Pelajaran dari Simone Biles di Olimpiade Paris 2024: Tentang Ketidaksempurnaan dan Energi Bangkit

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Selasa, 6 Agustus 2024 20:27 WIB

Atlet senam asal Amerika, Simone Biles. Foto: Instagram/@simonebiles

TEMPO.CO, Jakarta - Olimpiade Paris 2024 sudah berakhir untuk para atlet senam. Tetapi ada pelajaran berharga yang masih bisa diambil dari arena tersebut, yakni transformasi mental Simone Biles, pesenam Amerika Serikat yang kerap dianggap sebagai pesenam terbaik sepanjang masa atau GOAT (Greatest of All Time).

Dalam Olimpiade Paris 2024 ini, Biles mendapatkan tiga medali emas dan satu medali perak. Dia memang tak berhasil memenangkan semua nomor yang dia ikuti. Namun, Biles telah mengajarkan kepada kemanusiaan secara umum, bahwa manusia itu tidak sempurna tapi di balik ketidaksempurnaan itu ada energi bangkit yang hebat yang patut diteladani semua orang, khususnya atlet.

Tiga tahun silam, Biles tiba-tiba mundur dari kompetisi, pada nyaris semua nomor yang seharusnya dia ikuti dalam Olimpiade Tokyo 2020, ketika dia digadang-gadang bakal mengukuhkan diri sebagai pesenam terbesar sepanjang masa yang bisa melampaui total emas yang dikumpulkan legenda-legenda seperti Larisa Latynina, Vera Caslavska, dan Nadia Comaneci.

Simone Biles memamerkan medali emas yang diraih di Olimpiade Paris 2024. REUTERS/Hannah Mckay TPX IMAGES OF THE DAY

Saat itu pula dia menjadi tambatan untuk tim Amerika Serikat untuk mendominasi senam putri Olimpiade Tokyo itu. Biles masih berusia 19 tahun ketika membuat dunia terperangah oleh aksinya pada Olimpiade Rio 2016 manakala dia memenangkan medali emas nomor semua alat, kuda lompat, senam lantai dan beregu putri.

Tapi pada Olimpiade Tokyo tak dinyana dia mundur dari hampir semua nomor yang diikutinya, termasuk senam lantai dan semua alat yang menjadi andalannya, karena disorientasi.

Dia merasa beban mentalnya lebih besar dari kesiapan fisik dalam memenuhi ekspektasi rekan-rekan sebangsanya dan dunia senam, untuk menjadi atlet senam terbesar sepanjang masa.

Advertising
Advertising

Dari dia pula, istilah "kesehatan mental" bagi atlet, menjadi tema besar dalam Olimpiade Tokyo 2020, sampai kini. Biles bahkan pernah terpikir pensiun, ketika dia sudah bertabur begitu banyak medali, khususnya dari berbagai kejuaraan dunia.

Biles tak tahu apa yang mesti dilakukannya setelah mundur dari Olimpiade Tokyo. Dia sempat mengira tak akan bisa lagi beraksi di atas matras senam kompetisi.

Selanjutnya: Bagaimana dia kembali?

<!--more-->

Proses Biles Kembali ke Arena

Namun, pelan tapi pasti dia kembali melirik senam. Awalnya hanya mengunjungi gimnasium milik ibundanya, demi sekadar bertemu teman dan bersenda gurau dengan mereka. Tetapi setelah itu Biles menjadi serius, walau tak ada yang tahu tujuannya, termasuk ibundanya, yang berperan besar dalam pemulihan mentalnya.

Dia akhirnya benar-benar kembali menekuni senam dengan berkompetisi pada 2023. Ajaib, dia masih tetap hebat, dan mendominasi arena, sampai kemudian memenuhi panggilan negaranya untuk memperkuat lagi tim senam dalam Olimpiade Paris.

Berusia 27 tahun, dia menjadi pesenam putri tertua dalam kurun 72 tahun terakhir yang menjuarai nomor semua alat, setelah mengungguli seteru abadi Rebeca Andrade dari Brazil. Dia juga meraih emas bersama rekan-rekannya dalam nomor semua alat beregu.

Dia melanjutkan sukses itu dengan menjuarai nomor kuda lompat setelah memamerkan gerakan melompat dengan tingkat kesulitan tinggi yang dikenal dengan "Biles II", demi memastikan medali emas kuda lompat pertamanya dalam Olimpiade.

Tetapi pada akhir kompetisi senam Olimpiade Paris 2024 pada Senin 5 Agustus kemarin, Biles gagal mendapatkan medali emas, setelah tanpa medali dalam balok keseimbangan. Dia meraih medali perak dari nomor senam lantai.

Pesenam AS Simone Biles meraih emas Olimpiade Paris 2024. REUTERS/Dylan Martinez TPX IMAGES OF THE DAY

Total, dia mendapatkan tiga medali emas dan satu medali perunggu dari Paris 2024. Dia pun meninggalkan Paris bersama rekor medali yang membuat siapa pun tercengang. Empat medali dari Paris itu telah membuatnya mengoleksi total 41 medali kejuaraan dunia dan Olimpiade, yang 30 keping di antaranya medali emas.

Dari tiga Olimpiade yang dia ikuti sejauh ini, Biles total mendapatkan 11 medali yang di antaranya tujuh medali emas. Jumlah itu sama dengan yang diraih legenda senam Cekoslovakia, Vera Casklacska, yang juga di antaranya tujuh emas, dari Olimpiade 1960, 1964 dan 1968.

Dia memang belum bisa melampaui pencapaian Larisa Latynina dari Uni Soviet yang mengumpulkan 18 medali yang 9 di antaranya medali perak dari Olimpiade 1956, 1960 dan 1964. Tetapi total 41 medali yang 30 di antaranya emas dari tiga Olimpiade dan berbagai kejuaraan dunia, membuatnya tak bisa disaingi siapa pun.

Selanjutnya: Keberhasilan atasi masalah mental

<!--more-->

Twisties

Yang paling mempesona dari pencapaian Biles mungkin adalah keberhasilan dalam mengobati cedera mental yang membuatnya mundur dari Olimpiade Tokyo. Dia pun baru bisa dibujuk kembali memperkuat tim senam Amerika Serikat pada saat-saat terakhir.

Dia mengaku masih mengalami masalah "kesehatan mental" yang kerap disebut "twisties".

"Twisties" atau gerakan memutar, menurut Cleveland Clinic, adalah gangguan komunikasi seketika antara tubuh dan otak seorang atlet, yang menyebabkan seorang pesenam tak bisa merasakan posisi tubuhnya terhadap tanah.

Tetapi Biles kini sudah bisa mengatasi masalah yang membuatnya mengalami disorientasi itu sampai mundur di tengah kesengitan kompetisi senam Olimpiade Tokyo tiga tahun lalu.

Simone Biles. (Foto: Instagram/Simone Biles)

Dari sana pula Biles mendapatkan pelajaran penting mengenai relasi kuat antara kesehatan fisik dan kesehatan mental, sampai kemudian nyaring memproklamirkan bahwa "kesehatan fisik adalah kesehatan mental."

Dan itu tak sekadar kata-kata, karena dia tunjukkan pula dengan perubahan sikap selama Olimpiade Paris 2024.

Kini dia lebih sering tersenyum, bahkan tertawa, seakan tak ada beban yang dipikulnya padahal mungkin masih seberat tiga tahun lalu.

Bahkan saat dia kalah dari Rebeca Andrade dalam senam lantai, dia sama sekali tak terlihat kecewa atau terpukul, walau hanya dipisahkan oleh poin yang sangat tipis.

Dia justru tampil lebih percaya diri dan lebih ceria nan gembira. Dan mungkin ini menjadi salah satu faktor, mengapa dalam usia yang sudah terlalu tua untuk seorang pesenam, Biles bisa meraih medali, tak tanggung-tanggung, tiga emas dan satu perak.

Apa yang dilalui Biles adalah bahan ajar penting bahwa olahraga prestasi, apa pun cabangnya, membutuhkan mental yang sehat, tak melulu fisik yang sehat.

Faktanya, tak sedikit atlet top dunia yang gagal karena fisik dan teknik yang prima tidak diimbangi oleh mental yang kuat, yang bisa termasuk kekhawatiran tak bisa memenuhi target dan ekspektasi orang-orang yang mendukungnya.

Simone Biles menawarkan formula untuk menyeimbangkan kesehatan fisik dan kesehatan mental seperti itu. Siapa pun, atlet cabang apa pun, bisa mengadopsi formula Biles ini.

Pilihan Editor: Daftar Lengkap Peraih Medali Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024: Cina Juara Umum dengan 2 Emas, Indonesia 1 Perunggu

Berita terkait

Atlet Tembak Korea Kim Ye-ji Jadi Brand Ambassador Louis Vuitton Setelah Viral di Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Atlet Tembak Korea Kim Ye-ji Jadi Brand Ambassador Louis Vuitton Setelah Viral di Olimpiade Paris 2024

Siapa sangka atlet tembak bisa banting stir menjadi model brand mewah Louis Vuitton. Simak kisah Kim Ye-Ji yang gemilang di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Lolos ke Semifinal Hong Kong Open 2024, Jonatan Christie Merasa Bisa Tampil Lebih Baik

6 hari lalu

Lolos ke Semifinal Hong Kong Open 2024, Jonatan Christie Merasa Bisa Tampil Lebih Baik

Sebelum lolos ke semfinal Hong Kong Open 2024, Jonatan Christie mengaku sempat kehilangan kepercayaan diri usai gagal di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Peraih Emas Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo, Gagal Raih Medali Nomor Speed Perorangan Putra di PON 2024

8 hari lalu

Peraih Emas Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo, Gagal Raih Medali Nomor Speed Perorangan Putra di PON 2024

Atlet panjat tebing Kalimantan Barat peraih emas Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo, gagal meraih medali nomor speed perorangan putra PON 2024.

Baca Selengkapnya

Tampil di PON 2024 Usai Raih Emas Olimpiade, Veddriq Leonardo Terkesan dengan Keramahan Masyarakat Aceh

12 hari lalu

Tampil di PON 2024 Usai Raih Emas Olimpiade, Veddriq Leonardo Terkesan dengan Keramahan Masyarakat Aceh

Atlet panjat tebing Veddriq Leonardo sangat terkesan dengan keramahtamahan masyarakat Aceh di PON 2024.

Baca Selengkapnya

Atlet Lari Maraton Uganda Rebecca Cheptegei Terbakar setelah Diduga Disiram Bensin Pacarnya

16 hari lalu

Atlet Lari Maraton Uganda Rebecca Cheptegei Terbakar setelah Diduga Disiram Bensin Pacarnya

Atlet lari maraton Uganda Rebecca Cheptegei mengalami luka bakar sekujur tubuhnya hingga 75 persen.

Baca Selengkapnya

Walau Diguyur Hujan, Ribuan Warga Pontianak Sambut Peraih Medali Emas Olimpiade Veddriq Leonardo

29 hari lalu

Walau Diguyur Hujan, Ribuan Warga Pontianak Sambut Peraih Medali Emas Olimpiade Veddriq Leonardo

Peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 Veddriq Leonardo diarak keliling kota Pontianak setelah penyambutan di Bandara Supadio.

Baca Selengkapnya

Jelang Japan Open 2024, Fajar / Rian Pastikan Adaptasi Berjalan Lancar

31 hari lalu

Jelang Japan Open 2024, Fajar / Rian Pastikan Adaptasi Berjalan Lancar

Fajar / Rian fokus mempersiapkan diri menjelang Japan Open 2024 dan sudah melupakan kegagalan di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 Veddriq Leonardo Bakal Disambut Meriah saat Tiba di Pontianak

31 hari lalu

Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 Veddriq Leonardo Bakal Disambut Meriah saat Tiba di Pontianak

Pj Gubernur Kalbar, Harisson mengungkapkan bagaimana persiapan penyambutan kedatangan Veddriq Leonardo, peraih medali emas Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

JK Rowling, Elon Musk Hingga Trump Dilaporkan Karena Sebut Petinju Imane Khelif Seorang Pria

33 hari lalu

JK Rowling, Elon Musk Hingga Trump Dilaporkan Karena Sebut Petinju Imane Khelif Seorang Pria

Petinju putri Aljazair, Imane Khelif, melaporkan penulis novel JK Rowling dan Elon Musk ke pengadilan Paris. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Gagal di Olimpiade Paris 2024, Fajar / Rian Ingin Bangkit dan Berusaha Lagi di Japan Open 2024

34 hari lalu

Gagal di Olimpiade Paris 2024, Fajar / Rian Ingin Bangkit dan Berusaha Lagi di Japan Open 2024

Fajar / Rian akan berusaha bangkit dari kegagalan di Olimpiade Paris 2024 dengan tampilkan performa lebih kuat pada di Japan Open 2024.

Baca Selengkapnya