TEMPO Interaktif,Jakarta:Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) menyambut gembira cabang biliar menjadi salah satu dari empat cabang olahraga tambahan yang sedang diusulkan pengurus Program Indonesia Emas (Prima) maju ke Asian Games di Guangzhou, 12-27 November mendatang. Apabila usulan Prima itu disetujui Dewan Pelaksana, Rita Subowo selaku Ketua KONI/KOI, POBSI akan mengajukan dua nama atlet andalannya, yaitu Irzal A. Nasution dan Ricky Yang.
“Apabila benar kami mendapat jatah, kami akan mengusulkan Irzal dan Ricky,” kata Andy K. Budi Setiawan, Sekretaris Eksekutif Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia, ketika dihubungi Tempo, Kamis (19/8).
Andy mengaku sangat terkejut ketika mendapat kabar tersebut dari Komite Olimpiade Indonesia tadi pagi. Ia tidak menyangka usulan permintaan jatah ke Guangzhou yang dikirimkan ke Prima mendapat respon baik. Dalam usulan itu, Andy memaparkan laporan kegiatan cabang biliar terbaru serta prestasi atletnya. “Ini kejutan yang menyenangkan,” katanya.Sebelumnya, POBSI sudah pesimistis bisa mengirim atletnya ke Asian Games.
Menurut Andy, Irzal merupakan pemain biliar amatir berpotensi besar. Pebiliar berusia 23 tahun ini secara mengejutkan berhasil menjadi finalis Guinness World Series of Pool sepuluh bola yang digelar di Jakarta, akhir Juli lalu. Pada kejuaraan itu mampu mengalahkan pebiliar kelas dunia, seperti Juara Dunia Biliar 2004, Alex Pagulayan (Filipina), Juara Asian 2007 dan 2008, Chang Jung Ling, dan Juara Dunia 2006 Dan Ronato Alcano. “Prestasi itu dasar usulan kami,” katanya.
Sebagai pendampingnya, Andy menambahkan, pebiliar senior Ricky menjadi nama yang tepat. Peraih perak SEA Games Laos 2009 ini mempunyai kematangan dalam bermain. Jam terbang serta pengalaman pebiliar yang menjadi brand ambasador Guinness Indonesia ini tidak diragukan lagi, terakhir Ricky menjadi juara Filipina Terbuka 2009.
Apabila dua nama itu disetujui, Andy menambahkan keduanya akan turun di nomor perorangan dan beregu. Melihat permainannya, ia optimistis mereka bisa mendapat medali di Guangzhou. “Kita lihat nomor yang dipertandingkan dulu,” kata Andy. Ia berencana berkoordinasi dengan pengurus POBSI lain untuk membahas persiapan selanjutnya selagi menunggu kepastian resmi dari Prima.
Mengenai kemungkinan melakukan try out keluar di sisa waktu tiga bulan menjelang laga di Guangzhou, Andy belum bisa memastikan. Menurutnya, pertandingan biliar di Luar Negeri cukup banyak. “Kita tunggu dulu kepastiannya,” kata Andy yang mengaku akan memberitahu Irzal dan Ricky setelah semuanya final.
RINA WIDIASTUTI
“Apabila benar kami mendapat jatah, kami akan mengusulkan Irzal dan Ricky,” kata Andy K. Budi Setiawan, Sekretaris Eksekutif Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia, ketika dihubungi Tempo, Kamis (19/8).
Andy mengaku sangat terkejut ketika mendapat kabar tersebut dari Komite Olimpiade Indonesia tadi pagi. Ia tidak menyangka usulan permintaan jatah ke Guangzhou yang dikirimkan ke Prima mendapat respon baik. Dalam usulan itu, Andy memaparkan laporan kegiatan cabang biliar terbaru serta prestasi atletnya. “Ini kejutan yang menyenangkan,” katanya.Sebelumnya, POBSI sudah pesimistis bisa mengirim atletnya ke Asian Games.
Menurut Andy, Irzal merupakan pemain biliar amatir berpotensi besar. Pebiliar berusia 23 tahun ini secara mengejutkan berhasil menjadi finalis Guinness World Series of Pool sepuluh bola yang digelar di Jakarta, akhir Juli lalu. Pada kejuaraan itu mampu mengalahkan pebiliar kelas dunia, seperti Juara Dunia Biliar 2004, Alex Pagulayan (Filipina), Juara Asian 2007 dan 2008, Chang Jung Ling, dan Juara Dunia 2006 Dan Ronato Alcano. “Prestasi itu dasar usulan kami,” katanya.
Sebagai pendampingnya, Andy menambahkan, pebiliar senior Ricky menjadi nama yang tepat. Peraih perak SEA Games Laos 2009 ini mempunyai kematangan dalam bermain. Jam terbang serta pengalaman pebiliar yang menjadi brand ambasador Guinness Indonesia ini tidak diragukan lagi, terakhir Ricky menjadi juara Filipina Terbuka 2009.
Apabila dua nama itu disetujui, Andy menambahkan keduanya akan turun di nomor perorangan dan beregu. Melihat permainannya, ia optimistis mereka bisa mendapat medali di Guangzhou. “Kita lihat nomor yang dipertandingkan dulu,” kata Andy. Ia berencana berkoordinasi dengan pengurus POBSI lain untuk membahas persiapan selanjutnya selagi menunggu kepastian resmi dari Prima.
Mengenai kemungkinan melakukan try out keluar di sisa waktu tiga bulan menjelang laga di Guangzhou, Andy belum bisa memastikan. Menurutnya, pertandingan biliar di Luar Negeri cukup banyak. “Kita tunggu dulu kepastiannya,” kata Andy yang mengaku akan memberitahu Irzal dan Ricky setelah semuanya final.
RINA WIDIASTUTI
