TEMPO Interaktif, Jakarta - Petenis andalan tim Davis Indonesia, Christopher Rungkat turun di nomor ganda berpasangan dengan Ketut Nesa Artha. Pasangan ini awalnya diharapkan bisa mengimbangi pasangan kembar Thailand Sanchai Ratiwatana/Sonchat Ratiwatana tetapi gagal.
Christo/Nesa menyerah pada pasangan peringkat 97 dunia ini setelah berjuang empat set, 7-6 (2), 4-6, 4-6, 3-6 pada pertandingan Piala Davis di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (10/7). Sehingga kedudukan sementara Thailand unggul 2-1 atas Indonesia.
"Sebenarnya kita berharap bisa mencuri poin dari nomor ganda, maka kita menurunkan Christo," kata Surya Wijaya, Kapten tim Davis Indonesia, Sabtu (10/7). Awalnya pasangan ganda yang akan bermain adalah Nesa dengan David Agung Susanto.
Christo/Nesa sebagai tuan rumah yang mendapat dukungan lebih dari penonton tampil percaya diri di awal pertandingan. Pasangan Indonesia ini berhasil mencuri set pertama melalui tie break. Kemenangan ini membuat mereka semakin percaya diri saat memasuki set kedua.
Permainan Christo/Nesa menjadi kacau setelah wasit menyatakan pengembalian bola dari pasangan Thailand yang tipis di garis belakang saat poin 30-30 pada kedudukan 3-3 set kedua itu masuk. Sejak itu pasangan Indonesia ini banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga dengan mudah si kembar Ratiwana memenangkan set kedua. Di set ketiga dan keempat, Christo/Nesa banyak kehilangan poin di angka-angka kritis.
Christo mengaku konsentrasinya memang buyar di pertengahan set kedua itu. "Sejak itu, konsentrasi saya kurang," katanya. Christo mengaku telah berusaha sebaik-baiknya. Secara teknik, menurut Christo tidak kalah dari lawan. "Penyelesaian di saat angka kritis itu kita yang kurang, mereka lebih stabil karena sering mengikuti turnamen besar internasional," kata Christo.
Pada pertandingan hari terakhir besok (11/7), Christo akan kembali bermain menghadapi unggulan pertama Thailand Kittiphong Wachiramanowong. Apabila ia menang, kedudukan akan menjadi seimbang 2-2 sekaligus memaksakan pertandingan penentuan antara Sunu Wahyu Trijati melawan unggulan kedua Thailand, Weerapat Doakmaiklee.
Christo optimistis bisa meraih kemenangan saat menghadapi Kittiphong karena ia baru saja mengalahkan Kittiphong pekan kemarin di kejuaraan Mens Future. "Saya sudah tahu tipe permainannya dan juga kelemahannya," kata Christo yang mengaku telah mengenal Kittiphong sejak masih junior. Mereka pernah bertemu 4 kali, Christo hanya sekali kalah.
Sunu menilai peluang Indonesia masih terbuka lebar. "Saya akan berusaha keras," kata Sunu.
RINA WIDIASTUTI