Roddic, yang menempati unggulan keenam, akan berhadapan dengan Tomas Berdych di final setelah petenis Republik Cek itu mengalahkan Robin Soderling dari Swedia 6-2, 6-2. Berdych memburu gelar keduanya di seri Masters 1000 setelah juara di Paris 2005. Ia sukses menumbangkan pemain nomor satu dunia, Roger Federer, di babak keempat.
Roddick, yang juga mantan pemain nomor satu dunia, mengungkapkan keyakinannya bakal bisa menghadang “pembunuh raksasa” dari Republik Cek itu setelah berhasil bangkit dari ketertingalan di set pertama dari Nadal di stadion di Key Biscane.
“Saya mengambil banyak risiko dalam dua set terakhir,” kata Roddick yang maju ke ke final seri Masters untuk kedua kali setelah kalah dari pemain Kroasia, Ivan Ljubicic, di Indian Wells bulan lalu.
Roddick mengatakan semula berusaha melakukan adu pukulan dengan Nadal dari baseline dan kemudian memotong pengembalian bintang tenis Spanyol itu. Tapi, taktik itu ternyata tidak berhasil. Petenis Amerika itu kemudian mengubah taktik dengan sering maju ke depan jaring untuk memaksa Nadal keluar dari daerah permainannya dan taktik itu berhasil.
Nadal tidak memenangi turnamen sejak Roma Masters, Mei tahun lalu, tapi unggulan keempat itu tampaknya akan meraih gelar pertamanya setelah mendominasi set pertama dalam cuaca yang cerah.
Nadal memenangi lima dari tujuh pertemuan sebelumnya dengan Roddick dalam enam tahun terakhir. Modal keunggulan dari rekor pertemuan itu tampak akan berlanjut setelah petenis dengan pukulan tangan kiri itu mematahkan servis Roddick di game ketiga, melalui pukulan forehand silang yang memukau.
Nadal memenangi set pertama tapi ceritanya berbeda di set kedua ketika Roddick mematahkan servis petenis Spanyol itu di game kedelapan dengan sepasang pukulan forehand.
Setelah menyamakan kedudukan di set kedua, Roddick lebih percaya diri. Pemain berusia 27 tahun dari Nebraska itu mematahkan servis Nadal untuk unggul 2-1, setelah pukulan forehand petenis Spanyol yang lagi tertekan itu membentur jaring. Roddick mengamankan giliran servis dengan pukulan yang keras dan kemudian meraih kemenangan dengan kembali mematahkan servis Nadal.
Meski kalah, Nadal puas dengan permainannya. Di Indian Wells, pemain Spanyol berusia 23 tahun itu kalah di semifinal dari Ljubicic. “Saya hanya harus mempertahankan kerja seperti ini, terus memperbaiki permainan. Anda tahu, dua semifinal berturut-turut. Ini dua seri Marters 1000 pertama musim ini buatku. Hasilnya positif untuk saya di lapangan keras Amerika,” kata petenis yang kini menempati nomor tiga dunia itu.
“Saya main bagus. Saya punya pertandingan-pertandingan yang sangat baik dalam dua turnamen. Itu hal positif. Hal terburuk saya kalah di dua semifinal dalam tiga set,” Nadal melanjutkan. REUTERS | LOS ANGELES TIMES | PRASETYO