat sedang naik mobil listrik golf buggy.

Baca Selengkapnya

Teken Kontrak dengan LIV Golf yang Didanai Arab Saudi, Jon Rahm Diskors oleh PGA Tour

12 Desember 2023

Teken Kontrak dengan LIV Golf yang Didanai Arab Saudi, Jon Rahm Diskors oleh PGA Tour

Karena tampil di LIV Golf, nama Jon Rahm dihapus dari daftar poin kelayakan Piala FedEx.

Baca Selengkapnya

Kisah Ratna di Indonesian Masters 2023 dan Peran Penting Caddy bagi Pegolf Profesional

21 November 2023

Kisah Ratna di Indonesian Masters 2023 dan Peran Penting Caddy bagi Pegolf Profesional

Peran penting caddy bagi seorang pegolf profesional terlihat di arena turnamen golf BNI Indonesian Masters 2023.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Penerima Fasilitas Kepabeanan Ekspor Perlengkapan Golf ke Jepang

17 Oktober 2023

Perusahaan Penerima Fasilitas Kepabeanan Ekspor Perlengkapan Golf ke Jepang

Bea Cukai Yogyakarta senantiasa berkomitmen menjalankan perannya dalam memberikan asistensi terhadap industri dalam negeri untuk memfasilitasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Pasang Portal Cegah Kekerasan, Sekuriti Perumahan Jadi Korban Penganiayaan Pakai Stick Golf

13 Oktober 2023

Pasang Portal Cegah Kekerasan, Sekuriti Perumahan Jadi Korban Penganiayaan Pakai Stick Golf

Polres Metro Depok telah menangkap tersangka penganiayaan itu. Seperti apa kronologinya?

Baca Selengkapnya

Pabrik Bola Golf di Taiwan Meledak, Petugas Pemadam Kebakaran Jadi Korban

23 September 2023

Pabrik Bola Golf di Taiwan Meledak, Petugas Pemadam Kebakaran Jadi Korban

Kebakaran hebat melanda pabrik bola golf di Taiwan. Enam tewas termasuk petugas pemadam kebakaran.

Baca Selengkapnya

Asian Games 2023: Kontingen Golf Indonesia Batal Bertanding, Ketua NOC Ungkap Penyebabnya

19 September 2023

Asian Games 2023: Kontingen Golf Indonesia Batal Bertanding, Ketua NOC Ungkap Penyebabnya

Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan pihaknya sudah berupaya mengikutsertakan kontingen golf Indonesia di Asian Games 2023.

Baca Selengkapnya