TEMPO Interaktif, Lyon - Selama ini, Franck Ribery dan Arjen Robben, dikenal sebagai momok paling berbahaya di Bayern Muenchen. Tapi FC Hollywood boleh menambahkan satu nama lagi; Ivica Olic.
Striker Kroasia berusia 30 tahun itu mencetak hattrik bagi Bayern saat mengalahkan Olympique Lyon pada leg kedua semifinal Liga Champions, Rabu dini hari. Kemenangan yang meloloskan Bayern ke final untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun.
Ini adalah gol kelima di empat laga terakhirnya di kancah Eropa bagi pemain yang pernah memperkuat tujuh klub ini. Dan ini adalah gol krusial kedua setelah satu gol lainnya menyingkirkan Manchester United di perempat final.
Olic menggambarkan penampilannya sebagai "yang terbaik dalam karir saya." Tapi Bayern masih membutuhkan gol-golnya menghadapi Inter Milan atau Barcelona di final 22 Mei mendatang.
"Saya pikir penampilan saya ketika melawan Manchester United adalah yang terbaik, tetapi yang satu ini, lebih baik," kata Olic. "Saya tidak bisa menemukan kata-kata mengungkapkan kebahagiaan saya. Mencetak tiga gol dalam pertandingan tersebut adalah luar biasa."
Bayern memenangkan gelar Eropa empat kali. Terakhir ketika mengalahkan Valencia dalam adu penalti pada tahun 2001.
Olic menjadi pemain yang membuyarkan banyak harapan lawan. Ia mencetak gol injury time saat Bayern menang 2-1 di leg pertama melawan Manchester United. Ia kemudian mencetak satu gol lain di Old Trafford saat Manchester United memimpin 3-0.
Selama menjadi pelatih Ajax dan tim nasional Belanda, bos Bayern Louis van Gaal bekerja dengan penyerang seperti Patrick Kluivert dan Ruud van Nistelrooy. Tapi van Gaal terkesan dengan kerja keras Olic.
"(Olic) sangat fantastis. Dia mencetak tiga gol dan bekerja sangat keras sepanjang pertandingan. Dia sangat penting dengan cara kita bermain," kata Van Gaal. "Anda benar-benar bisa mengandalkannya baik sebagai pelatih dan rekan tim."
Arjen Robben mencetak gol lebih banyak untuk Bayern dari Olic musim ini, tapi sikap Olic membuat pemain sayap Belanda memujinya. "Ia luar biasa. Yang saya suka dari dia adalah dia selalu memberikan 100 persen setiap pertandingan," kata Robben.
"Dia terus berlari dan kadang-kadang Anda harus menghentikannya. Dia begitu energik, pemain hebat dan sangat penting bagi kami," tambahnya.
Lahir di Davor, Kroasia, pada 14 September 1979, Olic memulai karirnya 14 tahun yang lalu dengan NK Marsonia (1996-1998). Ia kembali ke sana (2000-2001) setelah sempat memperkuat klub Jerman Hertha Berlin (1998-2000).
Selanjutnya ia bergabung dengan NK Zagreb (2001-202) ketika ia mencetak gol 21 dalam 29 pertandingan. Penampilannya membuat Dinamo Zagreb kesengsem. Selasa satu musim (20002-2003) ia mencetak 16 gol di 27 permainan sehingga mencuri perhatian CSKA Moskow.
Ia bergabung dengan klub Rusia itu selama empat musim (2003-2007) dengan torehan 35 gol dalam 78 pertandingan dan memenangkan beberapa gelar liga Rusia dan Piala UEFA pada tahun 2005.
Olic kembali ke Jerman bersama Hamburger SV. Ketika di klub ini (2007-2009), ia mencetak gol krusial bagi Kroasia saat menang 3-2 atas Inggris dalam kualifikasi Piala Eropa yang berujung pada pemecatan Steve McLaren sebagai manajer Inggris.
Setelah tiga musim di Hamburger, dia mendapat klub yang pantas yaitu Bayern Muenchen. Dan kini Bayern memetik hasilnya.
AP | REUTERS | RAJU FEBRIAN