Tanpa Persiapan, Tiga Pembalap Sepeda Dikirim ke Dubai
Senin, 22 Maret 2010 18:37 WIB
"Melihat persiapan yang kurang, kami tidak berani menetapkan target emas pada kejuaraan tahun ini," kata Sofian Ruzian, Wakil Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) saat ditemui di kantornya, Senin (22/3).
Sofian mengakui program latihan untuk ketiga pembalap andalan Indonesia itu kurang intensif usai SEA Games Laos kemarin, mereka dibiarkan berlatih sendiri-sendiri tanpa pengawasan ketat sehingga kurang maksimal. Dengan persiapan seperti itu, Sofian menilai cukup berat untuk bersaing dengan negara-negara Asia lainnya.
Padahal pada kejuaraan tahun lalu di Kalimantan Timur, Santia berhasil meraih emas di nomor tracking omnium. Catatan Ryan yang berhasil menggondol emas di SEA Games kemarin pun sangat bagus yaitu kecepatan sekitar 48 kilometer/jam. Tonton juga meraih medali perak di Laos. "Waktu itu persiapannya lebih terkontrol," kata Sofian.
Santia juga mengakui latihan yang dijalaninya sejak Januari hingga sekarang kurang maksimal karena dia hanya berlatih sendiri di Velodrom, Rawa Mangun, Jakarta. "Di kejuaraan Asia besok, saya belum berani berbicara target," kata Santia.
Ketua Umum ISSI, Fanny Tanjung sebelumnya juga mengatakan bahwa pengiriman pembalap ke Dubai pada kejuaraan Asia itu dijadikan sebagai ajang try out sebelum maju ke Asian Games Guangzhou November mendatang. Hasil pertandingan ini, kata Fanny akan dijadikan bahan evaluasi.
Sofian menambahkan para pembalap pelatnas direncanakan akan mengikuti latihan pemusatan bersama di Rawa Mangun pada awal April untuk pembenahan fisik dan endurance sebelum berlatih spesialisasi secara terpisah-pisah. "Rencananya minimal selama seminggu," kata Sofian.
Pada saat pemusatan latihan bersama tersebut, ISSI akan mengumumkan program latihan baru untuk atlet balap karena ada pergantian pelatih pelatnas persiapan Asian Games 2010. Sofian mengemukakan pelatih roadrace akan diganti Munaji (sebelumnya Endang Subagyo), pelatih BMX dipegang Dadang Haris Purnomo menggantikan Oki Respati, tetapi pelatih tracking tetap Nur Rohman. "Itu keputusan Ketua Umum," kata Sofian.
RINA WIDIASTUTI